PEKANBARU,RIAUPAGI.COM - Kerusakan jalan dalam Kota Pekanbaru hingga saat ini masih dikeluhkan, salah satu nya di wilayah Kecamatan Marpoyan Damai yang mulai menunjukkan kerusakan yang mulai merata.
"Memasuki pekan kedua Januari 2024, belum ada tanda-tanda Pemko Pekanbaru akan memperbaiki jalan rusak."
"Dimana-mana sekarang jalan berlobang. Ya .. seperti di Jalan Adi Sucipto ini kan contohnya. Kalau hujan pasti lobang akan digenangi air dan bisa membahayakan pengendara," kata Dr (HC) H. Mansur dalam bincang-bincangnya itu, Sabtu (20/1/2024).
Kondisi kerusakan jalan juga terlihat di beberapa titik di Jalan Adi Sucipto, Jalan Bakti, Kelurahan Tangkerang Tengah, Jalan Rambutan ini dikeluhkan masyarakat dan berharap segera dilakukan perbaikan.
Tidak hanya kondisi kerusakan juga terjadi jalan Pahlwan Kerja dan beberapa titik lainnya.
Mansur yang juga Sebagai Panglima Melayu Riau Bersatu [MRB] juga mengaku, sebagian jalan rusak di Pekanbaru sudah dilakukan perbaikan seperti di Jalan Rambutan dan Jalan Paus, namun harapan agar segera dilakukan perbaikan dilakukan di lokasi lainnya yang juga jadi skala prioritas dan jadi kawasan padat aktivitas masyarakat.
"Harapan kita tentu segara dilakukan perbaikan oleh pemerintah minimal tambal sulam," ujarnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Rois beberapa waktu lalu juga sudah menyampaikan, pihaknya yang membidangi pembangunan dan infrastruktur ini berharap agar diawal tahun 2024, anggaran perbaikan jalan sudah bisa direalisasikan, dengan tujuan untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat Kota Bertuah.
"Kondisi jalan rusak ini sudah banyak dikeluhkan masyarakat. Harapan kita tentu segara dilakukan perbaikan, baik itu dikerjakan dengan sistem overlay maupun tambal sulam, intinya perbaikan jalan harus harus betul-betul direalisasikan," sebutnya.
Begitupun sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru yang dialihstatuskan menjadi jalan provinsi, masih mengalami kerusakan. Mulai dari kerusakan ringan hingga berat, seperti salah satunya di Jalan Cipta Karya, Tuah Madani.
Seorang warga, Restu Prananda menyebutkan, kondisi jalan ini sudah masuk dalam tahap memprihatinkan. Apalagi, saat musim penghujan yang menyebabkan jalan digenangi air.
"Kalau sudah hujan, air itu tergenang dan menutupi lobang-lobang. Ada yang tak tahu ada lobang, masuklah, jatuh jadinya, akhirnya keselamatan juga diancam," kata Restu.
Tetapi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan menyatakan, pihaknya akan melakukan perbaikan jika sudah melakukan serah terima aset dengan Pemko Pekanbaru.
"Ini baru sebatas surat keputusan (SK) gubernur riau nomor: Kpts.7464/X/2023 terkait perubahan status pengelolaan jalan dari Pemko pekanbaru menjadi Pemprov riau dan belum ada serah terima aset. Akan kita perbaiki tapi bertahap," ungkap Arief Setiawan.
Arief menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu penyelesaian administrasi alih status. Namun masih belum bisa dilaksanakan, karena masih ada ruas jalan yang sedang proses pengerjaan perbaikan.
"Kan ada jalan yang alih status tahun lalu ada perbaikan, seperti jalan parit indah. Itu kan masih masa pemeliharaan yang menjadi kewenangan Pemko pekanbaru, sehingga serah terima belum bisa dilakukan," ungkapnya.
Ditanya jalan mana saja yang dialihstatus dan akan diperbaiki tahun ini, Arief mengatakan, ada beberapa jalan yang dianggap perlu diperbaiki. Hanya saja belum ditentukan karena kegiatan 2024 baru berproses.
"Ada beberapa jalan yang akan kita perbaiki. Itu nanti ditentukan, karena APBD kita kan baru mau jalan. Yang jelas ada kita perbaiki yang rusak-rusak," tukasnya.
