Headline Sorotan   2020/07/04 22:03 WIB

Tenaga Medis Terjangkit Covid-19 'Tinggi' di Riau

Tenaga Medis Terjangkit Covid-19 'Tinggi' di Riau

Tenaga medis di Rumah Sakit Daerah (RSD) Kota Pekanbaru terjangkit Covid-19 cukup tinggi diperlukan tes usap bagi tenaga kesehatan

class=wp-image-20906

Hasil tes usap (swab) terhadap tenaga medis di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru negatif COVID-19, kata Juru Bicara Bidang Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi.

Kini ada sebanyak 45 tenaga medis yang negatif COVID-19 tersebut bagian dari 90 tenaga medis RSD Madani Pekanbaru yang menjalani tes usap beberapa hari lalu, katanya dalam keterangannya kepada media di Pekanbaru, Jumat (3/7/2020).

Selain tenaga medis di RSD Madani Kota Pekanbaru, tes usap juga dilakukan kepada seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Rumbai di Jalan Sekolah, Kecamatan Rumbai Pesisir dengan hasil negatif virus corona jenis baru itu. Tanpa merinci jumlah tenaga medis asal Puskesmas Rumbai yang dites usap, ia menjelaskan, tes usap digelar terkait dengan salah seorang dokter internsip atau magang di puskesmas tersebut positif virus.

class=wp-image-25416

Alhamdulillah, dokter internsip tersebut sudah dinyatakan sembuh. Hasil tes usapnya bahkan dilakukan dua kali dan keduanya negatif, hingga saat ini yang bersangkutan sudah dipulangkan dari rumah sakit dan berkumpul kembali dengan keluarganya, katanya.

Meski bekerja di Puskesmas Rumbai, dokter bersangkutan tidak masuk dalam kasus positif COVID-19 Kota Pekanbaru karena warga Kabupaten Kampar. Kasusnya tidak masuk ke Kota Pekanbaru akan tetapi tercatat di Kabupaten Kampar, kata Mulyadi.

Ribuan ODP akan dites swab

Selain itu Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Riau menyatakan akan mengintensifkan pelacakan kasus COVID-19 di daerah tersebut dengan cara melakukan tes usap (swab) kepada ribuan Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Semua ODP akan dilakukan PCR. Artinya, masih ada sekitar 3.694 orang yang harus dilakukan pemeriksaan PCR, kata Juru Bicara COVID-19 Riau dr Indra Yovi Sp.P(K) dalam pernyataan pers di Pekanbaru.

Dia mengatakan rencana ini bisa dilakukan karena kapasitas laboratorium Biomolekuler di RSUD Arifin Achmad Pekanbarukini sudah bisa memeriksa 15.000 spesimen dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) per bulan. Ia menjelaskan ketersediaan reagen di RSUD Arifin Achmad mencukupi untuk tes PCR, yakni mencapai 22 ribu reagen. Ditambah lagi tenaga medis di lab tersebut siap untuk bekerja sepekan penuh dengan dibagi tiga shift untuk memeriksa 450 hingga 500 spesimen per harinya.

Selain pemeriksaan usap ke ODP, semua tenaga kesehatan yang berkaitan langsung dengan penanganan COVID-19 akan ikut tes usap. Ini berlaku seluruhnya di provinsi, tidak hanya di rumah sakit pemerintah, melainkan juga rumah sakit swasta, Puskesmas, hingga ke tenaga pengambil sampel akan ikut, katanya.

class=wp-image-25417

Menurut dia, selama ini penanggulangan COVID-19 di Riau bersifat defensif, yaitu pengambilan spesimen usap untuk pemeriksaan PCR hanya dilakukan pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan pasien yang positif COVID-19. Namun, dengan peningkatan kapasitas lab biomolekuler dan jumlah kasus positif terus menurun, maka perlu dilakukan kebijakan agresif untuk menemukan kasus positif dari orang tanpa gejala (OTG).

Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Riau berakhir pada 28 Mei lalu, masyarakat mulai beraktivitas dan berkumpul tanpa mengindahkan protokol kesehatan COVID-19. Mengenai teknis pelaksanaannya, pengambilan spesimen ODP akan dilakukan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan di setiap daerah. Setiap ODP sudah didata dan akan dihubungi untuk melakukan tes usap. Dari 12 kabupaten dan kota rata-rata harus mengirimkan 50 sampel per hari ke lab biomolekuler. Sehingga kita bisa mendapatkan gambaran yang riil kondisi COVID-19 di Riau, ujarnya.

