Sorotan   2023/02/08 14:27 WIB

Harga Beras Kian Gila-gilaan Dipasaran yang Sudah Menimbulkan Kegusaran Masyarakat, 'untuk Stabilkan Harga, Keterlibatan Oknum di Dalami'

Harga Beras Kian Gila-gilaan Dipasaran yang Sudah Menimbulkan Kegusaran Masyarakat, 'untuk Stabilkan Harga, Keterlibatan Oknum di Dalami'

"Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri bakal mendalami dugaan oknum yang memainkan harga beras dalam negeri"

arga beras kian gila-gilaan dipasaran yang sudah menimbulkan kegusaran ditengah masyarakat, tetapi Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri kini sedang mendalami adanya keterlibatan dugaan oknum yang memainkan harga beras dalam negeri.

"Dugaan adanya permainan dari sekelompok oknum pada harga beras yang tak menentu tersebut sedang didalami pihak Satgas Pangan."

"Penegakan hukum akan dilakukan apabila rekan-rekan para pelaku usaha tidak mematuhi apa yang sudah ditetapkan dalam undang-undang. Kami sudah cukup banyak melakukan penindakan dan kami tidak ingin apa yang sudah disampaikan beliau, sudah di-warning, diingatkan, tidak diindahkan," kata Wakil Ketua Satgas Pangan Polri, Helfi Assegaf dalam jumpa pers Penyaluran Beras Impor untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Jakarta, Jumat (20/1/2023). 

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso juga telah menyatakan kemuncul dari informasi itu sudah diperolehnya.  

Seperti disebutkan Helfi Assegaf, oknum yang diduga memainkan harga beras ini segera menghentikan kegiatannya. Ia berharap semua pengusaha beras juga tertib berniaga sesuai aturan agar kondisi pangan tetap terjaga baik.

"Tugas kami saat ini karena memang salah satu yang kita jadikan perhatian yaitu komoditi beras, kedelai, cabai rawit-merah, itu semua menjadi perhatian kita," kata Helfi Assegaf.

"Karena setiap hari Senin rapat inflasi dipimpin Mendagri itu kita menyampaikan kondisi-kondisi tersebut sampai sejauh mana peningkatan ketersediannya, distribusinya, maupun harganya," sebutnya.

Sebelumnya, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) meminta beras impor yang digelontorkannya tidak dijadikan mainan pengusaha. Memang, kualitas beras tersebut masuk kategori premium tetapi dijual dengan harga medium Rp8.300 per kilogram.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso

Bulog mendapatkan informasi ada oknum yang sengaja menghalangi pedagang membeli beras dari Bulog. Sehingga, mereka mendapatkan harga yang mahal yang akhirnya berimbas pada besaran harga saat dijual ke konsumen.

"Sebenarnya saya sudah tahu, kalau ada mafia, memang ada. Saya ini punya kebijakan atas dasar perintah Pak Presiden, kita harus menggelontorkan sebanyak mungkin sesuai kebutuhan," ucap Dirut Perum Bulog, Budi Waseso pada kesempatan yang sama. 

"Tidak ada monopoli terhadap masalah perberasan. Karena, beras adalah kebutuhan pokok yang mendasar," katanya lagi.

Wakil Kepala Satgas Pangan Polri, Helfi Assegar mengatakan, pihaknya akan memberikan peringatan kepada para pedagang tersebut sehingga diharapkan dapat berhenti menjual beras Bulog dengan harga tinggi.

"Namun, apabila sudah diberikan peringatan, tidak bisa (mematuhi) dan tidak mau, kita harus lakukan penegakan hukum. Ada hal-hal khusus yang jadi target kami dan tentu akan dilakukan pendalaman," kata Helfi.

Helfi menegaskan pihaknya akan mendukung penuh upaya pemerintah untuk menyediakan bahan pangan dengan harga stabil termasuk beras.

"Kami sudah cukup banyak melakukan penindakan, paling tidak mereka sudah diingatkan, kalau tidak diindahkan pasti ditindak," katanya.

Sebumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso tak menampik jika harga beras saat ini masih mahal. Namun dia mengaku tak tahu apa penyebab beras masih mahal lantaran dirinya sudah menggelontorkan ratusan ribu ton beras untuk meredam harga.

Sementara di sisi lain, pria yang akrab disapa Buwas itu menduga salah satu penyebabnya adalah adanya mafia beras yang sengaja menjual beras dengan harga tinggi ke pedagang beras sehingga harga di konsumen juga mahal.

"Sebenarnya saya sudah tahu, dan saya tidak bodoh-bodoh amat. Kalau tanda kutip ada mafia, memang ada. Saya ini punya kebijakan atas dasar perintah Presiden, kita harus menggelontorkan sebanyak mungkin. Tidak ada monopoli terhadap masalah perberasan, karena beras adalah kebutuhan pokok yang mendasar," kata Buwas saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (10/1/2023).

Sayangnya Buwas masih pelit bicara soal siapa oknum atau mafia beras tersebut. Namun Buwas bilang, berdasarkan hasil video yang didapatkan, oknum tersebut bertugas menjadi koordinator dan mengintimidasi pedagang untuk mau membeli beras dengan harga mahal.

"Saya melepasnya dengan harga Rp 8.300 per kilogram, beras yang saya lepas sekarang itu berasnya impor yang notabene broken 5 atau premium, dijulanya Rp 8.300, seharusnya dengan  Rp 8.300 sampai konsumen ya 9.000 lah, tapi yang terjadi harganya tetap tinggi," ungkap Buwas.

Isu harga beras premium yang begitu tinggi saat ini perlu dipertanyakan, karena sebagai produsen beras yang telah mendaftar ke Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia tentunya sudah mempunyai aturan tersendiri yakni Harga Eceran Tertinggi (HET).

Satgas pangan Riau bahas harga beras

Kenaikan harga beras premium ini juga terjadi di Riau. Satgas Pangan Provinsi Riau juga melakukan rapat pembahasan soal kenaikan harga beras ini di Ruang Rapat Posko Satgas Ketahanan Pangan lantai 7 Menara Lancang Kuning Kantor Gubernur Riau, Kamis 2 Februari 2023 kemarin.

"Harga Eceran Terendah (HET) sekarang Rp13.400/kg, jadi kita sebagai produsen tidak mungkin menjual beras sampai di atas yang telah ditetapkan," kata perwakilan PT. Swasembada Mitra Bersama, Winata saat mengikuti rapat bersama Satgas Pangan Provinsi Riau.

"Sudah dipastikan kita menjual dibawah Rp13.400/kg karena standar karung beras premium itu wajib mencantumkan HET, sehingga kalau ada statement beras premium di atas harga tersebut tentunya ini perlu dipertanyakan dan cek bersama-sama secara langsung," sebut Winata. 

Sebagai perusahaan lokal tentunya ada persoalan dalam memproduksi beras terutama harga jual di tingkat petani cukup tinggi sehingga perlu solusi agar harga beras di pasaran bisa lebih terjangkau. 

"Saat ini masalah yang kita hadapi adalah harga beli di tingkat petani sudah mahal bahkan sampai 6 ribuan dan itu tertinggi waktu panen raya padi di Bunga Raya Siak kemaren," ujarnya.

"Semoga dengan adanya Satgas Pangan ini bisa memberi solusi supaya harga pangan di hulu bisa ditekan dan harga di pasaran bisa murah tidak di atas HET," pungkasnya.

PT. Swasembada Mitra Bersama merupakan perusahaan pertanian di Provinsi Riau yang memproduksi beras dengan mengontrol bahan baku dari hulu sampai menghasilkan produk beras.

Perusahaan ini juga mengembangkan Program Mitra Tani yang langsung bekerja sama dengan petani terutama petani di daerah Provinsi Riau dan sekitarnya. 

Melalui Program Mitra Tani, perusahan tersebut berkomitmen mendukung Program Swasembada Nasional melalui intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Perusahan Swasembada Mitra Bersama menggunakan peralatan dan teknologi termodern dalam proses produksi beras. 

