Agama   10-05-2025 15:42 WIB

Jamaah Haji Mulai Bertolak ke Makkah, Sebelumnya Singgah di Bir Ali untuk Miqat yang Tidak Lebih dari 30 Menit

Jamaah Haji Mulai Bertolak ke Makkah, Sebelumnya Singgah di Bir Ali untuk Miqat yang Tidak Lebih dari 30 Menit

Waktu singgah di Bir Ali untuk Miqat hanya sekitar 15-30 menit. 

MAKKAH — Pergerakan jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah mulai dilakukan pada Sabtu 10 Mei 2025 Waktu Arab Saudi.

Ada setidaknya 2.800 jamaah dari 17 kloter yang tiba di Makkah.  

Jamaah dari Madinah akan singgah terlebih dahulu ke Bir Ali untuk mengenakan pakaian ihram sebelum melakukan umrah.  

Di Bir Ali, jamaah akan mulai meniatkan ihram sebelum memasuki kawasan tanah haram. Waktu singgah di Bir Ali sekitar setengah jam.  

Kepala Sektor Bir Ali dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muhammad, menyatakan, panitia telah menyiapkan skema singgah efisien agar seluruh jamaah dapat melaksanakan miqat dengan tertib dan tepat waktu. 

Ini mengingat waktu singgah hanya berkisar antara 15 hingga 30 menit. Karena itu diharapkan agar jamaah sudah mengenakan ihram sejak dari hotel. 

"Kemarin kita sudah koordinasi dengan teman-teman di sektor, agar Ketua Kloter, Karu dan Karom, mengingatkan para jamaah, sudah berikhram dari hotel, dan sudah berwudhu," kata dia, Sabtu (10/5). 

Ia menjelaskan, jamaah cukup turun dari bus untuk melaksanakan sholat sunah dua rakaat di masjid, lalu kembali ke kendaraan dan melafalkan niat ihram.

Skema ini diharapkan memperlancar alur jamaah dan mencegah kemacetan kendaraan di sekitar kawasan masjid Bir Ali.

Hanya saja, ia mengakui berkaca dari tahun sebelumnya, petugas kerap harus menghadapi dinamika di lapangan.

Beberapa jemaah lanjut usia (lansia) yang semestinya cukup berniat ihram dari dalam bus, kadang ikut turun karena tidak ingin tertinggal dari rombongan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, PPIH mengerahkan petugas lapangan dan memberikan imbauan kepada jamaah rentan agar tetap berada di dalam bus.

"Antisipasi kita, petugas yang akan proaktif datang ke bus, untuk memberikan imbauan pada lansia dan disabilitas cukup dari bus saja. Dan itu sudah sah, insya Allah semua," tegasnya.

Dalam hal keamanan dan pengawasan, Sektor Bir Ali mengerahkan 14 personel yang disebar di lima titik strategis: pintu depan, tengah, belakang, samping, dan area sekitar masjid.

"Di sini kita ada 14 personel, dan itu akan dibagi di lima titik," katanya. 

Hal itu dilakukan untuk memandu jamaah, termasuk mengantisipasi potensi tersesat atau salah pintu masuk dan keluar. 

Tim pengamanan juga dilengkapi alat komunikasi dan kendaraan untuk memantau seluruh area, termasuk sekitar toilet yang kerap dijadikan patokan arah oleh jamaah.

Agar tidak bingung, jamaah diimbau mengingat nomor tiang parkir bus, nomor pintu masuk masjid, dan lokasi toilet terdekat.

Menurutnya, ini penting karena jika keluar dari pintu berbeda, bisa menyebabkan jemaah kesulitan menemukan bus mereka kembali. 

Selain itu, para ketua regu dan rombongan juga diminta berjaga di pintu masuk usai ibadah sunnah, agar bisa menyambut dan mengarahkan jemaah kembali ke bus.

Dengan langkah ini, Muhammad optimistis proses miqat di Bir Ali akan berlangsung lancar.  

Jamaah haji tetap pegang kartu nusuk 

Polisi Saudi akan meminta tanda izin atau kartu nusuk jamaah yang masuk ke Makkah.

Jamaah haji Indonesia dari Madinah mulai bergerak ke Makkah hari ini, Sabtu 10 Mei 2025.

Jamaah akan miqat di Bir Ali sebelum nantinya akan masuk Makkah dan melakukan umroh wajib.

Satu hal yang tak boleh terlupa, jamaah diminta untuk selalu memegang kartu nusuk atau visa haji selama beribadah dan berpergian di Makkah.

Hal itu bukan tanpa alasan mengingat pengawasan di Makkah terbilang cukup ketat.

Polisi akan meminta tanda izin atau kartu nusuk jamaah yang masuk ke Makkah.

"Kami dari PPIH Arab Saudi mengimbau mereka yang dapat kartu nusuk di Madinah, harus diaktivasi syarikah yang melayani," ujar Kepala Daker Makkah, Ali Machzumi saat memberikan keterangan di Makkah.

Menurut Ali, kartu nusuk menjadi sangat penting agar jamaah bisa nyaman dan aman selama beribadah di Makkah. Hal itu bukan tanpa alasan mengingat kartu nusuk menjadi legalitas jamaah selama tinggal di Makkah.

