Nasional   2023/08/19 13:42 WIB

Food Estate Digempur, Disorot dan Dikritik, Presiden Jokowi Jelaskan: akan Melanjutkan Proyeknya di 2024

Food Estate Digempur, Disorot dan Dikritik, Presiden Jokowi Jelaskan: akan Melanjutkan Proyeknya di 2024

JAKARTA - Di tengah sorotan dan kritikan terhadap Proyek pembangunan lumbung pangan alias food estate yang belum memperlihatkan hasil signifikan, Pemerintah kembali memasukan food estate dalam anggaran ketahanan pangan 2024 yang ditetapkan sebesar Rp 108,8 Triliun.

Ekonom INDEF, Abra El Talattov memandang pemerintah dapat melanjutkan proyek food estate namun harus mampu membuktikan keberhasilannya sehingga tidak sia-sia.

Seperti apa ekonom melihat urgensi kelanjutan proyek food estate? Dalam dialog Syarifah Rahma dengan Ekonom INDEF, Abra El Talattov dalam Squawk Box menjelaskannya, Jum'at (18/8).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi penjelasan panjang lebar mengenai food estate usai programnya tersebut dikritik PDI-P sebagai kejahatan lingkungan.

Jokowi mengatakan, food estate dibangun dalam rangka untuk mengantisipasi krisis pangan. Maka dari itu, Jokowi mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati terkait krisis pangan.

"Jadi kita itu membangun food estate, lumbung pangan itu dalam rangka mengantisipasi krisis pangan. Hati-hati. Semua kawasan, semua negara sekarang ini menghadapi yang namanya krisis pangan," ujar Jokowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).

Jokowi memaparkan, gandum, gula, hingga beras menjadi masalah di semua negara. Dia mengatakan harga bahan-bahan pangan tersebut sedang naik drastis saat ini.

"Gula, beras, setelah India stop, enggak ekspor lagi, semua yang makan beras semua sekarang ini sudah masalah. Harga naik," tuturnya.

Menurut Jokowi, di tengah kondisi krisis pangan ini, food estate diperlukan untuk cadangan, baik cadangan strategis, maupun untuk diekspor ketika melimpah apabila negara lain membutuhkan.

Jokowi pun mengingatkan membangun food estate itu tidak semudah yang orang-orang bayangkan.

"Tanaman pertama biasanya gagal. Tanam kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen. Ketiga baru biasanya keenam, ketujuh itu biasanya baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan," ucap Jokowi.

"Di lapangan itu tidak seperti semudah yang kita bayangkan. Jadi semuanya akan diperbaiki. Dan semuanya harus dievaluasi, dikoreksi, harus diulang. Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapanpun lupakan," imbuh dia.

Sebelumnya, kritik Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto soal food estate disampaikan ketika dimintai tanggapan soal dugaan aliran dana kejahatan lingkungan sedikitnya Rp 1 triliun masuk ke partai politik untuk pembiayaan Pemilu 2024.

"Kami memberikan suatu catatan yang sangat kuat terkait dengan upaya yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk membangun food estate," kata Hasto setelah penganugerahan rekor MURI kepada PDI-P di Ciawi, Bogor, pada Selasa 15 Agustus 2023.

Hasto menyampaikan bahwa politik seharusnya merawat kehidupan dan menjaga bumi pertiwi.

"Dalam praktik pada kebijakan itu ternyata disalahgunakan, kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," ujarnya. (*)

Tags : food estate, food estate disorot, food estate digempur, food estate dikritik, presiden joko widodo jelaskan food estate, proyek food estate dilanjutkan 2024,