BATAM - Kamar Dagang dan Industri Kota Batam, Kepulauan Riau, mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki layanan antar untuk memenangi persaingan di masa pandemi COVID-19.
"Ada 'delivery online'. Jadi konsumen tidak usah beli ke mal dan ke pasar. Akses melalui telepon cerdas sudah bisa," kata Ketua Kadin Kota Batam, Jadi Rajagukguk dalam webinar berjudul New Hope, New Challanges, New Strategy yang digelar Al Ahmadi Entrepreneurship Centre, Rabu (10/2).
Seperti saran pemerintah, warga diharapkan menghindari tempat keramaian saat pandemi COVID-19 dan terus menjaga jarak. Karena itu, pelaku UMKM harus menjawab tantangan pasar dengan memberikan layanan antar kepada konsumen. Belanja dengan layanan antar, kata dia, bisa untuk berbagai jenis barang, termasuk sembilan bahan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, ia mengungkap sejumlah peluang lain untuk UMKM di masa pandemi, di antaranya di bidang kesehatan. "Dalam bisnis kondisi sekarang krisis kesehatan, orang ingin lebih sehat maka bisa usaha alat kesehatan, masker, vitamin, jamu-jamuan untuk meningkatkan imun. Peluang itu diciptakan. Ada banyak peluang di depan mata, hanya tidak termanfaatkan," kata dia.
Dalam webinar yang sama, Head of Knowledge Management Development MarPlus Institut Ardhi Ridwansyah mengatakan, berdasarkan riset yang dilakukan pihaknya, terdapat lima sektor usaha yang meningkat saat pandemi COVID-19. "Salah satunya rokok dan tembakau," kata dia.
Kemudian usaha minyak nabati, makanan pokok, dan farmasi. Ia mengajak pelaku usaha tidak menyerah dengan pandemi yang melanda. Menurut dia, sebaliknya, ini saat yang tepat untuk berkreativitas. "Jadi jangan menyerah," kata dia. (rp.edy/*)
Tags : umkm, layanan antar, kadin batam,