Agama   2023/07/19 14:24 WIB

Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Sunnah yang Dianjurkan Rasulullah, 'Sebagai Tahun Baru Islam'

Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Sunnah yang Dianjurkan Rasulullah, 'Sebagai Tahun Baru Islam'
Bulan Muharram sebagai tahun baru Islam

AGAMA - Muharram adalah bulan pertama dalam kalender hijriyah yang mempunyai keutamaan dan makna penting bagi umat Islam. Pada bulan inilah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah.

Tak hanya itu saja, di bulan Muharram juga terdapat hari yang istimewa, yaitu hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.

Untuk itulah, umat Islam di seluruh dunia menyambut bulan ini dengan penuh suka cita dengan melakukan berbagai amalan yang dianjurkan.

Yuk, simak selengkapnya mengenai beberapa keistimewaan Muharram dan amalan-amalan yang disunnahkan berikut ini:

Keutamaan Bulan Muharram

Sebagai bulan pertama dalam penanggalan Islam, Muharram memiliki banyak sekali keistimewaan. Hal ini telah disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:

"Sesungguhnya, zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. 1 tahun ada 12 belas bulan, di antaranya 4 empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim).

Nah, bulan Muharram termasuk salah satu bulan yang suci yang dianjurkan untuk melakukan kebaikan. Selain itu, berikut ini 7 keutamaan bulan Muharram yang wajib diketahui:

1. Bulan yang Memiliki Peristiwa Penting Bagi Para Nabi

Muharram adalah bulan yang memiliki makna penting bagi para nabi, yaitu:

  • Nabi Adam: Diciptakannya Nabi Adam AS dan istrinya Hawa. Selain itu, di bulan Muharram juga-lah Allah memberikan ampunan kepada Nabi Adam setelah memakan buah Khuldi yang dilarang oleh Allah.
  • Nabi Idris: Allah mengangkat derajat Nabi Idris di bulan Muharram.
  • Nabi Nuh: diselamatkan dari bencana banjir.
  • Nabi Ibrahim: diselamatkan dari kobaran api yang hampir merenggut nyawa Beliau.
  • Nabi Yusuf: dibebaskan dari penjara setelah difitnah karena laporan Al-Aziz yang merupakan majikannya.
  • Nabi Yaqub: di bulan Muharram Nabi Yaqub bisa melihat kembali setelah terpuruk dan jatuh sakit akibat putranya, Nabi Yusuf, menghilang. Hal ini tertuang di dalam Al-quran Surat Yusuf ayat 76.
  • Nabi Ayyub: diberikan kesembuhan dari penyakit kulit bernanah di sekujur tubuhnya.
  • Nabi Musa: diselamatkan dari kejaran Fir’aun yang terjadi pada 10 Muharram. Selain itu diturunkannya kitab Taurat dan tenggelamnya Fir’aun di Laut Merah juga terjadi pada bulan Muharram.
  • Nabi Yunus: berhasil keluar dari perut ikan setelah bertahan selama 40 hari.
  • Nabi Muhammad: peristiwa hijrahnya Beliau dari Mekah ke Madinah.

2. Termasuk Bulan yang Mulia

Di dalam Islam, terdapat 4 bulan yang sangat mulia, yang disebut sebagai bulan haram atau asyhurul hurum, yang salah satunya adalah Muharram. Selain Muharram, bulan lainnya yaitu Dzulhijjah, Rajab, dan Dzulqa’dah.

Pada bulan-bulan ini, umat Islam dilarang melakukan peperangan dan diperintahkan untuk melakukan amalan baik. Hal ini tertuang dalam Alquran surat At-Taubah ayat 36, yang artinya:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At Taubah : 36).

3. Terdapat Hari Asyura

Hari Asyura adalah hari yang sangat penting dalam sejarah Islam karena terdapat banyak peristiwa besar yang terjadi. Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram ini menjadikan bulan Muharram sebagai bulan yang istimewa.

Oleh karena itulah, umat Islam disunahkan untuk menjalani puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Tak hanya itu, umat Islam juga disunnahkan menjalani puasa sehari sebelumnya yang disebut puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

4. Puasa Terbaik Setelah Bulan Ramadan

Ada waktu-waktu terbaik yang dianjurkan untuk menjalani ibadah puasa, salah satunya di bulan Muharram. Bahkan, Rasulullah telah bersabda bahwa puasa di bulan Muharram adalah ibadah puasa terbaik setelah bulan Ramadhan

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram), dan salat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah)

5. Dilipatgandakan Pahala

Pahala dari ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadan akan dilipatgandakan oleh Allah. Hal tersebut telah disampaikan di dalam sebuah hadis, sebagai berikut:

"Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian," (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Perhitungan Dosa juga Dilipatgandakan

Tidak hanya pahala yang akan dilipatgandakan, dosa yang dilakukan ketika bulan Muharram juga akan berlipat ganda. Artinya, dosa yang dilakukan sekecil apapun akan memiliki timbangan yang berat.

Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir dijelaskan sebagai berikut:

“Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa disamping melipatgandakan perbuatan baik.”

Untuk itulah, sebaiknya berhati-hati dan menimbang baik dan buruknya akibat dari segala tingkah laku dan aktivitas yang kita lakukan.

7. Bulan Pertama dalam Penanggalan Hijrah

Keutamaan terakhir yang menjadikan bulan Muharram sebagai bulan yang istimewa adalah sebagai bulan pertama dalam penanggalan hijriah. Tanggal 1 Muharram merupakan tanda peristiwa hijrahnya Rasulullah darii Mekah ke Madinah yang terjadi pada tahun 622 masehi.