Perusahan Swasembada Mitra Bersama terletak di daerah Sungai Pagar, Kabupaten Kampar, dan mempunyai kapasitas produksi mencapai 5 ton beras per jam.

'Jurus menangkal kenaikan harga beras'

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan stabilisasi harga beras yang saat ini mengalami kenaikan.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Perum Bulog didorong untuk segera mempercepat pendistribusian beras dengan stok yang tersedia melalui operasi pasar guna menstabilkan harga komoditas tersebut.

“Mudah mudahan Ka Bulog dan kita semua akan membanjiri dengan stok yang ada. Dengan demikian mudah-mudahan dalam waktu dekat ini harga sudah bisa kembali turun,” ucap Menteri Zulkifli dalam keterangannya usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (31/01/2023).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 315 ribu ton sudah siap didistribusikan untuk operasi pasar hingga bulan Maret.

“Pak Presiden perintahkan langsung kepada kami bertiga untuk stabilisasi harga beras, kemudian stok Bulog hari ini ada sekitar 300 ribu ton ini harap segera disalurkan. Kemudian Pasar Induk Cipinang yang hari ini 13 ribu ton harus di-top up sampai 30 ribu ton,” tutur Arief.

Selanjutnya, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menuturkan bahwa stok CBP tersebut berasal dari penyerapan dalam negeri maupun beras impor premium. Budi menekankan bahwa beras impor premium yang didistribusikan dijual seharga Rp8.300 per kilogram.

“Nanti yang kita turunkan ini adalah beras-beras termasuk beras impor yang kualitasnya premium. Tetapi kita tetap menjualnya Rp8.300. Jadi nanti teman-teman juga ikut mengawasi kalau ada yang mahal itu berarti ada permainan di sini. Beras ini beras premium bukan beras medium, kita jualnya Rp8.300 jadi harusnya nggak ada lagi pesaingnya, karena beras ini yang terbaik selama ini,” tutur Budi.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa Perum Bulog sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan dan pihak lainnya untuk mencegah terjadinya penimbunan stok beras impor saat operasi pasar.

“Mekanismenya saya sudah bekerja sama Satgas Pangan nanti dari Food Station, dari beberapa nanti kita ikut mengawasi bareng-bareng,” ucap Budi.

Penyebab tingginya harga beras 

Direktur Perum Bulog Budi Waseso menduga adanya pedagang nakal yang dengan sengaja melakukan oplos beras Bulog hingga melakukan pengemasan ulang. 

Tindakan melanggar hukum tersebut menurutnya, yang membuat harga beras di pasaran tetap tinggi meskipun pemerintah telah mengguyur sejumlah beras impor. 

"Maka berapapun kita gulirkan nggak ada manfaatnya, karena harga tetap tinggi, dari Bulog beli Rp 8.800. Dipindahkan ke karung premium merek lain langsung disahkan Rp 12.000/kg. Tetapi kan itu sudah pelanggaran," kata Buwas saat usai melakukan sidak langsung di Gudang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada Jum'at. 

Buwas mengatakan, jika beras dilakukan pengemasan ulang yang sebelumnya sudah dikemas dengan merek lain dapat dipindahkan menggunakan UU Konsumen. Terlebih jika beras Bulog dicampur dengan beras merek lainnya dan dijual secara komersial. 

Buwas juga mengingatkan, bahwa pemilik gudang Beras Cipinang tidak dapat menjual beras Bulog dengan ukuran eceran. Ia menegaskan beras Bulog dari gudang hanya boleh dijual dengan ukuran 50 kg. 

"Tidak boleh dijual 5 kg, harus 50 kg karena ini pasar induk," tambah Buwas. 

Adapun setelah ini dugaan penyelewengan ini akan dilaporkan ke satgas pangan. Karena menurutnya Bulog tidak cukup wewenang untuk melakukan tugas mengamankan dugaan penyelewengan beras. 

"Ini tugas satgas pangan," ucap Buwas. (*)

Tags : satgas, pangan, polri, dalami, dugaan, pengusaha, beras, mainkan, harga, di dalam negeri,