Pengalihan status jalan dalam Kota ke Provinsi diharapkan memberikan dampak yang positif kepada masyarakat di Kota Pekanbaru.
Bahkan pasca proses perubahan aset rampung, Pemprov Riau diharapkan segara memperbaiki jalan rusak di sejumlah titik di Kota Pekanbaru yang masuk dalam kewenangan Pemprov Riau.
Seperti Jalan HR Soebrantas, Cipta Karya, Kartama dan beberapa jalan lainnya yang saat ini dalam kondisi rusak.
"Kalau kita sih sebagai wakil masyarakat, no problem ya. Mau jalan kota mau jalan provinsi, yang paling penting itu (alih status jalan) memang harus betul-betul bermanfaat untuk masyarakat," ungkap Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi, Jumat (19/1/2024).
Politisi PKS ini tak mempersoalkan adanya pengalihan status jalan Kota Pekanbaru menjadi kewenangan Provinsi Riau.
Menurutnya, alih status jalan ini merupakan peluang jalan rusak dalam Kota Pekanbaru untuk diperbaiki Pemprov akan lebih tinggi.
"Kita berharap dengan pengalihan status jalan itu, bisa memberikan dampak positif pada masyarakat kota pekanbaru, karena provinsi dengan anggaran yang begitu besar mudah-mudahan bisa menyelesaikan persoalan jalan-jalan yang masih bermasalah yang sudah diambil alih provinsi," ujarnya.
Ia juga meyakini Pemprov Riau dengan besarnya APBD Riau, dapat merealisasikan perbaikan jalan-jalan rusak yang terus dikeluhkan masyarakat.
"Kita harap dengan diambil alih provinsi, maka secepatnya itu bisa diselesaikan (perbaikan jalan), karena memang keterbatasan anggaran kota sekarang kan, istilahnya itu lagi problem lah, apalagi sekarang memasuki masa Pemilu yang mana kita juga butuh anggaran untuk itu," terang Sabarudi.
Sebanyak 36 ruas jalan di Kota Pekanbaru saat sudah diambil alih Pemprov Riau, beberapa jalan tersebut saat ini mengalami kerusakan parah, seperti dibeberapa titik di Jalan Kartama.
Beberapa titik kerusakan dijalan Cipta Karya, Ahmad Dahlan dan lokasi lainya yang saat ini sudah beralih status dan diharapkan segera dilakukan perbaikan.
"Tentunya kita berharap dengan diambil alihnya 36 jalan kota menjadi jalan provinsi ini, kondisi jalan yang mengalami kerusakan segera diperbaiki diawal tahun seperti sekarang," kata anggota DPRD Pekanbaru, Zulfahmi.
"Pasalnya, kondisi curah hujan yang tinggi dan terjadinya genangan air dibadan jalan, kondisi akak makin parah jika dibiarkan terlalu lama," tambahnya.
Kadis PUPR Riau diharapkan bisa memprioritas anggaran perbaikan jalan rusak di sejumlah titik di Kota Pekanbaru yang saat ini menjadi kewenangan Pemprov Riau.
"Jalan juanda, adi sucipto, kartama, teropong, imam bonjol dan beberapa titik lainnya saat ini mengalami kerusakan. Makanya kami titip pesan kepada dinas PUPR untuk bisa memprioritas jalan rusak ini," ujar Politisi Hanura ini lagi.
Kondisi kerusakan jalan tersebut menurut Zulfahmi tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan tambal sulam dan harus dilakukan overlay.
"Melihat kondisinya, harus overlay, tak bisa tambal sulam. Karena sudah banyak hancur," terangnya.
Zulfahmi menyakini, untuk pos anggaran perbaikan untuk jalan-jalan yang rusak parah tersebut, mampu diakomodir oleh Pemprov Riau.
"Bukan jalan-jalan yang lain tidak prioritas, tetap diperbaiki juga. Tapi yang dalam kota ini, disegerakan. Malu kita ibukota provinsi, jalannya banyak hancur," pungkasnya. (rp.ind/*)
Editor: Indra Kurniawan
Tags : jalan rusak, pekanbaru, warga keluhkan jalan rusak, dewan minta percepat perbaikan jalan rusak,