Artikel   2024/01/16 8:35 WIB

Cak Imin Blak-Blakan Soal Food Estate yang Tak Punya 'Perencanaan Matang', 'Tapi Masih Juga Ditangkis Mentan'

Cak Imin Blak-Blakan Soal Food Estate yang Tak Punya 'Perencanaan Matang', 'Tapi Masih Juga Ditangkis Mentan'
Muhaimin Iskandar

MUHAIMIN ISKANDAR atau Cak Imin,Calon Wakil Presiden [Cawapres] kembali menyinggung proyek Food Estate [Program lumbung pangan] Presiden Joko Widodo.

"Proyek food estate tak punya perencanaan yang matang."

"Ada yang bilang bagaimana caranya agar cepat produksi pangan kita naik, maka ada ide apa namanya Food Estate. Food Estate itu membabat hutan lalu menanam dengan jumlah yang banyak, tetapi perencanaannya tidak matang," kata Cak Imin di agenda 'Slepet Imin' di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/1).

"Lebih baik memberdayakan petani untuk produksi pangan sehingga petani kita menanam dan panen setelah panen pemerintah yang beli petani untung pangan tersedia. Maka targetnya nasional itu bukan hanya memenuhi pangan nasional tetapi membuat petani kita makmur dan untung," imbuhnya.

Daripada membangun Food Estate dengan membabat hutan, menurut Cak Imin lebih baik memberdayakan petani sebagai kekuatan produksi pangan.

Dia menuturkan yang ada di sektor pertanian termasuk harga pupuk langka dan mahal hanya bisa diselesaikan oleh presiden dan wakil presiden.

"Gini, saya dengar petani itu pupuk gak ada, bibit jelek, begitu panen harganya rendah. Kita AMIN kalau menang, petani harus nyaman bekerja, seluruh kebutuhan tanam dan produksi tersedia, panen hasilnya bagus sehingga petani bekerja, menguntungkan, punya tabungan dan bahagia," jelas Cak Imin.

Cak Imin pun bertekad akan menghentikan proyek Food Estate kalau terpilih jadi wakil presiden. Dia akan menggantinya dengan program yang sudah disiapkan.

"Di situ pangan tersedia. Jangan pangan tersedia malah petani jadi penonton, itu gak boleh. Oleh karena itu, Food Estate kita hentikan. Kita ganti petani yang terlibat dan melahirkan pangan nasional," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman buka suara ihwal kritikan yang menyebut proyek Food Estate atau lumbung pangan di era Jokowi gagal.

Menurutnya, program lumbung pangan bukanlah suatu hal yang perlu diperdebatkan. Terlebih, kata dia, sudah ada program lumbung pangan yang berhasil.

"Sudahlah pertanian itu bukan untuk diperdebatkan. Kemarin 600 hektare itu kita sudah tanami jagung, berhasil kan? Singkong juga sementara kita tanami ini luasnya cuma 600 hektare ya, kami rawat ini ada 7,4 juta hektare," ungkap Amran di Kantor ID Food, Jakarta, Senin 8 Januari 2024 lalu.

Amran mengatakan, pertanian itu bukan suatu hal yang untuk diperdebatkan, tetapi dikerjakan.

"Buktinya, (keberhasilan lumbung pangan) jagung umurnya sudah 2 bulan, seumur jabatan saya tumbuh subur," lanjutnya.

Tak hanya itu, Amran juga mengklarifikasi isu yang beredar soal adanya tanaman jagung dengan media tanam pot atau polybag di Food Estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Dia menjelaskan, kala itu Kementerian Pertanian tengah melakukan uji coba penyesuaian iklim.

"Ada kemarin yang memelintir itu katanya ditanam di atas pot, kelihatan di videonya bukan di atas pot itu. Kemarin kita uji coba penyesuaian iklim karena bibitnya baru, kemudian bibit baru kita tanam di tempat yang baru, jadi kita menyesuaikan, mengecek, ternyata berhasil. Dan intinya berhasil," jelasnya.

Amran menuturkan, rasanya terlalu sepele jika dia dipanggil kembali menjadi Mentan hanya untuk mengurusi ratusan hektare. Dia menyebut, dirinya tengah mengurus jutaan hektare lahan pertanian.

"Terlalu kecil aku dipanggil kembali jadi menteri untuk urusan ratusan hektare, aku urus jutaan hektare. Jadi pertanian itu bukan untuk didebatkan, tapi harus dikerjakan ditanami," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam Debat Capres ketiga pada hari Minggu, 7 Januari 2024 kemarin calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan bahwa Program Food Estate (lumbung pangan) yang dicetus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap gagal karena lahan singkong seluas 600 hektare mangkrak.

"Lebih 340 ribu hektare tanah di RI ditambah Food Estate singkong yang mangkrak dinilai gagal," kata Anies dalam Debat Ketiga Pemilu 2024.

Anies juga mengklarifikasi bahwa angka lahan Food Estate dinilai terlalu besar.

"Saya klarifikasi bahwa angka lahan ini terlalu kecil bukan 320 hektare tapi 340 ribu hektare," ujar Anies.

Tags : cak imin blak-blakan soal food estate, food estate, cak imin, food estate jokowi, mentan amran sulaiman anies baswedan, program lumbung pangan ,