Waspadai Cuaca Ekstrem, BMKG: Hujan Disertai Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Masih Menghatui Riau-Kepri

PEKANBARU,RIAUPAGI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika [BMKG] memprediksi masih ada potensi cuaca ekstrem di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri).

"Cuaca ekstrem masih menghatui Riau dan Kepri."

"Waspada potensi gelombang tinggi di perairan Bintan dan Lingga," kata petugas BMKG Stasiun Pekanbaru, Ibnu Amiruddin, Sabtu (23/12/2023).

Bagi perahu dan kapal dari Riau yang melintas peraian Kepri mesti waspadai potensi gelombang tinggi.

Ibnu Amiruddin menyampaikan, warga yang berada atau tinggal di lokasi rawan bencana, harus waspadai perubahan cuaca.

Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pagi hingga malam hari di sebagian besar wilayah Kepulauan Riau.

Sementara prakiraan tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0,5 sampai 1,25 meter masih rendah. Lalu untuk cuaca di Riau cukup terik, suhu udara bisa mencapai 32 derajat celcius.

Begitupun di Riau daratan, hujan lebat, petir, dan angin kencang masih mengancam.

BMKG Riau memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Sebab diprediksi masih akan melanda Provinsi Riau pada Sabtu ini.

Ibnu Amiruddin menyampaikan bahwa cuaca ekstrem ini dapat disertai hujan lebat, petir, dan angin kencang.

"Prediksi menunjukkan suhu udara maksimal mencapai 32 derajat celcius, dengan potensi hujan sedang hingga lebat," sebutnya.

Bisa melanda di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Kampar, Siak, Pelalawan, Rokan Hulu, Bengkalis, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, dan Kota Pekanbaru. Kejadian ini diperkirakan dapat terjadi pada pagi, siang, sore, malam, atau dini hari.

Ibnu juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau, yang diperkirakan berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter. Meskipun demikian, saat ini tidak terdapat hotspot di Provinsi Riau, mengindikasikan minimnya potensi kebakaran hutan.

Masyarakat diimbau untuk mengikuti perkembangan informasi cuaca melalui saluran resmi BMKG dan mempersiapkan diri menghadapi kondisi cuaca ekstrem ini. (*)