Headline Riau   2021/11/12 21:41 WIB

BUMD BSP Kelola Minyak CPP Selama 20 Tahun, Tapi 'Realisasi CSR Tak Sesuai Harapan'

BUMD BSP Kelola Minyak CPP Selama 20 Tahun, Tapi 'Realisasi CSR Tak Sesuai Harapan'

Badan Usaha Milik Daerah [BUMD]  PT Bumi Siak Pusako (BSP) kelola minyak di Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP) selama 20 tahun, tapi Corporate Social Responsibility tak sesuai harapan.

PEKANBARU - Oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan, PT Bumi Siak Pusako (BSP) mengelola Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP) selama 20 tahun. Selama ini blok itu dikuasai Badan Operasional Bersama (BOB) Pertamina bersama PT BSP.

Gubernur Syamsuar mengaku bersyukur atas putusan itu. Dia berharap PT BSP sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Siak itu bisa menyejahterakan masyarakat Riau untuk ke depannya. 

"Alhamdulillah, kita bersyukur dengan keputusan ini. Karena semua ini berkat kerja keras dan kepercayaan yang telah diberikan semua pihak," ujar Syamsuar pada pers, Selasa (6/11) kemarin.

Syamsuar menyebutkan, sebagai perusahaan daerah, bukan perkara mudah mendapat izin pengelolaan Migas dari pemerintah pusat. 

Apalagi mengelola Blok CPP 20 tahun ke depan. "Setelah habis masa kontrak bersama, PT BSP mandiri dan tidak lagi berdua dengan Pertamina," kata Syamsuar.

Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi terima penghargaan Top Pembina BUMD 2021

Syamsuar menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah pusat yang memberikan kepercayaan kepada  PT BSP untuk mengelola ladang migas CPP Block.

"Semoga PT BSP dapat meningkatkan kinerjanya lebih baik dengan meningkatkan produksi Migas. Dan tentunya bisa bermanfaat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah, serta kesejahteraan rakyat Riau," kata Syamsuar.

Blok CPP diberikan kepada Bumi Siak Pusako 100 persen dan BSP mendapatkan hak kelola Blok CPP selama 20 tahun setelah kontrak berakhir. 

'BSP komitmen salurkan csr'

Sejak berdiri 17 tahun silam, berkomitmen memberdayakan sumber daya manusia secara profesional dan beretika, baik dalam penyaluran Corporate Social Responsibility [CSR] nya.

Namun Iskandar, Direktur PT BSP dikonfirmasi soal CSR ini dikontak melalui ponsel dan Whats App (WA) nya, Jumat (12/11) tak menjawab.

Tetapi deviden yang diberikan Bumi Siak Pusako dilaporkan hampir mencapai 3 triliun rupiah. BUMD ini juga disebutkan sudah menyalurkan CSR nya lebih dari 74 miliar rupiah ditengah masyarakat.

Hanya saja, Iskandar belum bisa menerangkan tentang penyaluran CSR baik program apa saja yang dilakukan hingga tahun 2021 juga belum jelas. 

Perusahaan yang memiliki wilayah kerja tiga area yaitu, Zamrud, Pedada, dan West Area, dengan produksi minyak mentah lebih kurang 11.000 barel per hari dengan cadangan minyak 1.800 MMBO ini sepertinya masih tertutup pada pers. 

Tetapi seperti disebutkan H Darmawi Werdana Zalik Aris, Ketua Lembaga Melayu Riau [LMR] diminta komentarnya seputar CSR menyebutkan, sesuai perkembangan zaman berimbas terhadap permasalahan sosial yang kian kompleks.

Menurutnya, dengan lingkupnya semakin meluas, CSR tidak sebatas kesejahteraan masyarakat semata melainkan juga mencakup penanganan perubahan iklim yang berdampak pada sosial, ekonomi, lingkungan dan SDGs. 

"BSP seharus menyelaraskan program CSR dan menyiapkan strategi melalui program-program inovatif, adaptif dan terukur untuk dijalankan," katanya seperti Jumat (12/11) ini.