Nah, untuk itulah, pada bulan Muharram menjadi waktu yang tepat untuk membuat resolusi dan rencana yang baik untuk 1 tahun ke depan.

Amalan yang Dianjurkan pada Bulan Muharram

Mengingat Muharram adalah bulan yang penuh dengan peristiwa penting dan istimewa, maka sebaiknya kita melakukan ibadah dan amal yang baik.

Berikut ini beberapa amalan yang dianjurkan pada bulan Muharram:

  • Puasa sunnah pada bulan Muharram, terutama puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram dan puasa Tasu’a di tanggal 9 Muharram.
  • Memperbanyak surah Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali.
  • Menghindari perbuatan buruk, maksiat. Kita disarankan untuk memperbanyak kebaikan sekecil apapun.
  • Perbanyak sedekah dan melakukan pekerjaan fokus dan ikhlas.

Demikian beberapa keutaman bulan Muharram yang wajib diketahui beserta amalan yang disunnahkan. Pastikan kita selalu berbuat kebaikan agar bulan Muharram menjadi bulan ladang pahala.

Jalani ibadah di bulan Muharram semakin berkah dan mudah bersama Bank Mega Syariah.

Bank Mega Syariah menyediakan berbagai layanan yang memudahkan Anda untuk beribadah, mulai dari kemudahan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.

Selain itu, Anda juga dapat men-download M-Syariah yang merupakan aplikasi mobile banking yang dilengkapi dengan fitur Berkah Islami untuk mengetahui jadwal salat, mencari arah kiblat, dan lokasi masjid terdekat. 

Anjuran Rasulullah

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia di mana umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan sunnah. Berikut ini tiga amalan sunnah pada satu Muharram sesuai anjuran Rasulullah.

Pada bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk melakukan sejumlah amalan sunnah. Hal ini dilatarbelakangi oleh posisi Muharram sebagai salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Mengutip laman NU Online, bulan haram sendiri merupakan bulan yang melipatgandakan segala ketaatan maupun kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia. Allah SWT menjadikan empat di antara 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriah sebagai bulan-bulan haram, yaitu Muharram, Rajab, Zulkaidah, dan Dzulhijah. Sebagaimana firman-Nya berikut ini:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ

Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu." (QS. At-Taubah 9: 36)

Dengan berbagai kemuliaan yang ada pada bulan Muharram, Rasulullah menganjurkan sejumlah amalan yang sunnah untuk dilakukan oleh umat Islam. Amalan-amalan itu ada tiga. Berikut penjelasannya.

Doa Akhir Tahun

Amalan sunnah utama yang pertama adalah membaca doa akhir tahun atau di hari terakhir bulan Dzulhijjah yang jatuh pada hari ini. Doa ini dapat dibaca sebanyak tiga kali selepas sholat Ashar atau sebelum masuk waktu Maghrib.

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma mâ 'amiltu min 'amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.

Artinya: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu.

Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram

Sementara itu, doa awal Tahun Baru Islam atau 1 Muharram juga bisa dibaca sebanyak tiga kali selepas sholat Maghrib. Berikut bacaannya:

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

Puasa Sunnah Muharram

Selain memanjatkan doa, amalan berikutnya yang dianjurkan untuk dilakukan pada 1 Muharram adalah berpuasa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah berkata:

"Rasulullah SAW bersabda, 'Puasa yang paling afdhol setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah al Muharram dan sholat yang paling afdhol setelah sholat fardhu adalah sholat malam'."

Selain itu, anjuran puasa awal tahun Hijriah atau 1 Muharram juga didasarkan pada hadits tentang anjuran berpuasa dalam hari-hari Muharram, sebagaimana diriwayatkan:

مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. رواه الطبراني في المعجم الصغير. وفي الكبير: ثَلَاثُونَ حَسَنَةً.

Artinya: "orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram, maka dengan puasa per harinya ia mendapatkan (pahala puasa) 30 hari." (HR At-Thabarani dalam Al-Mu'jamus Saghir). Dalam Al-Mu'jamul Kabir terdapat redaksi, '30 kebaikan', (Lihat Sulaiman bin Ahmad At-Thabarani, Al-Mu'jamus Shaghir).

Mengutip laman STID Dirosat Islamiyah Al-Hikmah Jakarta, ada pula pendapat ulama yang menyebutkan bahwa yang paling utama untuk berpuasa dari bulan Muharram ini adalah sepuluh hari pertama, sebagaimana dikatakan Al Mardawi di dalam kitab Al Inshaf bahwa yang paling utama dari bulan Muharram adalah hari ke-10 lalu (Puasa Asyura) atau hari ke-9 (Puasa Tasu'a) lalu sepuluh hari pertama.

Bagi yang akan melaksanakan puasa 1 Muharram dapat membaca niat puasa Muharram secara umum berikut ini:

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ.

Artinya, "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ."

Itulah amalan-amalan sunnah utama yang dianjurkan untuk dilakukan pada 1 Muharram. (*)

Tags : 1 muharram 1445 h, 1 muharram 2023, amalan 1 muharram, tahun baru islam 2023, tahun baru islam 1445 h, doa awal tahun baru islam, doa akhir tahun, puasa 1 muharram, jtg, 1 suro, malam 1 suro,