BENGKALIS - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis, kembali memeriksa para pelaku yang terlibat proyek Duri Islamic Center (DIC) dengan nilai Rp38 miliar tahun anggaran 2019.
Proyek DIC merupakan proyek andalan mantan Bupati Bengkalis, non aktif Amril Mukminin yang kini menjadi pesakitan karena didakwa tindak pidana korupsi. Saat mantan Bupati Amril Mukminin menjabat kala itu, untuk anggaran DIC mencapai Rp300 miliar, diatas lahan lebih kurang 40 hektare, pembangunan dengan pola multi years (tahun jamak) selama 3 tahun. Tahun anggaran pertama tahun 2019, proyek dikucurkan dengan anggaran senilai Rp38 Miliar lebih itu diduga terjadi markup anggaran dan tercium oleh penegak hukum. Bahkan, kini kasusnya telah bergulir di Kejaksaan Negeri Bengkalis.Kasi Pidsus Kejari Bengkalis, Juprizal SH, mengatakan telah melakukan pemeriksaan dua orang terkait kasus DIC Bengkalis yakni Hendri alias Along selaku pelaksana teknis lapangan. Dia diperiksa karena satu diantaranya pelaksana teknis lapangan atau tukang kepala tukang dari pihak rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan. “Pemeriksaan ini guna untuk melengkapi berkas untuk bahan keterangan dalam proses penyelidikan. Untuk sementara cukup pemeriksaan yang dilakukan,” kata Juprizal pada wartawan, Selasa (17/11) menambahkan pemeriksaan untuk mengumpulkan bukti-bukti untuk dipelajari apakah ada dugaan pidana yang dilakukan.
Sejauh ini pihak Kejaksaan juga belum menetapkan tersangka dalam kasus, tetapi masih bersifat mendalami perkara. Sementara Hendri alias Along mengaku diperiksa selama enam jam oleh penyidik tindak pidana khusus Kejari Bengkalis. Tentang adanya kegiatan di duga telah terjadi mark-up anggaran mencapai Rp1,8 Milyar dari pagu anggaran Rp38 Milyar, pihak Hendrik Along di konfirmasi lewat WhatsApp [WA] nya, Selasa (25/11) mengaku telah mengembalikan kelebihan bayar atas kegiatan tersebut. Hendri alias Along sudah diperiksa dalam ruangan penyidik sejak pukul 11.00 WIB dan keluar sekitar pukul 16.00 WIB petang. Dia menggunakan kemeja merah dan celana hitam keluar dari ruang penyidik tampak tergesa-gesa menghidari sejumlah wartawan yang sudah lama menunggu.
Hendrik Along dicerca sebanyak tujuh pertanyaan oleh penyidik pidana khusus Kejari Bengkalis. “Sebanyak tujuh pertanyaan, terkait proyek Duri Islamic Center,” kata Along yang terus berjalan menghindari wartawan. Along mengaku, dirinya hanya sebagai pelaksana penyedia material dalam proyek pembangunan DIC tersebut. Bahkan dia menilai, penyidik salah alamat karena telah memeriksa dirinya. “Saya menilai penyidik salah alamat telah memeriksa saya, karena dalam proyek itu, saya hanya sebagai pelaksana bidang pengadaan material. "Coba tanyakan saja ke penyidiknya,“ kata Along. (rp.sdp/*)
Tags : Proyek Duri Islamic Center Bengkalis, Jaksa Periksa Hendrik Along ,