Headline Sorotan   2020/08/10 08:52:00 PM WIB

Covid-19: Sudahkah Kita Menang Melawan Pandemi?

Covid-19: Sudahkah Kita Menang Melawan Pandemi?

"Enam bulan yang lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dunia dalam keadaan darurat karena suatu virus baru"

height=90i Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sejak terjadinya adanya Virus Covid-19, dilaporkan terdapat kasus terkonfirmasi covid-19 berjumlah 771 orang, dengan rincian diisolasi mandiri 123 orang, rawat di RS 230 orang, sembuh 404 orang dan 14 meninggal dunia. Tidak ada satu pun dari kasus-kasus itu yang berada di luar China. Sejak saat itu, dunia, juga hidup kita, telah banyak berubah. Jadi, bagaimana kabar warga Riau dalam pertarungan sengit melawan virus corona? Angka kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau kembali meningkat.

Hari ini Riau terdapat 40 tambahan kasus terkonfirmasi baru. Di samping itu, Riau juga terdapat tambahan 22 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sehat. "Angka kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau kembali ada tambahan 40 kasus baru. Yang mana Pekanbaru merupakan penyumbang kasus terbanyak, yakni 16 kasus, dan disusul Siak 12 kasus," ungkap Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir, Senin [10/8/2020].

Planet secara keseluruhan kelihatannya tidak bagus

Hingga Senin [01/08] kemarin telah ada lebih dari 771 orang kasus terkonfirmasi covid-19 di Riau. Pada awal pandemi, perlu berminggu-minggu untuk mencapai angka infeksi, kini tonggak itu dicapai hanya dalam hitungan jam. "Kita masih berada di tengah pandemi yang terakselerasi, intens, dan sangat serius," kata H Darmawi Aris SE dari Lembaga Melayu Riau [LMR]. "[Virus corona] ada di setiap komunitas di dunia," kata dia.

Meskipun pandeminya satu, ceritanya bermacam-macam. Dampak Covid-19 berbeda-beda, dan mudah untuk mengabaikan realitas di luar daerah kita. Tapi satu fakta menyatukan semuanya, entah itu di hutan atau di pasar tradisional dan perkantoran: ini adalah virus yang menyebar melalui kontak antar manusia. Prinsip utama ini menjelaskan situasi di tempat manapun dan menentukan situasi di masa depan.

"Nongkrong-nongkrong pun bisa tertular"

Kontak antar manusia mendorong tingginya volume kasus pandemi saat ini - dan lonjakannya telah terjadi disebagian negara. "Di negara Hong Kong menahan orang-orang di fasilitas karantina atau otoritas Korea Selatan memantau ponsel dan rekening bank warganya."

Sementara kita masih berusaha menemukan "normal baru" alih-alih kembali pada keseharian lama kita. "Ini virus yang tersebar di seluruh dunia. Ia memengaruhi semua orang tanpa kecuali. Ia menular dari manusia ke manusia, dan menegaskan bahwa kita semua saling terkait, kata Darmawi.

"Ia menyebar tidak hanya karena aktivitas bepergian, tapi juga berbicara dan nongkrong-nongkrong — hal-hal yang biasa dilakukan manusia."

Virus ini terbukti sangat sulit dilacak, menyebabkan gejala ringan bahkan tanpa gejala bagi banyak orang, tapi cukup mematikan bagi banyak orang lain untuk membuat rumah sakit kewalahan. "Ini virus pandemi yang sangat pas dengan zaman kita. Kita sekarang hidup di zaman virus corona," kata dia.

Sekarang sekolah-sekolah yang ada di Riau sudah ditutup, membatasi perjalanan dan juga menjadi salah satu daerah mengkampanyekan masker dan cuci tangan. Menurutnya, "kurangnya kepemimpinan politik" untu menghambat banyak tempat "pemimpin kesehatan masyarakat dan pemimpin politiknya mengalami kesulitan berkomunikasi".

Di dalam iklim seperti itu, virus tersebar dengan mudah. Sering tidak satu suara selama pandemi ini. Ada yang menyebut virus corona sebagai "flu ringan" dan ada mengatakan bahwa pandemi hampir berakhir pada bulan Maret, Juli atau juga Agustus. "Bukannya berakhir, di Riau sebagian orang-orang telah terinfeksi dan sudah ada yang telah meninggal dunia."

Mengenakan masker, yang dulu adalah sesuatu yang aneh, sekarang menjadi hal biasa di Riau, bahkan beberapa tempat di pantai mewajibkannya. Sekarang bar-bar dan pusat-pusat kebugaran ditutup, posisi Provinsi ini dalam perang melawan virus corona masih menjadi pertanyaan terbuka. kasus terkonfirmasi covid-19 di Riau berjumlah 771 orang. "Ini tampaknya berada dalam situasi yang buruk, mencatat sebagian besar kasus di itu. Namun tes yang relatif sedikit berarti sulit untuk mendapatkan gambaran," jelasnya.

