Sosial   2020/09/20 10:36:00 AM WIB

Bill Edgar: ‘Saya Menyampaikan Pengakuan Orang yang Sudah Mati'

Bill Edgar: ‘Saya Menyampaikan Pengakuan Orang yang Sudah Mati'
Bill telah menghadiri delapan pemakaman, mengunjungi delapan rumah orang yang meninggal serta membacakan dua surat wasiat atas nama orang yang meninggal.

SOSIAL - Bill Edgar mengatakan ia mewakili orang yang meninggal. Ia berkunjung ke berbagai pemakaman dan menyampaikan pesan yang tak sanggup disampaikan sendiri oleh orang yang meninggal saat hidup.

Untuk upayanya ini, ia mendapatkan bayaran yang cukup besar juga. Gagasan ini muncul saat Bill bekerja sebagai detektif swasta di Australia untuk seorang pria yang tengah sakit parah. "Saat itu kami membicarakan tentang kematian, yang terjadi setelah kematian dan semua hal yang terkait. Dan pria itu mengatakan kepada saya, 'saya ingin kamu melakukan sesuatu saat pemakaman saya'. Dan saya usulkan bahwa ia membuat eulogi sendiri."

Tapi pria itu mengatakan keluarga dan teman-temannya tidak akan senang mendengar apa yang ingin ia katakan, jadi sanak keluarga mungkin tidak akan senang membacakan atau memutar rekaman pesan yang ingin ia sampaikan. "Jadi saya usulkan bagaimana kalau saya saja yang membacakan di pemakamannya. Dari sinilah awalnya." cerita Bill. 

Bill Edgar Dibayar untuk menyampaikan "pesan di depan peti mati"

Bill mengatakan ia mendapatkan penghasilan dengan hadir ke pemakaman-pemakaman dan membacakan pesan yang ditinggalkan orang yang meninggal itu. Ia menyebut dirinya sebagai "orang yang menyampaikan pengakuan di depan peti mati". "Pada dasarnya, pada satu titik ketika pemakaman dilaksanakan, saya berdiri membuka amplop dan membacakan pesan yang ditinggalkan orang yang berada di peti mati," katanya.

Dengan bayaran sekitar 10.000 dolar Australia (atau sekitar Rp102 juta), Bill akan menghadiri pemakaman orang, membacakan surat atau warisan dan membersihkan barang-barang sensitif yang ditinggalkan. "Barang-barang itu bisa apa saja mulai dari barang-barang porno, mainan seks, obat bius, senjata, uang atau apa saja," katanya.

Cerita-cerita yang tak sempat terungkap

Cerita pemakaman yang paling ia ingat adalah saat ia harus menginterupsi pidato yang disampaikan oleh sahabat orang yang meninggal. "Saya harus mengatakan kepadanya untuk duduk, tutup mulut dan mendengarkan apa yang ingin diungkapkan sahabatnya itu. Apa yang ingin dikatakan adalah sahabat orang yang meninggal itu pernah merayu istrinya justru ketika ia sekarat."

Setelah Bill turun tangan di pemakaman, sahabat yang dimaksud langsung keluar "melalui pintu belakang" dan sejumlah orang lain juga diminta untuk pergi atas permintaan orang yang meninggal. "Pada akhirnya acara pemakaman itu menjadi acara yang berjalan baik," kata Bill.

Yang jelas, Bill tidak pernah mendapatkan masukan ataupun saran dari para kliennya. Namun yang mungkin cukup mengejutkan, ia belum pernah ditolak oleh kerabat orang yang pemakamannya ia datangi. "(Apa yang saya lakukan) sangat mengganggu, tapi ini kan pemakaman mereka sendiri dan mereka berhak menentukan apa yang mereka inginkan dalam pemakaman mereka," kata Bill terkait pekerjaannya itu dirilis BBC World Service dalam bahasa Inggis dalam program Newsday. (*)

Tags : Bill Edgar, Perantara, Mewakili Orang yang Meninggal, Menyampaikan Pengakuan Orang yang Sudah Mati,