"Kartu nusuk ini menjadi kartu resmi yang diterbitkan oleh Arab Saudi," ujarnya.

Ali juga mengingatkan kepada jamaah agar tidak terlalu memaksakan diri untuk melakukan umroh hingga berulang-ulang kali.

Terutama bagi para lansia, mengingat puncak musim haji masih lumayan lama.

Jamaah diharap bisa menjaga Kesehatan dan kondisi tubuh sebelum puncak musim haji.

"Kami sudah sampaikan ke pembimbing ibadah, dan petugas Kesehatan di kloter untuk mendampingi jamaah agar tetap menjaga kesehatan fisik sebelum puncak haji, tenaganya jangan sampai diforsir," ujarnya.

Jamaah diimbau tak forsir tenga umrah, dipersilah umrah tapi tetapi jaga kesehatan jangan memaksan umroh karena kita masih lama.

Setidaknya 2.800 jamaah dari 17 kloter di Madinah akan tiba di Makkah hari ini.

Jamaah dari Madinah nantinya akan singgah terlebih dahulu ke Bir Ali untuk mengenakan pakaian ihrom sebelum melakukan umrah.

Di Bir Ali, jamaah akan mulai meniatkan ihram sebelum memasuki kawasan tanah haram. Waktu singgah di Bir Ali sekitar setengah jam. 

Kepala Sektor Bir Ali dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muhammad, menyatakan, panitia telah menyiapkan skema singgah efisien agar seluruh jamaah dapat melaksanakan miqat dengan tertib dan tepat waktu.

Ini mengingat waktu singgah hanya berkisar antara 15 hingga 30 menit. Karena itu diharapkan agar jamaah sudah mengenakan ihram sejak dari hotel. 

"Kemarin kita sudah koordinasi dengan teman-teman di sektor, agar Ketua Kloter, Karu dan Karom, mengingatkan para jamaah, sudah berikhram dari hotel, dan sudah berwudu," kata dia, Sabtu (10/5/20).

Ia menjelaskan, jamaah cukup turun dari bus untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat di masjid, lalu kembali ke kendaraan dan melafalkan niat ihram. Skema ini diharapkan memperlancar alur jamaah dan mencegah kemacetan kendaraan di sekitar kawasan masjid Bir Ali.

Siapkan keberangkatan

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur telah melakukan serangkaian persiapan untuk mengantisipasi keberangkatan 132 calon haji cadangan ke Tanah Suci, kendati visa mereka belum diterbitkan oleh Kedutaan Besar Arab Saudi. 

"Kami persiapkan segalanya, termasuk manasik haji, kemarin (Kamis, 8/5). Ini untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu ada informasi pergeseran kuota kursi untuk JCH cadangan karena ada jamaah calon haji reguler yang batal berangkat ataupun faktor lainnya," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung, Akhmad Mukhsin di Tulungagung, Jumat.

Dijelaskan, awalnya terdapat 137 nama dalam daftar cadangan, namun lima orang menyatakan mundur.

Mereka pada akhirnya memilih untuk berangkat pada musim haji tahun depan, dengan alasan kesiapan pribadi. 

Dari 132 calon haji cadangan yang masih aktif, lanjut Mukhsin, sebanyak 88 orang dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diberangkatkan.

Data tersebut berdasarkan sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (SISKOHAT) yang terus diperbarui secara real-time oleh pemerintah pusat.

Menurut Mukhsin, status pemberangkatan jamaah calon haji cadangan ini bersifat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu.

Hal itu bergantung pada verifikasi data, kesiapan jamaah, hingga alokasi kursi dari pusat.

Mereka dijadwalkan masuk dalam Kloter 48 Embarkasi Surabaya yang akan diberangkatkan pada 14 Mei 2025. 

Namun, lantaran statusnya sebagai cadangan, para jamaah harus siap diberangkatkan kapan saja, apabila terdapat kekosongan kursi pada kloter lain.

"Secara prinsip, ketika administrasi telah lengkap dan visa telah terbit, maka jamaah harus siap diberangkatkan sesuai keputusan pusat," ujar Mukhsin.

Salah satu kendala utama yang masih dihadapi hingga kini adalah belum terbitnya visa bagi seluruh jamaah calon haji cadangan tersebut.

Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian terkait jadwal kloter dan kemungkinan pemberangkatan masing-masing calon haji itu.

Mukhsin menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Agama RI untuk memastikan proses administrasi dan pengurusan visa berjalan lancar.

"Kami berharap seluruh cadangan yang sudah siap bisa mendapatkan slot keberangkatan dan menunaikan ibadah haji pada tahun ini," katanya. (*)

Tags : Haji, haji 2025, petugas haji, tanah suci, jamaah haji, penyelenggaraan haji 2025, makkah, madinah, jeddah, Arab Saudi, kemenag, kementerian agama, ditjen haji, PPIH, panitia penyelenggara ibadah haji, melayani jamaah haji, kesehatan haji, istithaah, miqat, miqat bir ali, jamaah haji bertolak ke makkah, jamaah haji gelombang pertama ke makkah, jamaah haji bertolak dari madinah ke makkah, rombongan jamaah haji indonesia, haji 2025,