PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan bahwa wakaf yang dikembangkan pemerintah Indonesia saat ini adalah wakaf uang karena memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia.
"Melalui pegawai kita berwakaf Rp1.000/hari. Kesannya Rp1.000 sedikit, namun dengan jumlah penduduk Riau yang begitu banyak jika berwakaf tentunya akan menghasilkan miliaran," kata Syamsuar di Desa Rimba Makmur, Tapung Hulu dirilis media center riau, Rabu (1/9) kemarin.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Pemerintah kabupaten/Kota, sebutnya, sedang berlomba-lomba dalam meningkatkan zakat. Bahkan pegawai Pemprov Riau wajib berzakat, selain itu Pemprov Riau juga menggalakkan aksi berwakaf Rp1.000/hari.
Menurutnya masyarakat kebanyakan hanya tahu kalau wakaf hanya berupa tanah seperti wakaf tempat pemakaman umum, wakaf untuk tanah pembangunan sekolah, wakaf tahah untuk pembangunan Masjid, Musala, Pondok Pesantren dan lain sebagainya. "Padahal sekarang ini wakaf yang dikembangkan oleh pemerintah sekarang ini melalui presiden adalah wakaf uang karena memiliki potensi yang sangat besar," terangnya.
Syamsuar meyakini jika masyarakat Indonesia berwakaf uang setiap harinya Rp 1.000 tentunya negara Indonesia akan menjadi negara yang kaya bahkan negara terkaya di Dunia. "Kita mengadakan gerakan Riau berwakaf awal sekali, yang waktu itu diselenggarakan di Gelanggang Remaja untuk pembangunan pesantren sekaligus untuk membangun sebuah masjid yang mana hanya hitungan jam sudah menghasilkan 6 Miliar," pungkasnya.
Ia percaya Riau memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan ekonomi syariah sehingga ia berharap seluruh desa yang ada di Riau mengembangkan ekonomi syariah. "Oleh karena itu saya yakin dengan niat yang tulus dan ikhlas akan bisa mengembangkan ekonomi syariah ini di desa yang ada di Riau ini, selain itu kita harus mempunyai kemauan dan membutuhkan dukungan semua pihak karena ini menyangkut kemaslahatan umat," pungkasnya. (*)
Tags : Gubernur Riau Syamsuar, Wakaf Uang Berkembang, Berlomba-lomba untuk Kemaslahatan Umat,