PEKANBARU - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau Rusidi Rusdan dalam Rapat Forum Koordinasi Pemimpin Daerah (Forkopimda) Riau di Balai Serindit mengaku ada sebanyak 400 orang dari total 8.356 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Riau dinyatakan reaktif Covid-19.
"Sesuai peraturan, mereka (yang reaktif) sudah diganti karena tidak mungkin kita menunggu hasil swab test lagi," kata Rusdi Rusdan yang mengungkapkan tidak akan cukup waktu untuk mencari petugas pengganti karena Pilkada serentak di 9 kabupaten/kota akan dilakukan lusa, Rabu 9 Desember 2020.
Seandainya pengganti petugas tersebut juga reaktif, lanjutnya, tugas pengawasan akan diambil alih petugas yang ditunjuk dari desa, kabupaten atau kecamatan tempat penyelenggaraan pemungutan suara. "Kita sudah siapkan sejak beberapa bulan yang lalu jika skenario itu terjadi, jadi tidak ada masalah, pelaksanaan Pilkada tidak akan terganggu," pungkasnya.
Bawaslu Riau akan menerjunkan lebih banyak petugas yakni 10 ribu personel untuk melakukan pengawasan pada hari pencoblosan Pilkada Serentak 2020. Ribuan petugas itu disebar ke seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di sembilan kabupaten/kota yang menggelar pemilihan. Ribuan petugas itu terdiri dari petugas Bawaslu Provinsi Riau berjumlah 5 orang, kemudian Bawaslu Kabupaten/Kota berjumlah 54 orang. "Selanjutnya Panwaslu Kecamatan ada 348 orang, Panwaslu Kelurahan/Desa berjumlah 1.290 orang. Serta Petugas TPS (PTPS) berjumlah 8.356 orang," paparnya, Selasa (8/12).
Seluruh petugas yang akan diterjunkan tersebut telah menjalani rapid test. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan guna mengantisipasi adanya petugas yang terinfeksi virus corona. Dalam pemeriksaan yang telah dilakukan sepekan terakhir, pihaknya masih menemukan adanya petugas yang reaktif. "Saat ini ada 300 lebih petugas yang hasil rapid test-nya reaktif. Langsung kita lakukan penggantian. Jadi untuk diturunkan besok sudah siap semua," tambahnya.
Selain itu Bawaslu Riau juga telah melakukan antisipasi adanya kemungkinan serangan fajar dengan gencar patroli pengawasan. "Ini guna meminimalisir terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan Pilkada yang digelar di sembilan kabupaten/kota di Riau," sebutnya.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Riau, Neil Antariksa menambahkan, saat ini pihaknya terus tengah berupaya melakukan pencegahan terjadinya Serangan Fajar. Kegiatan ini tentu merupakan pelanggaran yang memang kerap terjadi pada setiap pagelaran Pemilu. "Kami terus melakukan patroli pengawasan. Jelang pencoblosan, kami lakukan patroli untuk meminimalisir terjadinya serangan subuh atau Serangan Fajar. Kita akan terus melakukan patroli pengawasan," kata Neil Antariksa.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran dalam setiap tahapan Pilkada. "Kami terus melakukan upaya pencegahan. Selain melakukan upaya sosialisasi melalui media, kami juga mendatangi komunitas-komunitas masyarakat untuk melakukan imbauan langsung," terangnya. (*)
Tags : Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, Petugas KPPS, Bawaslu Kerahkan Petugas KPPS di TPS,