PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Banjir selalu menggenangi sebagian badan jalan, bahkan tokoh masyarakat Riau juga sudah mengeluhkan soal banjir ini dan menyebut masyarakat harus menekan Pemprov Riau untuk bekerja dengan maksimal.
"Untuk mengatasi banjir yang sudah menggenangi badan jalan, Pemprov Riau berencana akan meninggikannya."
Tokoh masyarakat Riau, Fachri Yasin menyebut masyarakat harus menekan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk bekerja dengan maksimal.
Salah satu persoalan yang bisa dilihat secara kasatmata, kata Fachri, terkait jalan.
Fachri menyebut, di tahun 2022 hanya sekitar 25 kilometer jalan baru yang dibangun dan hanya 733 kilometer jalan yang dilakukan pemeliharaan dari total 2.799 kilometer jalan provinsi yang dimiliki Riau. Hal ini dinilai merupakan sebuah masalah.
"Selanjutnya apa yang kita lakukan? Masyarakat harus menekan pemerintah. Tanpa tekanan masyarakat, pemerintah kita ini tidur," kata Fachri yang juga merupakan Ketua Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) PGRI Riau itu dalam diskusi terbuka beberapa waktu yang lalu.
Menekan pemerintah, lanjut Fachri, bukan hanya dilakukan dengan berdemonstrasi tapi bisa melalui dialog secara langsung dengan Gubernur Riau ataupun DPRD Riau.
"Kenapa ini perlu dilakukan, karena birokrat-birokrat itu cenderung melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin saja. Apa yang dilakukan di tahun 2000-an ini akan terus dilakukan sampai tahun 3000 nanti. Tidak ada perubahan," ujarnya.
Fachri juga menilai, staf dan kepala-kepala OPD di Pemprov Riau tak ada yang berani melawan pemerintah Gubernur bahkan walau hanya sekedar memberi saran.
"Mereka tidak berani menyampaikan saran pada gubernur dan sebagainya. Artinya apa? Antara kepala OPD dan kepala-kepala dinas dengan gubernur komunikasinya tidak clear, bahkan DPRD cenderung patuh saja (pada gubernur). Ini persoalan," tutupnya.
Tetapi Anggota DPRD Riau, Mardianto Manan mengkritik rencana Pemprov Riau yang ingin meninggikan jalan seperti di depan Hotel Furaya Jalan Sudirman Pekanbaru.
"Proyek tersebut salah dan ceroboh. Inilah yang judulnya kegiatan salah. Salah. Kenapa salah? Karena persoalan itu bukan seperti pemadam kebakaran di mana terbakar disitu disiram, di mana banjir di situ ditinggikan," kata Mardianto Manan pada media, Kamis (2/2/2023).
Ia menjelaskan banjir atau tidak banjir adalah akumulasi debit air yang banyak. Namun tidak tersalurkan dengan utuh ke tempat pembuangan akhir. Makanya saluran tersumbat, membuat air meluap hingga ke jalan.
Kritikan ini telah berulang kali dilontarkan Mardianto, baik untuk Pemprov Riau juga Pemko Pekanbaru. Banjir yang terjadi di Pekanbaru disebabkan tak terhubungnya jalur pembuangan air. Hrusnya pemerintah fokus pada hal tersebut.
"Karena teori pembuangan air itu mulai dari awal tempat membuang air sampai ke tempat pembuangan akhir tidak boleh terputus. Kalau terputus menggenanglah dia (airnya). Ini yang disebut orang Pekanbaru banjir. Mana ada Jalan Sudirman banjir. Tergenang karena tersumbat iya," kata Mardianto yang juga merupakan akademisi bidang tata kota itu.
Sebagai contoh, lanjut Mardianto, Jalan Sudirman di tikungan Jalan Arifin Achmad juga sering tergenang air saat hujan. Namun parit yang berada di kiri dan kanan jalan kosong.
"Kenapa itu bisa terjadi? Karena antara badan Jalan Sudirman dengan lubang paritnya itu tersumbat. Kalau menurut saya, ya bersihkan saja semua yang tersumbat, selesai. Makanya banjir itu tidak perlu selalu meninggikan jalan. Itu pekerjaan ceroboh namanya," jelas Mardianto.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemprov Riau bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau berencana untuk menangani ruas jalan Sudirman Kota Pekanbaru.
Sekdaprov Riau, SF Hariyanto menyebut bahwa penataan ruas Jalan Sudirman dilakukan, melihat kondisi kepadatan lalu lintas yang sudah tinggi.
Terlebih saat kondisi diguyur hujan ada beberapa titik yang tergenang air. Sehingga sudah selayaknya dilakukan pelebaran dan peninggian jalan.
"Terus terang saja, kalau saat hujan di depan Hotel Furaya sudah ada genangan air. Ini yang perlu kita sikapi. Begitu juga ketika turun fly over menuju Awal Bros. Kalau sudah banjir macetnya sampai ke atas fly over," jelas SF Hariyanto, Rabu (1/2/2023).
Sementara itu, Kepala BPJN Riau T Yuliansyah mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan peninggian badan jalan di depan Hotel Furaya. Tak hanya peninggian jalan, juga akan dilakukan perbaikan drainase dan pemasangan atau penggantian box culvert di depan RS Awal Bros dan di depan Hotel Furaya. (*)
Tags : pemprov riau akan tinggikan Jalan, atasi genangan banjir, banjir di pekanbaru, dewan kritik pemprov yang tinggikan jalan,