Politik   2024/03/09 14:6 WIB

Debat Pilpres 2024: Prabowo Tak Berkutik dan Menangis Saat Digilir Anies dan Ganjar, 'yang Akhirnya Unggul Telak di Quick Count'

Debat Pilpres 2024: Prabowo Tak Berkutik dan Menangis Saat Digilir Anies dan Ganjar, 'yang Akhirnya Unggul Telak di Quick Count'
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto

JAKARTA - Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia mengaku terkejut pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menang telak di Pemilihan Presiden 2024 berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga.

"Mengejutkan, bukan saja saya, saya kira banyak orang (terkejut), mungkin pasangan nomor 2 terkejut juga," kata tokoh yang akrab disapa JK. 

JK mengaku tidak menyangka pasangan Prabowo-Gibran dapat memperoleh suara lebih dari 50 persen, bahkan hampir mencapai 60 persen.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu memperkirakan, Pilpres 2024 semestinya dapat berlangsung 2 putaran atau tidak ada yang memperoleh suara di atas 50 persen.

"Kita masih memperkirakan ini dua putaran, artinya mungkin angkanya 46, 47, 48 persen, segitu kira-kira. Melihat daripada suasana kampanye, melihat aspirasi masyarakat," kata Kalla.  

Namun demikian, JK mengeklaim bahwa kemenangan telak Prabowo-Gibran itu bukan satu-satunya alasan ia mendorong hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu.

Ia berpandangan, tidak ada masalah serius pada hari pencoblosan 14 Februari 2024, tetapi ia menganggap masalah itu terjadi sebelum dan setelah

Ia juga menekankan bahwa hak angket digulirkan karena pasangan jagoannya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kalah dalam Pilpres 2024, tetapi mencegah kecurangan serupa terjadi di pemilu edisi berikutnya.

"Bagi kita semuanya bukan soal menang kalah, bukan, tapi proses ini jangan nanti kebiasaan dan diikuti pada pemilu-pemilu yang akan datang, rusak negeri ini kalau begitu," kata JK.

Adapun hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa perolehan suara Prabowo-Gibran di kisaran 58 persen atau menang dalam satu putaran.

Suara Prabowo-Gibran unggul jauh dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di kisaran 25 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kisaran 17 persen.

Sebelumnya, Anies Baswedan menjadi sorotan publik Indonesia lantaran menjadi calon presiden Republik Indonesia, bersama Muhaimin Iskandar sebagai wakilnya.

Prabowo tak berkutik digilir Anies dan Ganjar

Saat debat ketiga Capres yang berlangsung Minggu 7 Januari 2024, Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto sepertinya harus mengakui kepiawian dua pesaingnya, Ganjar Pranowo dan Anies baswedan.

Dalam debat suasananya terasa seperti kritik penuh humor atau roasting yang kerap dilakukan komikus terkenal Kiky Syahputri.

Dalam debat itu, Prabowo tidak menjawab pertanyaan Anies soal alasan moralnya memilih Gibran sebagai cawapres.

Begitu juga ketika ditanyakan soal proyek gagal Food Estate, Prabowo hanya menjawab bahwa data Anies salah.

Bahkan untuk topik debat data ihwal alat utama sistem pertahanan (Alutsista)yang seharusnya jadi topik unggulan, Prabowo kedodoran.

Salah satu yang fatal, Prabowo mengungkapkan data ihwal Alutsista bekas yang dipakai untuk pembebasan Irian Barat di masa Presiden Soekarno.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Prabowo Subianto.

Menurut Sekjen PDIP tersebut, data yang digunakan Prabowo saat debat capres atau debat ketiga Pilpres 2024, keliru.

"Kami ingin meluruskan pernyataan Pak Prabowo sepertinya keliru. Pada masa Bung Karno menggunakan peralatan bekas. Itu konteksnya berbeda, banyak peralatan baru yang dipakai oleh Bung Karno guna pembebasan Irian Barat,” kata Hasto kepada awak media, Senin, 8 Januari 2024.

Hasto menjelaskan, peralatan baru yang digunakan Bung Karno, misalnya seperti peralatan dari Yugoslavia. Sebagian juga dipakai untuk pembebasan Aljazair dan bangsa-bangsa Islam yang banyak merdeka karena adanya campur tangan dari kepemimpinan presiden pertama Indonesia tersebut.

Hasto menekankan, berdasarkan data yang ia miliki, Indonesia pun sempat mendapatkan pesawat Hercules C130 dari Presiden Amerika Serikat Kennedy.

“Itu juga suatu hal yang baru sehingga Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan sayangnya tidak memahami bagaimana postur angkatan perang kita saat itu," kata Hasto yang meraih gelar doktor Universitas Pertahanan itu.

Menurut Hasto, alutsista yang dipunyai Indonesia pada era Soekarno adalah kekuatan angkatan perang terkuat di belahan bumi selatan.

"Ini yang pak Prabowo seharusnya meminta maaf atas ketidakpahaman terhadap konsepsi pertahanan pada masa Bung Karno yang dipakai untuk pembebasan Irian Barat dan membantu negara negara Asia Afrika termasuk Aljazair, kemudian Pakistan yang mencoba melepaskan diri dari imprealisme Inggris," kata Hasto.

Selain itu, saat ditanyai soal kesan Prabowo yang melempar kesalahan ke DPR RI terkait pembelian alutsista bekas, Komisi I DPR RI maupun Presiden Joko Widodo sama-sama terkejut saat Prabowo secara sepihak memutuskan untuk membeli pesawat tempur bekas dari Qatar.

“Sementara pesawat tersebut pernah ditolak oleh Menhan sebelumnya Prof Yuwono Sudarsono. Ini menunjukkan penyalahgunaan kewenangan. Tanpa melalui perencanaan yang baik," kata dia. (*)

Tags : Jusuf Kalla, JK, Prabowo-Gibran, Jusuf Kalla Terkejut, Prabowo-Gibran Unggul Telak, Pilpres 2024,