PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Warga Kota Pekanbaru, Riau, yang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mulai meningkat dibandingkan beberapa hari pada pekan lalu. Kepala Puskesmas Simpang Baru, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan Hidayani mengatakan jumlah pasien ISPA masih terpantau normal pekan lalu.
"Kasus ISPA meningkat di Pekanbaru."
"Di Provinsi Jambi dan Sumsel masih terus terjadi kebakaran hutan dan lahan sementara arah angin mengarah ke Riau," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal.
Pada Senin 2 Oktober 2023 pasien mengalami peningkatan dibandingkan dari Jumat, Sabtu, dan Ahad pekan lalu.
"Jumlah pasien ISPA itu setiap hari memang ada, kadang (jumlahnya) naik dan kadang turun. Hari ini lebih banyak tapi tidak diketahui penyebabnya karena asap atau bukan," katanya, Senin.
Kabut asap kembali melanda Riau khususnya Kota Pekanbaru sejak beberapa hari belakangan. Hal itu disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan di beberapa titik seperti Pelalawan dan Indragiri Hilir, termasuk dari provinsi tetangga.
Salah seorang warga, Siddiq mengatakan kabut asap yang tebal bisa membuat mata dan hidung perih jika berada di luar terlalu lama. "Jarak pandang yang terbatas juga sangat berbahaya bagi pengendara di jalanan," katanya.
Ia berharap tidak ada lagi karhutla sehingga kondisi udara kembali pulih dari kabut asap. "Dan Allah turunkan hujan buat sejukkan udara di bumi lancang kuning ini," ujarnya.
mengatakan kabut asap yang tampak di Kota Pekanbaru dan sekitar beberapa hari terakhir adalah kabut asap kiriman. Pekanbaru terdampak dari kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
Dilihat dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kualitas udara Kota Pekanbaru beberapa hari belakangan sempat menempati level tidak sehat dan menyentuh garis kuning. Tapi Senin ini kualitas udara mulai sedikit membaik dengan 52.3 µgram/m3.
Sementara Plt Direktur RS Eria Bunda, dr M Ikhsanul Fikri mengakui, kejadian berulangnya kabut asap di Kota Pekanbaru telah memicu peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), dengan balita menjadi kelompok yang paling terpapar.
Data dari RS Eria Bunda Pekanbaru mengungkapkan dari 121 kasus ISPA yang tercatat dalam seminggu terakhir, 85 persen di antaranya adalah balita.
"Data kunjungan pasien poliklinik saja terjadi sebanyak 121 kasus dalam minggu ini, dan 85 persen dari total kasus ISPA terjadi pada balita," kata dr M Ikhsanul Fikri, Kamis (5/10).
Selain itu, dr Ikhsanul menjelaskan, angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan minggu sebelumnya, ketika RS Eria mencatat 94 kasus ISPA.
"Satu minggu lalu sebanyak 94 kasus, jadi terjadi peningkatan sekitar 27 kasus. Itu dari data seluruh kunjungan poliklinik termasuk anak, penyakit dalam dan paru," tambahnya.
Terhadap situasi kabut asap saat ini, dr. Ikhsanul memperingatkan masyarakat untuk memperhatikan kesehatan mereka, terutama bagi balita yang rentan terkena ISPA.
Ia menyarankan agar masyarakat mengurangi aktivitas luar rumah dan selalu menggunakan masker saat berada di luar ruangan.
"Kita harapkan agar masyarakat waspada dan lebih memperhatikan kesehatannya, dengan menggunakan masker saat berada di luar ruangan, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami kondisi penurunan kesehatan seperti sesak nafas, batuk, pilek dan lainnya," pesannya.
Kasus ISPA yang meningkat menjadi perhatian serius bagi kesehatan masyarakat di Pekanbaru, dan langkah-langkah pencegahan serta perhatian khusus terhadap balita menjadi prioritas dalam mengatasi masalah ini. (*)
Tags : kebakaran hutan dan lahan, karhutla pekanbaru, kabut asap kiriman, pasien ispa, warga pekanbaru ispa, karhutla jambi, kabut asap pekanbaru,