Jadi, kapan semua ini akan berakhir?

Sudah ada obat untuk perawatan. Deksametason – jenis steroid murah – terbukti bisa menyelamatkan beberapa pasien yang sakit parah. Tapi ia tidak cukup untuk mencegah semua pasien Covid-19 meninggal dunia atau menghapus kebutuhan untuk pembatasan sosial.

Swedia akan disorot dalam beberapa bulan mendatang untuk melihat apakah strateginya sukses dalam jangka panjang. Negara itu tidak memberlakukan karantina, namun sejauh ini mencatat tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara tetangganya, setelah gagal melindungi orang-orang di panti jompo.

Umumnya, harapan dunia untuk kembali normal bergantung pada vaksin. Mengimunisasi khalayak akan menghambat kemampuan virus untuk menyebar. Ada enam vaksin yang saat ini telah memasuki uji klinis fase tiga. Ini adalah tahapan kritis di mana kita akan menemukan apakah vaksin yang kelihatannya menjanjikan benar-benar manjur. Ini juga rintangan terakhir yang telah menggugurkan banyak obat. Para pejabat kesehatan mengatakan penekanannya harus tetap pada "jika" kita menemukan vaksin, bukan "ketika".

Dr Margaret Harris, dari WHO, berkata: "Keyakinan orang-orang pada vaksin dipengaruhi Hollywood; mereka percaya bahwa para saintis akan memperbaiki segalanya. Dalam film berdurasi dua jam, akhir cerita datang cukup cepat, tapi saintis bukan Brad Pitt, yang menyuntik diri sendiri dan berkata 'kita semua akan selamat'. "

Riau tambah 40 Orang Terkonfirmasi Covid-19

Seperti disebutkan Kepala Dinas Kesehatan [Kadiskes] Riau, Mimi Yuliani Nazir bahwa angka kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau kembali meningkat. Hari ini Riau terdapat 40 tambahan kasus terkonfirmasi baru. Di samping itu, Riau juga terdapat tambahan 22 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sehat. "Angka kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau kembali ada tambahan 40 kasus baru. Yang mana Pekanbaru merupakan penyumbang kasus terbanyak, yakni 16 kasus, dan disusul Siak 12 kasus," ungkapnya, Senin [10/8/2020].

Selain itu, dari tambahan 40 kasus hari ini, dua kasus diantaranya merupakan warga Provinsi lain, yakni Sumbar dan Magelang. "Adapun sebaran dari 40 kasus terkonfirmasi tersebut adalah Siak 12 kasus, Pelalawan 4 kasus, Pekanbaru 16 kasus, Dumai 3 kasus, Rokan Hilir 1 kasus, Kuansing 1 kasus, dan 1 Inhil," jelasnya. 

Riau juga ada tambahan 22 orang pasien covid-19 yang dinyatakan sehat dan dipulangkan ke rumahnya. "Dengan begitu, maka total jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 di Riau berjumlah 771 orang, dengan rincian diisolasi mandiri 123 orang, rawat di RS 230 orang, sembuh 404 orang dan 14 meninggal dunia," terangnya.

Dari 22 pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh yakni Tn MK [34] warga Pekanbaru. Ny FJ [23] warga Pekanbaru. Ny TPA [24] warga Pekanbaru. An AAA [3] warga Pekanbaru. Tn J [32] warga Pekanbaru. Tn BJ [30] warga Kabupaten Pelalawan. Tn H [43] warga Pelalawan. Ny E [35] warga Kampar. Tn Z [34]  warga Kampar. Kemudian, Tn HS [29] warga Kampar. Ny RJE [36] warga Kampar. Tn A [53] warga Kampar. Ny L [39] warga Kampar. Ny HKS [29] warga Kampar. By HKS [Neonatus] warga Kampar. Tn A [47] warga Kampar. Tn HM [55] warga Kampar. Tn M [45] warga  Siak. Ny S [45] warga Siak. [20] Nn. AA [18] yang merupakan warga Kabupaten Siak. Tn A [44] warga Siak. Tn D [50] warga Siak.

Sementara itu, suspek yang diisolasi mandiri berjumlah 5.360 orang, diisolasi di RS berjumlah 56 orang, selesai isolasi berjumlah 3.570 orang, meninggal dunia berjumlah 15 orang. Total suspek berjumlah 9.001 orang. (*)

Tags : Covid-19, Virus Corona di Riau, Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Meningkat,