PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Indonesia Society of Intensive Care Medicine (ISICIM) di Pekanbaru memperingati Hari Sepsis Sedunia atau World Sepsis Day (WSD), Jumat (15/9/2023). Turut hadir Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar.
"Peringati hari Sepsis se dunia dihadiri Gubri sekaligus mengajak masyarakat selalu hidup sehat."
"Melalui peringatan hari sepsis seluruh dunia yang kita laksanakan pada hari ini, adalah salah satu upaya untuk mencegah pertumbuhan kasus sepsis di Indonesia bahkan di dunia," sebut Gubri, Jumat (15/9).
Hari Sepsis Sedunia diperingati tiap 13 September. Peringatan hari Sepsis ini bertujuan meningkatan kesadaran tentang kondisi sepsis yang jarang terjadi, tetapi sangat berbahaya.
Sepsis merupakan kondisi ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan infeksi. Sepsis merupakan kondisi serius karena dapat menyebabkan kegagalan organ vital tubuh seperti paru-paru dan ginjal. Sebab organ vital tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang diperlukan.
Gubri Syamsuar mengatakan, sepsis bisa menyerang berbagai kalangan umur, baik tua, muda, remaja. Fakta itu menimbulkan kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat.
"Harapannya pada momentum ini kita dapat saling bertukar pikiran serta informasi terkait pemecahan kasus sepsis yang ada di Indonesia dan Provinsi Riau sehingga dapat menemukan jawabannya seperti apa," sebutnya.
Gubri menyebut pemberian vaksin, menjaga kebersihan, penyediaan air bersih, serta penyediaan sarana prasarana yang baik adalah hal yang bisa diupayakan untuk mencegah pertumbuhan kasus sepsis.
"Pemprov Riau siap menempuh segala upaya yang dilakukan untuk mencegah pertumbuhan kasus sepsis di Indonesia. Bersama kita bisa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta mencegah jumlah kematian akibat sepsis," pesan Gubri.
ISICM in Conjunction atau Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia (Perdici) juga turut hadir dan menggelar workshop dan symposium di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Kegiatan berlangsung sejak 13 hingga 19 September mendatang.
Khusus kegiatan Symposium yang dimulai hari ini Jumat (15/9) dibuka langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar, di Hotel Pangeran, Kota Pekanbaru.
Kegitan ini dalam rangka pertemuan tahunan ke-14 dan peringatan Hari Sepsis Dunia atau World Sepsis Day ke-11,
Dalam kegiatan Symposium itu turut dihadiri oleh DR dr Erwin Pradian, DR dr Bastian Lubis, dr Novita Anggraeni. Kemudian perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, serta pembicara dari 9 negara.
Ketua Panitia dr Novita Anggraeni mengatakan, ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan Perdici pada pertemuan tahunan ke-14 2023 ini. Diantaranya adalah symposium, workshop, kemudian pada puncaknya di area Car Free Day (CFD) Jalan Sudirman Pekanbaru, Minggu (17/9) lusa.
"Pertemuan tahunan Perdici ke-14 tahun 2023 ini dilaksanakan di Pekanbaru, Provinsi Riau. Ini bersamaan dengan peringatan Hari Sepsis se-Dunia yang ke-11," ujar dr Novrita, saat pembukaan Symposium di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Jumat (15/9).
Kegiatan symposium dan workshop itu kata Novrita, diikuti oleh sekitar 800 lebih dari tenaga kesehatan, di rumah sakit, dinas kesehatan, TNI, Polri, mahasiswa, serta oleh perwakilan perhimpunan serupa dari 9 negara.
Sementara untuk narasumber dalam kegiatan symposium dan workshop tersebut juga didatangkan dari 9 negara, yakni Amerika Serikat, Jepang, Kamboja, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Tiongkok, Filiphina, dan New Zealand.
"Kemudian pada puncak kegiatan 17 September di area CFD nanti ada lomba lari, fun walk, talkshow mengajak masyarakat mengenali sepsis dan bahayanya," katanya.
Sedangkan untuk acara workshop pada 17-19 September nanti akan dibuka oleh Kapolda Riau Irjen M Iqbal.
Sementara Ketua Perdici Dr dr Erwin Pradian mengatakan, bahwa organisasi ini sudah berdiri sejak 28 Februari 1999 lalu. Saat ini Perdici sudah berusia 24 tahun lebih dengan beranggotakan sekitar 400 orang yang terdiri dari dokter yang bekerja di ICU (Intensive Cere Unit).
Dikatakannya, tujuan dari Symposium ini adalah untun memperbaharui atau update keilmuan yang berkembang di dunia intensive care untuk para dokter ataupun mitra-mitra kami yang bekerja di ICU.
"Selain itu, tujuan kegiatan ini juga untuk meningkatkan kompetensi dan skill tenaga medis melalui workshop yang kita gelar," ucapnya.
"Kemudian tentunya kami sosialisasi kepada masyarakat bahwa kami adalah organisasi yang punya misi yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," tambahnya.
Sementara Gubernur Riau Syamsuar, yang membuka kegiatan Symposium tersebut, mengucapakan terimakasih atas kepercayaan Riau sebagai tempat pelaksanaan Symposium dan Workshop pada pertemuan tahunan Perdici ke-14 tahun ini.
"Mudah-mudahan dengan adanya simposium ini menambah wawasan kita semua dan sekaligus juga untuk mempersiapkan pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk masa yang akan datang," ujar Syamsuar, dalam sambutannya.
Ia juga berharap, upaya yang dilakukan oleh Perdici dan para dokter bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
"Sebagaimana kita ketahui dalam setahun terdapat sekitar 47 sampai dengan 50 juta kasus sepsis di seluruh Dunia. Sepsis dapat menyerang siapa saja, mulai dari tua, muda remaja bahkan anak-anak, yang tentunya sangat mengkhawatirkannya bagi kita semua," ungkapnya.
Menurutnya, peringatan hari sepsis se dunia, yang dilaksanakan hari ini adalah salah satu upaya untuk mencegah pertumbuhan kasus sepsis di Indonesia.
"Harapannya pada momentum ini kita dapat saling bertukar pikiran serta informasi mengenai pemecahan kasus sepsis yang ada di Indonesia dan Provinsi Riau," harapnya. (*)
Tags : hari sepsis sedunia, world sepsis day, gubri syamsuar hadiri peringatan wsd, gubri ajak masyarakat hidup sehat, News,