Tes usap direncanakan juga akan dilakukan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, namun secara selektif. Tes usap di Bandara akan ditargetkan pada penumpang yang sudah berumur 60 tahun ke atas, mereka yang berisiko karena punya riwayat sakit jantung, hipertensi dan diabetes. Tapi kalau penumpang sudah ada surat kesehatan hasil usap negatif, dan belum sampai tujuh hari, maka status ODP gugur. Tidak perlu tes usap lagi, ujarnya.

Pasien Covid-19 bertambah

Seperti data Dinas Kesehatan Riau, total kasus positif COVID-19 kini 120 kasus. Rinciannya, tinggal enam orang yang dirawat, 108 sudah sembuh dan enam orang meninggal dunia. Jumlah PDP yang dirawat tinggal 58 orang, dan jumlah ODP 3.694 orang.

Di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) ditemukan positif corona (Covid-19) satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak. Sementara di Kota Pekanbaru juga ditemukan karyawan salah satu tenant mal positif. Empat orang ini penambahan pasien positif Covid-19 di Provinsi Riau. Saat pelaksanaan kontak tracing tersebut, seluruh keluarga inti dari SA diambil sampel swab-nya. Seperti anak, suami dan orangtuanya, kata Mimi.

Dari hasil pemeriksaan sampel swab keluarga inti SA tersebut, diketahui tiga orang positif Covid-19. Tiga orang tersebut yakni KA (5) dan NA (9) yang merupakan anak dari SA. Kemudian YM (35) suami SA. Selain keluarga inti, kontak tracing juga dilakukan kepada orang-orang yang pernah berkomunikasi dengan SA. Bahkan termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Kuansing juga diperiksa, karena pernah melakukan kegiatan olahraga bersama. Alhamdulillah hasilnya negatif, sebutnya.

Sementara Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kuansing dr Amelia Nasrin mengatakan ketiga pasien baru masuk ruangan pinere pukul 12.30 WIB. Pasien baru ini satu keluarga dengan pasien Ny SA (32) yang sudah masuk sebelumnya, beber Amelia Nasrin.

Menurut Amelia, dengan bertambahnya pasien Covid-19 di Kecamatan Kuantan Mudik, pihaknya kembali akan melakukan swab massal terhadap warga yang sempat kontak dengan ketiga pasien baru tersebut. Kami sudah lakukan tracing. Rencananya besok (hari ini, red) kami kembali lakukan swab massal di Puskesmas Lubuk Jambi. Kami juga akan berkoordinasi dengan Polsek Kuantan Mudik. Sebab salah satu pasien berstatus anggota Polri, kata Amelia.

Sedangkan untuk hasil swab terhadap 75 warga dari salah satu komunitas sepeda di Lubuk Jambi tersebut masih menunggu. Kalau itu belum keluar hasilnya. Nanti kalau keluar kami kabari, ujar Amelia.

Sementara penambahan satu pasien positif dari Pekanbaru berinisial AP (23), yang merupakan salah satu karyawan tenant di Mal Pekanbaru (MP). Kontak tracing kepada pasien ini juga sudah dilakukan. Dengan adanya penambahan empat pasien tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 232 pasien dari sebelumnya 228, ujar Mimi.

Mimi juga mengaku telah mengumumkan ada 12 pasien positif Covid-19 di Riau yang dinyatakan sembuh. Ke-12 pasien tersebut di antaranya merupakan warga Indragiri Hilir, Dumai, dan Kota Pekanbaru. Dari total pasien positif Covid-19 di Riau sebanyak 232. Yang masih dirawat sebanyak 22 pasien, 200 sehat, dan 10 meninggal dunia, sebutnya.

class=wp-image-25418

Sementara itu berdasarkan data nasional, penularan kasus positif baru cukup tinggi terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per Jumat (3/7/2020) sebanyak 1.301 totalnya menjadi 60.695. Kemudian untuk kasus meninggal dunia bertambah sebanyak 49 kasus, sehingga totalnya 3.036 orang. Sementara pasien sembuh bertambah sebanyak 901orang, sehingga total menjadi 27.568 orang, kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Yuri menuturkan, jika perhatikan dari 34 provinsi ini ada 16 provinsi yang melaporkan penambahan kasusnya di bawah 10. Ada enam provinsi kemarin yang tidak melaporkan ada penambahan kasus. Kemudian ada beberapa provinsi melaporkan jumlah pasien sembuh lebih banyak dari positif itu adalah Nusa Tenggara Barat 23 positif dan 25 sembuh, Banten 21 postif baru 54 sembuh. Kemudian Maluku tujuh kasus baru dan sembilan sembuh. Riau empat kasus baru dan 12 sembuh, dan Kepri tiga kasus baru dan empat sembuh, dan Kalimantan Barat tidak ada kasus baru dan enam orang sembuh, jelasnya. (*)

Tags : -,