TEKNOLOGI - Sebuah penelitian terbaru mengungkap Gen Z, generasi yang lahir mulai tahun 1997-2012, tidak lagi menggunakan mesin pencarian Google untuk mencari informasi di internet. Lalu, di mana mereka mencari informasi?
Mark Shmulik, analis internet di Bernstein Research, mengatakan bahwa para Gen Z dan generasi yang lebih muda beralih ke platform lain untuk mencari informasi.
"Selamat tinggal Google. Audiens yang lebih muda melakukan 'pencarian', bukan 'googling'," kata Shmulik, melansir Business Insider, Kamis (12/9).
Sekitar 20 tahun yang lalu, Google mencapai tonggak sejarah penting. Kamus Merriam-Webster menambahkan "Google" sebagai kata kerja yang berarti mencari sesuatu di web. Sejak saat itu, istilah 'googling' juga menjadi seperti kata kunci untuk mencari informasi di internet.
Menurut Shmulik, para Gen Z kini semakin sering membuka media sosial seperti TikTok untuk mencari rekomendasi restoran, langsung ke agregator berskala besar seperti Amazon untuk ritel, dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif seperti ChatGPT untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka.
Bernstein, merujuk survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor dan Talker Research terhadap 2.000 orang Amerika, mencatat sebanyak 45 persen Gen Z cenderung menggunakan "pencarian sosial" di platform seperti TikTok maupun Instagram, alih-alih Google.
Sementara itu, hanya 35 persen generasi milenial yang melakukan pencarian di TikTok maupun Instagram, Gen X 20 persen, dan generasi Boomers 10 persen.
Bahkan ketika Gen Z semakin dewasa, mereka semakin mengandalkan media sosial sebagai mesin pencarian utama mereka.
"Gen Z juga tumbuh di era internet yang relatif matang. Sudah menjadi kebiasaan bagi para pengguna ini untuk langsung menuju ke sumbernya. Dunia ini [internet] tidak besar dan menakutkan, ini hanya rumah bagi Gen Z," ujar dia.
Bagi generasi muda, platform media sosial menjadi cara mereka untuk mencari tahu apa yang harus dibeli, tempat makan, dan bagaimana cara mereka menghabiskan waktu.
Menurut data GWI Core, pada tahun 2023, sekitar 52 persen Gen Z mengatakan mereka menggunakan media sosial sebagai mesin pencari utama untuk merek, produk, dan layanan.
Situs media sosial seperti Instagram dan TikTok juga dapat menjawab kebiasaan Gen Z yang gemar mencari barang untuk dibeli secara online dengan platform e-commerce mereka sendiri dan penyesuaian iklan.
Masalah ini bukannya tak disadari internal Google. Prabhakar Raghavan, wakil presiden senior Google, dalam sebuah konferensi Fortune's 2022 Brainstorm Tech mengakui bahwa saat ini Gen Z memang lebih senang mencari informasi di TikTok atau Instagram.
"Sekitar 40 persen anak muda, ketika mereka mencari tempat untuk makan siang, mereka tidak membuka Google Maps atau Search. Mereka pergi ke TikTok atau Instagram," kata Raghavan, mengutip Fortune.
Keterpurukan mesin pencari Google diperparah dengan kekalahan gugatan antimonopoli baru-baru ini.
Hakim federal sebelumnya memutuskan raksasa teknologi itu memonopoli pasar pencarian. Perusahaan induk Google, Alphabet, membayar US$26 miliar untuk menjadi mesin pencari default di ponsel pintar dan peramban web, yang secara efektif mencegah mesin pencari pesaing di pasaran.
Namun, bukan berarti Google hanya berdiam diri. Google juga telah melakukan sejumlah perubahan untuk menjaring pengguna dari generasi yang lebih muda.
Gen Z atau generasi yang lebih muda biasanya cenderung tertarik pada konten-konten berbentuk gambar dan video, sangat kontras dengan kebiasaan generasi milenial ke atas yang lebih memilih menggunakan frasa atau kata kunci untuk mencari informasi.
"Perjalanan dimulai dalam bentuk yang berbeda dari sebelumnya, yakni bentuk gambar dan visual," kata Raghavan.
Google kemudian coba berinovasi dengan menciptakan kacamata augmented reality yang dilengkapi fitur "multi search", yang memungkinkan pengguna menggunakan gambar dan teks untuk mencari secara online.
Perusahaan juga sedang menguji fitur Ask Photos yang menggunakan model AI Gemini untuk menjawab pertanyaan tentang informasi dalam foto pengguna, seperti restoran tempat mereka makan atau terakhir kali mereka mengunjungi lokasi tertentu.
"Kami harus menciptakan ekspektasi yang benar-benar baru dan hal ini membutuhkan dasar-dasar teknologi yang benar-benar baru," ujar dia. (*)
Tags : gen z, generasi lahir tahun 1997-2012, gen z tak pakai google, gen z cari info di internet,