PEKANBARU - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau menyusun sejumlah strategi menghadapi pemilihan umum presiden dan wakil Presiden (Pilpres) dan pemilu anggota legislatif yang dihelat pada 14 Februari 2024 mendatang.
"Program ini disiapkan untuk mengantisipasi politik uang dan potensi pelanggaran lain yang berbasis kampung, yakni dari bawah ke atas. Inisiatif dari masyarakat kita undang dan dukung," kata Ketua Bawaslu Provinsi Riau Rusidi Rusdan pada media, Selasa (12/7).
Ia mengungkapkan, beberapa di antaranya program Kampung Pengawasan.
Tak hanya itu, ada juga program kerja sama dengan perguruan tinggi, di antaranya kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Riau seperti UIN Suska Riau dan Universitas Lancang Kuning (Unilak).
"Kami juga menunggu kesepakatan dari UIR dan Unri, dan diikuti universitas yang ada di kabupaten/kota di Riau. Setidaknya ini bisa menjadi Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dan bisa diakui di perguruan tinggi," kata dia.
Selanjutnya, ada program daftar pemilih berkelanjutan yang telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita menyisir daftar pemilih yang tidak memenuhi syarat, dan akan melirik pemilih-pemilih yang saat ini kurang diperhatikan seperti pemilih disabilitas," kata dia.
Dia menambahkan, sesuai Pasal 167 ayat (6) Undang-undang 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, mengatur bahwa tahapan Pemilu dimulai paling lambat 20 bulan sebelum pemungutan suara, jika ditarik 20 bulan sebelum 14 Februari 2024, maka paling lambat KPU harus memulai tahapan Pemilu tahun 2024, yang jatuh pada 14 Juni 2022. (*)
Tags : Pemilu 2024, Bawaslu Riau Buat Persiapan Pemilihan Presiden, Pilpres 2024,