Riau   2022/09/30 10:25 WIB

Kades Teluk Buntal Ancam Tutup Kantor, 'karena ADD Tidak Juga Dicairkan'

Kades Teluk Buntal Ancam Tutup Kantor, 'karena ADD Tidak Juga Dicairkan'
Kepala Desa Teluk Buntal, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Agusman Riadi
Kepala Desa (Kades) Teluk Buntal mengancam akan menutup kantor desa karena Anggaran Dana Desa (ADD) tidak dicairkan.

SELATPANJANG - Kepala Desa Teluk Buntal, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Agusman Riadi mengancam akan menutup kantor desa.

"Kades Teluk Buntal ancam tutup kantordesa karena ADD tidak juga dicairkan."

"Jika pun tidak dicairkan dalam beberapa bulan kedepan saya terpaksa menutup kantor desa dan pelayanan di rumah saja, karena ADD tak kunjung dicairkan, selama ini biaya operasional kantor menggunakan anggaran dari kocek pribadi," kata Agusman Riadi, Kamis (29/9).

"Baik itu listrik, ATK, biaya makan minum dan lain sebagainyakami belum bisa bayar," sambungnya.

Ancaman ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah daerah karena tidak kunjung menyalurkan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahap III, IV dan V tahun 2022.

Adapun total ADD selama tiga tahap yang tidak dicairkan itu jumlahnya mencapai Rp 200 juta.

Imbasnya selain operasional kantor, penghasilan tetap (Siltap) kepala desa dan perangkat belum terbayarkan selama 6 bulan.

"Kasihan para aparatur desa, mereka bekerja melayani masyarakat, namun karena ADD tidak dicairkan, imbasnya gaji mereka juga terkendala," tuturnya.

Agus menilai, pemerintah daerah terkesan mempermainkan mereka. Sebab pihak desa tidak bisa mengajukan pencairan hanya karena Camat Tebingtinggi Timur tidak mau memberikan rekomendasi, dan hal itu dikarenakan tidak mendapat izin dari Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil.

Disebutkan ketika pagu ADD sudah keluar, sama dengan desa lainnya di seluruh Kecamatan Tebingtinggi Timur. Namun saat meminta rekomendasi dari camat untuk permohonan pencairan ADD tersebut, hanya Desa Teluk Buntal yang tidak kunjung diteken dan terkesan dipersulit. 

"Camat tidak mau meneken surat rekomendasi, alasannya belum dapat instruksi dari Bupati," ujarnya.

Kepala Desa Teluk Buntal itu juga menilai tidak ada urgensinya Pemkab Kepulauan Meranti untuk menahan anggaran desa tersebut.

"ADD itu berasal dari APBN, Pemkab sifatnya hanya menyalurkan saja, jadi tidak ada urgensinya untuk menahan," ucapnya.

Terhadap kondisi tersebut, Agusman Riadi sudah dua kali menghadap dan bertemu langsung dengan Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil untuk meminta petunjuk, buntut dari terhambatnya pencairan ADD. Namun upaya yang dilakukan juga tidak membuahkan hasil. 

Terhadap instruksi Camat, dimana Bupati menginginkan kepala desa membawa tokoh masyarakat setempat untuk kembali menghadap, Agus agak keberatan dan menurutnya hal ini tidak ada korelasinya sama sekali.

"Jika saya harus menghadap Bupati lagi dengan membawa tokoh masyarakat masyarakat seperti yang dikatakan pak. Camat, saya jadi agak bingung, itu korelasinya kemana, bukankah saya tidak ada melanggar peraturan adat," ucapnya.

Hingga saat ini, kata Agus pihaknya masih mempertanyakan apa alasannya hingga ADD tersebut tidak bisa dicairkan, sementara dia tidak pernah melakukan kesalahan yang fatal.

Namun seingatnya dia, tidak dicairkan ADD itu diduga imbas dari pemerintah desa yang beberapa waktu lalu mengundang Gubernur Riau, Syamsuar datang ke desa tersebut untuk menghadiri Syukuran Kenduri Sekampung atas terpilihnya kepala desa.

Dugaan Agus sangat mendasar, mengingat hubungan keduanya, antara Bupati dan Gubernur sedang tidak baik-baik saja. 

"Seingatnya saya tidak ada kesalahan besar yang telah saya perbuat, hanya mengundang Gubernur Riau datang ke desa kami," ujarnya.

Mengundang Gubernur Riau untuk datang ke Teluk Buntal, bukan tanpa alasan. Menurut Agus, pihaknya menginginkan pemerintah Provinsi Riau untuk melihat langsung kondisi desa yang nantinya bantuan apa yang bisa disalurkan.

"Rencana kami mengundang Gubernur Riau itu untuk melihat langsung kondisi desa dan meminta bantuan jalan usaha tani sepanjang 4 kilometer menuju sawah seluas 120 hektare, karena jalannya rusak sehingga masyarakat yang ingin membawa hasil pertanian sangat susah," tuturnya.

Dikatakan Agus, bukan tanpa alasan pihaknya untuk meminta bantuan ke provinsi, karena ketika mengajukan ke kabupaten tidak pernah terealisasi.

"Sudah lama kami mengajukan pembangunan jalan ini ke pihak kabupaten, namun tidak pernah terealisasikan. Katanya kita disuruh menjemput bola ke provinsi ataupun pusat, namun setelah ini gol saya malah dapat kartu merah," pungkasnya. (*)

Tags : Kepala Desa Teluk Buntal, Meranti, Riau, Kades Ancam Tutup Kantor, Anggaran Dana Desa, ADD Desa Teluk Buntal Tidak Cair,