PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Riau ingatkan Kabupaten/Kota untuk giatkan kader Juru pemantau jentik (Jumantik) karena Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Riau tercatat terus bertambah.
"DBD sudah capai 1.932 kasus."
"Prediksi kita memang november ini puncaknya," kata Kadiskes Riau, Zainal Arifin, Jumat (11/11).
Kasus Demam Berdarah di Provinsi Riau tercatat terus bertambah, hingga saat ini dari 12 kabupaten/kota di Riau sudah sebanyak 1.932 kasus.
Sepanjang tahun ini, sudah 14 orang meninggal dunia akibat penyakit DBD di Riau.
"Kita serius menanngapi persoalan ini, bahkan sudah mengirimkan surat ke Diskes Kabupaten/Kota," sebut Zainal Arifin.
Zainal Arifin meminta jajaran Diskes Kabupaten/Kota dan masyarakat untuk mewaspadai puncak dari kasus demam berdarah di Riau.
Agar kasus DBD tidak terus bertambah, Zainal menuturkan, setiap rumah harus ada juru pemantau jentik (Jumantik) dan itu adalah anggota keluarga di masing-masing rumah.
"Mulai dari kamar mandi tempat bersarang. Karena kalau tiga hari sekali kita kuras dan bersihkan, itu pasti tidak ada telur, kalau tidak ada telur tidak ada jentik, dan kalau tak ada jentik pasti tak ada nyamuk. Jadi 3M itu yang harus digiatkan," jelasnya. (rp.sul/*)
Tags : Demam Berdarah Dengue, Diskes Ingatkan Giatkan Kader Jumantik, DBD Sudah Capai 1.932 Kasus,