Artikel   2023/12/27 13:16 WIB

Prof Anies Baswedan Kerap Ingatkan Pentingnya Sejarah, 'Jangan Sekali-kali Melupakannya'

Prof Anies Baswedan Kerap Ingatkan Pentingnya Sejarah, 'Jangan Sekali-kali Melupakannya'
Prof. H Anies Rasyid Baswedan SE, MPP, Ph.D.

ANIES BASWEDAN sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta selalu mengingatkan jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Calon Presiden [Capres] nomor urut 1 itu kerap selalu mengingatkan pada segenap lapisan masyarakat pentingnya sejarah.

"Jas-Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Demikian itu dikatakan Presiden RI pertama, Soekarno. Pesan itu yang terus aplikasikan oleh Anies Baswedan sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta."

Dia terus konsisten mengajak para generasi di tanah air, yakni menjadikan sejarah Indonesia sebagai pelecut untuk berkhidmat kepada bangsa dan negara.

Pasalnya, kata dia jika itu menjadi fondasi, demokrasi di Indonesia akan terus matang. Dan persatuan Indonesia niscaya terwujud seperti yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa ini.

“Republik ini tidak dirancang untuk melindungi minoritas. Tidak juga untuk melindungi mayoritas. Republik ini dirancang untuk melindungi setiap warga negara, melindungi setiap anak bangsa,” demikian tulis Anies dalam bukunya berjudul ‘Merawat Tenunan Kebangsaan’.

Dalam kesibukannya melayani 11.204.714 jiwa penduduk DKI Jakarta, ia tetap meluangkan waktu menulis dan mengingatkan sejarah dan peristiwa yang pada hari itu terjadi.

Misalnya kemarin, cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan itu turut memperingati sebuah peristiwa yang mengukuhkan tegaknya Republik Indonesia. Yakni Rapat Raksasa IKADA.

Ia menjelaskan, 76 tahun lalu, 19 September 1945, satu bulan setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan, sekitar 300 ribu orang berkumpul di Lapangan Ikada, yang saat ini dikenal sebagai Monas itu.

Mantan Mendikbud RI itu menyampaikan, ratusan ribu warga bergerak dari Jakarta dan sekitarnya memilih untuk menunjukkan sikap, bukan hanya mendukung pemimpinnya tapi menyatakan siap melawan penjajahan.

Penduduk Jakarta waktu itu 623 ribu orang, yang berkumpul di lapangan Ikada sekitar 300 ribu orang.

“Bayangkan separuh kota penduduknya mengirimkan pesan: Kami menuntut kemerdekaan total dan kami siap untuk menghibahkan nyawa mempertahankan kemerdekaan yang diproklamasikan sebulan sebelumnya,” kata Anies.

Menurutnya, Rapat Raksasa Ikada telah mengubah pesan tentang proklamasi yang tadinya dianggap hanya ciptaan segelintir kaum intelektual di masanya.

Peristiwa Ikada menjadi sebuah dorongan moral kebangkitan kekuatan rakyat yang kemudian menginspirasi kebangkitan rakyat di seluruh Indonesia.

Kata dia, perjuangan mereka 76 tahun lalu adalah untuk menggulung kolonialisme melalui kemerdekaan. Dan perjuangan hari ini adalah untuk menggelar keadilan sosial, sebuah proses yang masih terus berjalan.

Melalui kemerdekaan mereka berjanji melindungi, mencerdaskan, memajukan kesejahteraan umum dan terlibat dalam ketertiban dunia.

Tujuannya akhirnya di dalam pembukaan UUD 1945; menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

“Kami yang berseragam di pemerintahan punya tanggung jawab atas nama negara, punya tugas menuntaskan janji kemerdekaan itu. Mari kita sama-sama teruskan tujuan bernegara yang dicita-citakan oleh pendahulu kita pada saat mereka datang ke lapangan Ikada,” katanya.

“Kita tuntaskan dengan semangat kolaborasi, dan Insya Allah mengantarkan kita pada kerja kolosal mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,” ujar Anies.

Sebelumnya, mantan Rektor Paramadina itu juga turut mengingatkan sejarah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Maka, dalam peringatan ini, saya ingin mengingatkan kepada diri saya sendiri dan kita semua bahwa memang benar bangsa ini adalah bangsa yang tangguh, bangsa yang ulet,” jelas Anies.

Ia menjelaskan, dari 17 Agustus 1945 kita tarik ke belakang, peristiwa Kebangkitan Nasional bulan Mei 1908.

Kemudian, Sumpah Pemuda bulan Oktober 1928. Perjalanan dari 1908 sampai 1928 itu 20 tahun. Perjalanan tahunan yang dilewati oleh para perintis kemerdekaan.

Mereka melewati masa itu, melewati hari-hari, minggu-minggu, bulan-bulan, tahun-tahun, dengan tantangan yang nyata. Mereka memperjuangkan kemerdekaan dengan stamina yang luar biasa tinggi, kukuh, kuat, dan mereka harus berhadapan terus-menerus melawan kolonial Belanda. (*)

Tags : anies baswedan, anies pentingnya sejarah, capres anies ingatkan generasi muda tentang sejarah, jangan sekali-kali melupakan sejarah, artikel anies baswedan,