AGAMA - Juru bicara Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi Hussein Al-Qahtani mengumumkan Jeddah mencatatkan suhu 17 derajat Celsius saat fajar pada Jumat (2/2/2024).
Al-Qahtani mengungkapkan suhu terendah yang tercatat di Jeddah sejak 1970 terjadi pada musim dingin 1993. Saat itu, suhu mencapai 9,8 derajat Celsius.
Al-Qahtani menyatakan Yanbu mencatat suhu terendah di antara kota-kota di sepanjang pantai Laut Merah sebesar 8 derajat Celsius. Dan suhu tersebut kemungkinan akan mengalami perubahan.
"Kita belum menyentuh nol derajat Celsius di utara dari stasiun-stasiun pusat," ujarnya dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (4/2/2024).
NCM memperkirakan dalam laporan cuaca hariannya akan terjadi penurunan suhu yang nyata di sebagian besar wilayah Arab Saudi disertai dengan angin permukaan aktif yang menyebabkan debu dan pasir. Hal tersebut akan mengurangi visibilitas horizontal di beberapa bagian wilayah Riyadh dan Timur. Dampak ini meluas hingga bagian timur wilayah Najran.
Sementara itu, cuaca diperkirakan akan berawan sebagian dengan kemungkinan hujan di wilayah Perbatasan Utara, Al-Jouf, dan Tabuk. Hujan salju ringan tidak menutup kemungkinan terjadi di sebagian wilayah tersebut, serta di ketinggian wilayah Tabuk.
Potensi hujan ringan dan kabut juga terjadi di sebagian dataran tinggi Jazan, Asir, dan Al-Baha. Suhu dingin di Jeddah, Arab Saudi membuat jamaah umroh maupun wisatawan harus lebih waspada.
Pasalnya, cuaca ekstrem yang bisa sewaktu-waktu datang akan sangat mengganggu perjalanan wisatawan dan jamaah umroh termasuk dari Indonesia. (*)
Tags : cuaca jeddah, suhu dingin di jeddah, jeddah dingin, cuaca arab saudi, arab saudi, jamaah umroh ,