Dirinya juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk mengoptimalisasikan dampak program corporate social responsibility (CSR).

"Jadi, apabila ada perusahaan masih kesulitan dalam membuat program yang tepat sasaran, LMR akan bantu untuk membuat program yang inovatif khususnya terkait sosial dan lingkungan," kata dia.

Warga kecewa  

Lihat lah yang dialami warga RT/RW 02/02 Kampung Teluk Mesjid Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau merasa kecewa lihat hasil kerja dari CSR dalam bentuk kerja semenisasi jalan BOB BSP.

Perusahaan berkewajiban menyalurkan CSR sesuai diamanahkan Pemerintah, bahwa setiap perusahaan yang beroperasi disuatu daerah merupakan keharusan menyalurkan bantuan berbentuk CSR.

Sehingga kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan bisa bermamfaat secara ekonomi, sosial serta lingkungan yang terdampak langsung maupun tidak langsung untuk mensejahterakan masyarakat selama perusahaan masih beraktifitas.

"Program CSR tahun 2021 berupa bantuan seminisasi jalan 4 M x 200 M di RT/RW 02/02 Kampung Teluk Mesjid tak sesuai harapan," kata warga, Sabtu (7/8).

Dilapangan, kondisi pengerjaan jalan dikerjakan kontraktor, sangat belum layak. Wajar kalau masyarakat kecewa, sebab bodi jalan ada yang patah, miring, berkelok, aspal pada sambungan jalan sudah mengkelupas.

Foto. Cakra89

Humas BOB PT BSP Genta, sebelumnya pada media saat di hubungi mengakui semenisasi jalan program CSR PT BSP tersebut sudah di serahterimakan ke pihak desa melalui Penghulu Kampung Teluk Mesjid.

Warga bukannya tidak terimakasih pada BOB PT BSP yang sudah menyalurkan program CSR nya. Namun program CSR BOB PT BSP semenisasi jalan kali ini, yang baru sekitar tiga bulan selesai di kerjakan Kontraktor sangat mengecewakan masyarakat.

Melihat kondisi hasil semenisasi jalan yang di kerjakan oleh Kontraktor CSR BOB PT BSP tersebut, warga sangat menyayangkan pengerjaan pembangunan jalan terkesan asal jadi.

Program semenisasi jalan di Kampung Teluk Mesjid sejak di mulai pengerjaan, plang proyek CSR dari perusahaan yang mengerjakan tidak terpasang, sehingga publik tidak tahu atau memang tidak boleh tahu berapa bajed/nilai CSR nya, dan terkesan seperti proyek siluman.

Penghulu Ferli Sunarya, mengaku kalau semenisasi jalan di RT/RW 02/02 Teluk Mesjid program CSR PT BSP belum ada di serahterimakan ke pihaknya. ”Saya juga tidak pernah ketemu dan tidak kenal dengan kontraktor yang mengerjakan CSR BOB PT BSP," kata Ferli.

Jadi keluhan warga bukan tak beralasan, sebab campuran semen maupun sambungan pertemuan antara besi tidak sesuai aturan.

"Apakah pengerjaan semenisasi jalan CSR dari BOB PT BSP diinstruksikan supaya asal jadi, kami juga tidak tau," sebut warga sambil berharap pada Kontraktor maupun pihak perusahaan untuk memperbaiki jalan pada sisi yang patah dan sudah miring.

Foto. Cakra89 

"Bila perlu pada bagian yang patah di bongkar untuk melihat apakah pemakaian angker besi maupun sambungannya sudah sesuai aturan."

Warga berharap program CSR dari PT BSP yang disalurkan yang berbetuk pembangunan jalan itu hendaknya berkualitas, sehingga dapat di nikmati masyarakat banyak sampai ke anak cucu. (*)

Tags : Corporate Social Responsibility, CSR PT BSP, BMUD BSP, News, Riau,