PEKANBARU - Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, transisi dari pandemi Covid-19 ke endemi perlu disikapi dengan kehati-hatian untuk mengantisipasi terjadinya ledakan kasus.
"Transisi bukan berarti pelonggaran protokol kesehatan (prokes)."
"Apalagi kasusnya lagi tinggi-tingginya di Korea Utara dan beberapa provinsi di China. Kita khawatir adanya mutasi virus baru. Kalau Omicron kan sudah sangat terkendali. Kalau tiba-tiba masuk virus baru, kita bakal kelabakan," kata dr Wildan Asfan Hasibuan pada media, Senin (30/5/2022).
Dia mengatakan, dengan tingginya mobilitas penduduk belakangan ini tidak menutup kemungkinan Covid-19 dari negara lain bermutasi ke Indonesia.
Pemerintah sebaiknya senantiasa mempertimbangkan rekomendasi para ahli dan World Health Organization (WHO) dalam mengambil kebijakan terkait transisi pandemi ke endemi.
"Makanya Menteri Kesehatan juga sampaikan ke Presiden, dia minta waktu enam bulan setelah hari raya sampai situasi benar-benar stabil, dimana angka reproduksi Corona di bawah 1 dan angka positivity rate hariannya di bawah 5," jelasnya.
Yang lebih penting, kata dia, pemerintah harus melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap perkembangan kasus. "Jadi, dinas kesehatan mesti mengamati hari ke hari, minggu ke minggu, ini istilahnya surveilans epidemiologi. Jangan sampai terjadi ledakan tiba-tiba, harus dipantau dan diantisipasi," sebutnya.
Menurutnya, transisi harus dimaknai sebagai upaya memunculkan gaya hidup baru menghadapi situasi endemi, terutama menerapkan prokes di ruang tertutup. Kalaupun tak pakai masker di ruang terbuka, tapi tetap menghindari kerumunan.
"Walaupun nanti sudah endemi prokes terutama di ruang tertutup tetap dijalankan. Jadi, kelonggaran-kelonggaran itu harus berbasis keilmuan," tuturnya.
Diamengingatkan pemerintah tetap menggencarkan vaksinasi untuk memastikan sudah terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok ketika status endemi resmi berlaku.
Sementara Provinsi Riau terus gencar melakukan vaksinasi Covid-19, satu di antaranya adalah vaksinasi terhadap anak-anak.
"Saat ini sudah tercapai 78,31 persen atau 557.722 anak-anak yang sudah divaksinasi dosis pertama dan vaksinasi dosis kedua sebesar 374.921 atau 52,58 persen," sebut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Zainal Arifin, Senin (30/5/2022).
Dia mengatakan bahwa sasaran vaksinasi anak-Anak di Riau adalah 712.234 orang.
Selain anak-anak, Riau juga melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan, lansia, pelayan publik, ibu hamil, disabilitas dan masyarakat umum.
"Untuk pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Tenaga Kesehatan dengan sasaran 32.923 orang, tercapai 138,20 persen atau 45.501 orang untuk vaksinasi dosis pertama, vaksinasi dosis kedua sebesar 44.336 atau 134,67 persen, dan vaksinasi dosis ketiga sebesar 35.768 atau 108,64 persen," jelasnya.
Lalu, pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Lansia dengan sasaran 322.466 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 238.642 atau 74,01 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 180.600 atau 56,01 persen.
Selanjutnya, pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Pelayan Publik dengan sasaran 349.418 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 398.490 atau 114,04 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 370.478 atau 106,03 persen.
Kemudian, pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Masyarakat Umum dengan sasaran 3.451.350 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 2.788.840 atau 80,80 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 2.224.251 atau 64,45 persen.
Sedangkan, pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dengan sasaran 29.418 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 310 atau 1,05 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 292 atau 0,99 persen.
Lalu, pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Disabilitas dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 111 atau 0,00 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 102 atau 0,00 persen.
Kemudian, pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Masyarakat berumur 12-17 Tahun dengan sasaran 684.190 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 691.340 orang atau 101,05 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 578.420 orang atau 84,54 persen.
Secara umum, untuk capaian vaksinasi Covid-19 dosis I di Riau hingga per tanggal 30 Mei 2022 mencapai 98,79 persen dan dosis II mencapai 79,14 persen.
"Adapun kabupaten dan kota yang memiliki capaian vaksinasi 1 Covid-19 di atas 100 persen adalah Kota Dumai 104,91 persen dan Kota Pekanbaru 117,67 persen. Namun, daerah yang memiliki capaian vaksinasi 2 Covid-19 di atas 90 persen adalah Pekanbaru yaitu 98,73 persen," tukasnya. *
Kasus Baru Covid-19 Nihil
Diskes Riau juga mencatat tidak ada penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 hari ini dari 97 spesimen dan 91 orang yang diperiksa.
"Alhamdulillah hari ini nihil, tidak ada penambahan kasus baru hari ini," katanya.
Tidak hanya itu, Zainal menuturkan, hari ini juga tidak ada penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Riau. Beruntungnya, ada 1 lagi pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
"Sehingga, pasien Covid-19 di Riau saat ini masih ada 4 orang dirawat di rumah sakit dan 3 lainnya isolasi mandiri," ungkapnya.
Secara keseluruhan, total terkonfirmasi Covid-19 di Riau selama pandemi mencapai 150.461 kasus. Dimana 146.016 orang sembuh dan 4.438 orang meninggal dunia.
Sementara itu, untuk capaian vaksinasi 1 Covid-19 di Riau per tanggal 30 Mei 2022 mencapai 98,79 persen dan capaian vaksinasi 2 Covid-19 mencapai 79,14 persen. (*)
Tags : Kasus Baru Covid-19 Nihil, Riau, Transisi Pandemi ke Endemi Perlu Kehati-hatian, News,