Headline Riau   2020/03/04 18:15 WIB

Gubri Keluarkan Surat Edaran Waspada Virus Corona

Gubri Keluarkan Surat Edaran Waspada Virus Corona

PEKANBARU, RIAUPAGI.com - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait peningkatan kewaspadaan penularan COVID -19 atau virus Corona di Provinsi Riau.

Plt Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Wira Haryoko, Senin (2/3/2020) menyampaikan Surat Edaran Gubri dengan nomor 43/SE/2020 tersebut ditujukan kepada Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Riau agar menginstruksikan Dinas Kesehatan, di antaranya;

  1. Melakukan pengamatan peningkatan kasus pneumonia yang terjadi di daerahnya.
  2. Mengintruksikan kepada Puskesmas dan rumah sakit agar petugas kesehatan memantau lebih ketat sekaligus melakukan isolasi pasien dengan gejala pneumonia dan riwayat melakukan perjalanan dari negara terjangkit dalam 14 hari dari munculnya gejala.
  3. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pneumonia dan cara mencegah penularannya (dengan cuci tangan pakai sabun, dan etika batuk atau bersin), serta anjuran segera memeriksakan diri dengan pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami gejala demam, batuk, sesak dan gangguan pernafasan serta memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit selama 14 hari.
  4. Segera melaporkan kasus suspect pneumonia berat yang memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit ke bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
  5. Membentuk tim terpadu kesiapsiagaan penanggulangan Infeksi Virus Corona.

Gubri menginstruksikan agar melakukan isolasi kepada pasien yang datang dengan gejala pneumonia dan ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit selama 14 hari sebelum muncul gejala. Kemudian, melakukan pengobatan dan perawatan yang sesuai terhadap pasien dengan gejala pneumonia. Melakukan pengambilan sampel dengan koordinasi dengan UPT Labor Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Apabila ditemukan suspek novel virus corona di Rumah Sakit, Kabupaten dan Kota, Gubri meminta agar dikomunikasikan terlebih dahulu dengan ketua tim tata laksana dan pengendalian virus corona Provinsi Riau.

7 Rumah Sakit Rujukan

Pemprov Riau juga telah mengunjuk 7 Rumah Sakit (RS) sebagai rujukan pasien Corona dan kesiagaan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, baik dalam tingkat premiere seperti Rumah Sakit maupun Puskesmas se-Riau.

Untuk kesiapsiagaan Pemprov Riau sendiri untuk mensosialisasikan dan mengatasi tersebarnya peneumonia/virus corona di Riau sebetulnya dari Bulan Januari 2020 kemarin telah dilakukan, kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir.

Hasil rapat dengan lintas sektoral bulan Januari telah melakukan diantaranya RSUD Arifin Achmad, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Dinas Kesehatan Kota untuk melakukan peningkatan pelayanan. Dalam rapat telah membuat Surat Edaran (SE) untuk mengingatkan dan meningkatkan kewaspadaan kepada seluruh dinas kabupaten/kota dan seluruh direktur rumah sakit dan KKP se-Riau supaya dapat mencegah dan menagatasi penyebaran virus corona.

Pemprov Riau juga telah menyediakan tiga Rumah Sakit (RS) daerah Riau untuk rujukan supaya dapat langsung melakukan penanganan terhadap pasien yang terjangkit virus corona. Adapun tiga rumah sakit itu adalah RSUD Arifin Achmad, kedua RSUD Puri Husada Tembilahan, dan ketiga RSUD Dumai, jelas Mimi saat conferensi pers di Ruang Kenanga kantor Gubri, Selasa (3/3/2020) siang.

Gubernur Riau, Syamsuar juga telah mengintruksikan 4 rumah sakit swasta yang ada di Pekanbaru sebagai rumah sakit rujukan tambahan, yakni Rumah Sakit Ibnu Sina, Eka Hospital, RS Awal Bros Sudirman dan RS Santa Maria. Selain itu, untuk RS rujukan dan kabupaten yang menangani langsung kasus corona ini juga telah kita kirimkan alat pelindung diri, karena dalam penanganannya butuh alat pelindung diri yang khusus.

Anggaran Fasilitas Kesehatan Tangkal Corona

Sementara Anggota DPRD Riau daerah pemilihan Pekanbaru Robin P Hutagalung meminta pemerintah daerah segera menyiapkan fasilitas kesehatan khusus untuk menangkal penyebaran wabah corona di wilayah setempat. Prediksinya, RS banyak tidak mampu mengakomodir seluruh pasien yang terserang penyakit.

RSUD Arifin Ahmad dalam keadaan normal saja, masih banyak pasien yang tidak kebagian rawat inap. Apalagi dengan adanya kasus virus corona ini. Kita minta agar disiapkan ruangan khusus. Kan banyak bangunan kosong punya pemda, disulap saja untuk ruangan karantina bagi pasien yang suspact maupun positif corona, ujar Robin seperti dirilis antarariau, Rabu.

Menurutnya, pemda tidak bisa hanya melakukan sosialisasi saja untuk memutus rantai penyebaran virus ini. Kasus infeksi corona sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa yang harus diiringi dengan kesiapan pemda untuk mengatasi persoalan tersebut. Saya rasa melalui surat edaran gubernur ataupun sosialisasii ini tidak akan menyelesaikan. Kita butuh tindakan kongkret pemprov untuk serius menghentikan penyebaran wabah ini, ucapnya.

Tak hanya keberadaan sarana, pemprov melalui Dinas Kesehatan Provinsi Riau juga diminta untuk merekrut tenaga medis yang mempunyai latar belakang pendidikan kesehatan untuk menangani pasien yang diduga terpapar virus tersebut. Juga disiapkan secara khusus pekerja medisnya. Kalau perlu merekrut tenaga medis yang punya latar pendidikan bidang kesehatan, yang belum dapat kerja disiapkan untuk jadi relawan. Soal adanya yang suspect di RSUD AA. Harus ditangani secara serius, ucap Poltisi PDI Perjuangan itu.

Untuk persoalan anggaran, Robin meminta agar Pemprov Riau segera mengusulkan draf Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah Perubahan. Karena dalam kondisi darurat yang butuh anggaran besar, upaya menggesa pengesahan APBD-P perlu dilakukan. Pasti butuh anggaran besar, kami minta Pemprov Riau segera ajukan melalui APBD perubahan, digesa supaya tidak ada hambatan soal pembiayaan termasuk fasilitas kesehatan. Ini kami sarankan kalau mereka betul-betul serius soal corona ini, paling lama Mei kalau bisa sudah diajukan KUAPPAS APBDP ini, terangnya. (*)

Tags : -,