Headline Internasional   2020/12/21 16:5 WIB

Imbas Varian Baru Virus Corona, Rencana Natal 'Terkoyak-koyak'

Imbas Varian Baru Virus Corona, Rencana Natal 'Terkoyak-koyak'

INTERNASIONAL - Perdana menteri Inggris Boris Johnson akan mengadakan pertemuan komite darurat pemerintah setelah Prancis menutup perbatasannya dengan Inggris selama 48 jam. Langkah tersebut, diumumkan pada hari Minggu, berarti tidak ada truk atau kapal feri yang dapat berlayar dari pelabuhan Dover.

Prancis menyatakan tindakan itu diperlukan karena penyebaran varian baru virus corona di Inggris. Sejumlah negara Eropa lainnya termasuk Jerman, Italia, Belgia, Republik Irlandia, Turki dan Kanada menangguhkan penerbangan dari dan ke Inggris. Negara-negara anggota Uni Eropa akan bertemu di Brussel, Senin (21/12) untuk mendiskusikan tanggapan terkoordinasi. Kasus virus corona di Inggris melonjak sebanyak 35.928 pada hari Minggu — hampir dua kali lipat jumlah yang tercatat tujuh hari sebelumnya. Dan diumumkan bahwa 326 orang meninggal dunia dalam 28 hari setelah dites positif, sehingga angka total kematian di negara itu menjadi 67.401.

Menteri Kesehatan Matt Hancock memperingatkan bahwa varian baru dari virus - yang mungkin hingga 70% lebih mudah menular - "semakin tidak terkendali". Varian baru ini telah menyebar dengan cepat di kota London dan wilayah tenggara Inggris, namun pejabat kesehatan mengatakan tidak ada bukti bahwa ia lebih mematikan atau akan bereaksi berbeda terhadap vaksin.

Negara mana saja yang telah menerapkan larangan terbang?

Dalam beberapa jam setelah pengumuman Inggris pada hari Sabtu, Belanda mengatakan akan melarang semua penerbangan penumpang dari Inggris mulai hari Minggu (20/12) pukul 06:00 hingga 1 Januari. Pemerintah Belanda mengatakan, sambil menunggu "kejelasan yang lebih pasti" tentang situasi di Inggris, "risiko lebih lanjut dari jenis virus baru yang diperkenalkan ke Belanda harus diminimalkan sebanyak mungkin".'

Negara itu pada hari Minggu melaporkan peningkatan kasus harian lebih dari 13.000 kasus - yang merupakan rekor baru peningkatan kasus harian, meskipun langkah-langkah karantina wilayah yang ketat diterapkan sejak 14 Desember. Belgia juga melarang penerbangan dan kedatangan kereta api dari Inggris mulai Minggu (20/12). Perdana Menteri Alexander De Croo mengatakan kepada saluran televisi Belgia, VR, larangan akan diberlakukan setidaknya selama 24 jam sebagai "tindakan pencegahan", dan menambahkan "kita akan lihat nanti jika kita membutuhkan tindakan tambahan".

Italia memblokir semua penerbangan 

Kasus pertama varian baru Covid-19 dari Inggris juga telah terdeteksi di Italia, seperti dilaporkan oleh kementerian kesehatan Italia pada hari Minggu. Saat ini, pasien tersebut sedang diisolasi di Roma. Di Irlandia, pemerintah mengumumkan bahwa penerbangan yang tiba dari Inggris akan dilarang selama 48 jam "demi kepentingan kesehatan masyarakat, orang-orang di Inggris, apa pun kewarganegaraannya, tidak boleh melakukan perjalanan ke Irlandia, melalui udara atau laut ". Akan tetapi, penyeberangan feri untuk barang tetap beroperasi.

Di Jerman, perintah dari kementerian transportasi mengatakan pesawat dari Inggris tidak akan diizinkan mendarat mulai Minggu, meskipun pesawat kargo menjadi pengecualian. Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan varian baru virus corona dari Inggris belum terdeteksi di Jerman. Prancis telah menangguhkan semua perjalanan termasuk truk barang dengan Inggris selama 48 jam.

Dikatakan periode itu harus digunakan untuk memberikan tanggapan yang terkoordinasi dari negara-negara Eropa. Ribuan truk berpindah antar negara setiap hari. Kantor Kabinet Inggris akan bertemu pada hari Senin untuk menilai dampaknya pada perdagangan. Menanggapi larangan Prancis, Eurotunnel mengatakan akan menangguhkan akses ke terminal Folkestone di Inggris untuk lalu lintas menuju Calais di Prancis. Orang yang telah memesan tiket untuk bepergian pada hari Senin bisa mendapatkan pengembalian uang. Akan tetapi, kereta masih akan beroperasi dari Calais ke Folkestone.

