RIAUPAGI.COM, PEKANBARU - Peristiwa terbakarnya gedung sekolah di SMP Negeri 7 Kecamatan Limapuluh, Jalan Lokomotif, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru pada Selasa 12 Mei 2020 sekitar pukul 23.00 WIB lalu menyisakan kerugian kerugian materiil diperkirakan hingga ratusan juta rupiah. Selain itu, hingga kini bangunan gedung sekolah belum ada tanda-tanda dilakukan perehapan baru.
Kepsek SMPN 7 mengaku, belum direhapnya bangunan baru menggaggu proses belajar mengajar siswa. Kebakaran diduga dipicu sambaran petir yang menyebabkan korsleting listrik. Namun peristiwa terbakarnya gedung sekolah tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, hampir seluruh ruangan belakang hangus dilalap si jago merah. Peristiwa kebakaran melanda gedung SMPN 7 upaya pemadaman api dilakukan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Pekanbaru dibantu warga setempat. "Kami mengerahkan tujuh unit mobil damkar dan personel 25 orang," ujar Kasi Keselamatan dan Evakuasi Damkat Kota Pekanbaru, Fahriansyah pada wartawan.
Berdasarkan keterangan warga setempat bangunan sekolah terbakar diduga akibat disambar petir. Sebab, pada Selasa malam wilayah Pekanbaru dilanda hujan disertai petir dan angin kencang. "Dugaan sementara terkena sambaran petir yang mengakibatkan korslet listrik," kata Fahri.
Setelah lebih satu setengah jam berjibaku, api berhasil dipadamkan. Petugas melanjutkan pendinginan. 11 ruangan hangus terbakar. Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda menyebutkan ada 11 ruangan sekolah yang hangus terbakar. "Kebakaran diduga karena korsleting listrik yang berasal dari ruang tengah lobi sekolah, yang mengakibatkan 11 ruangan hangus terbakar," kata Budhia pada wartawan, Rabu.
Ada pun ruangan yang terbakar, yaitu ruang majelis guru, prakarya, lobi, tata usaha, kurikulum, kepala sekolah, dan lima ruang belajar.
Budhia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Kerugian materil sementara belum bisa ditaksir. Kapolsek Jetis, AKP Muhammad Sholeh menjelaskan peristiwa itu tidak sampai mengakibatkan korban jiwa
Edison Malau, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 7, membenarkan peristiwa kebakaran sekolah yang dipimpinnya itu. Gedung sekolah yang terbakar menghanguskan 5 ruang kelas, satu ruang TU dan kepala sekolah. Yang tersisa masih ada 15 lokal. Siswa kelas 9 masih bisa belajar tatap muka sisa ruang kelas yang tak terbakar. Sementara kelas 7 dan 8 tak bisa mengikuti belajar tatap muka. "Sudah satu tahun sekolah ini terbakar, hingga sekarang belum dibangun juga. Saya mendengar tahun 2021 ini bakal dibangun," kata Edison Malau, Selasa (8/3).
Sementara Drs H Mujailis MM, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dikonfirmasi melalui ponselnya dan WhatsApp [WA] nya, Rabu soal gedung SMPN 7 terbakar menyebutkan, rencananya pemerintah pusat yang akan membantu, namun Mujailis belum bisa menjelaskan kapan dan berapa jumlah dana yang akan dibantu yang dimaksudkannya itu. "Tahun ini akan dibangun, namun jumlah anggarannya kita belum dapat informasi," sebutnya. (rp.sul/*)
Tags : Gedung SMPN 7 Terbakar, SMPN 7 Pekanbaru, Kerugian Ratusan Juta,