Sementara, Bulgaria telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Inggris. Tetapi, tidak seperti tindakan larangan terbang jangka pendek di banyak negara lain, larangan yang diterapkan di Bulgaria berlaku hingga 31 Januari. Turki telah melarang sementara semua penerbangan dari Inggris, demikian halnya dengan Swiss. Pertemuan Dewan Eropa akan diadakan pada pada Senin pagi untuk mengoordinasikan tindakan Uni Eropa.

Karantina wilayah di London dan Inggris tenggara 

Terhitung mulai hari Minggu (20/12), London dan kawasan Inggris tenggara masuk dalam kategori 4 (tier 4), kategori pembatasan yang tertinggi, hingga tanggal 30 Desember. Kebijakan baru ini berdampak pada sekitar 17,7 juta orang yang tinggal di kawasan London dan Inggris tenggara.  Pembatasan diterapkan menyusul penemuan varian baru virus corona dengan tingkat penyebaran 70% lebih cepat dari virus corona yang dikenal selama ini. "Berdasarkan bukti awal yang kita miliki tentang varian baru virus ini, potensi risiko, dengan hati berat saya harus mengatakan kepada Anda bahwa kita tidak bisa merayakan Natal sesuai rencana sebelumnya," kata Boris Johnson dalam jumpa pers virtual di Downing Street dirilis BBC News, Sabtu petang (19/12).

Dengan pembatasan ini, warga tak dibolehkan melakukan perjalanan memasuki wilayah tier 4, kecuali untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat sangat khusus. Tadinya pemerintahkan memberikan kelonggaran selama lima hari untuk memberi kesempatan kepada warga untuk merayakan Natal. Pengetatan baru ini dalam praktiknya membuat warga tidak bisa berinteraksi secara fisik dengan rumah tangga lain. Semua toko yang tidak menyediakan kebutuhan pokok atau layanan penting harus tutup. Perjalanan juga dibatasi.

Para pejabat mengatakan varian baru virus corona tidak lebih mematikan. Diyakini pula bahwa varian baru ini tidak membuat vaksin atau perawatan yang ada saat ini menjadi kurang efektif. Kepala penasihat sains pemerintah, Sir Patrick Vallance, mengatakan varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris mungkin berkembang di negara itu sendiri atau mungkin juga ada di negara-negara lain. "Virus bermutasi setiap waktu, terjadi banyak mutasi di dunia, yang di sini adalah konstelasi perubahan-perubahan khusus yang kami pandang penting".

Ditambahkan perlu ditempuh upaya gobal untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada varus corona ini. Menanggapi pengumuman baru perdana menteri, Sir Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh yang beroposisi, mengatakan "jutaan keluarga akan patah hati karena rencana Natal mereka terkoyak-koyak. "Padahal, menurutnya, ia sudah mengangkat risiko pelonggaran Natal itu dengan Boris Johnson pada Rabu lalu, tetapi ketika itu perdana menteri tetap kukuh pada janjinya untuk melonggarkan pembatasan selama Natal. "Pengumuman hari ini hanya akan menimbulkan kebingungan pada saat warga memerlukan kepastian," kata Sir Keir Starmer dan meminta pemerintah untuk menunjukkan "kepemimpinan yang tegas".

Wales juga menerapkan karantina wilayah terhitung mulai Minggu (20/12). "Kita tahu, 2021 akan berbeda dan situasinya akan lebih baik. Ekonomi akan pulih dan kita akan bisa lagi meratakan Natal," kata Mark Drakeford, menteri utama Wales. Hingga Sabtu (19/12), data pemerintah Inggris menunjukkan terdapat 2.004.219 kasus positif dan jumlah mereka yang meninggal dunia mencapai 67.075 orang. Namun, data itu hanya mencakup mereka yang meninggal dunia dalam waktu 28 hari sesudah positif virus corona dan penghitungan-penghitungan lain menunjukkan jumlah kematian lebih tinggi.

Kasus harian yang terus naik membuat bertambahnya jumlah kasus secara total. Pada hari Sabtu (19/12) saja, kasus positif bertambah 27.052. Inggris menduduki urutan keenam dari negara-negara dengan jumlah korban meninggal terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat, India, Brasil, Rusia dan Prancis, menurut data yang dihimpun Johns Hopkins University. (*)

Tags : Varian Baru Virus Corona, Inggris, Natal dan Tahun Baru,