Riau belum Bebas dari Kasus Kematian Akibat Covid-19, Untuk 'Menghambat Penularan Wabah dengan Prokes'

PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir menginformasikan perkembangan kasus Covid-19 per hari Selasa (31/8/2021) ini.

Untuk hari ini, sebutnya, terdapat penambahan 438 kasus positif se-Provinsi Riau. Angka ini sudah cukup menurun dibandingkan pekan-pekan sebelumnya di mana per hari terdapat hingga 1.000 kasus baru. Dengan bertambahnya 438 pasien positif itu, maka total kasus Covid-19 selama bulan Agustus 2021 adalah 26.135 kasus. "Kabar baiknya, terdapat penambahan 710 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh," kata Mimi pada media, Selasa (31/8).

Menurutnya, Provinsi Riau masih belum bebas dari kasus kematian akibat Covid-19 dengan meninggalnya 30 pasien yang sebelumnya dinyatakan positif. Dengan data-data tersebut, maka total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau adalah 123.233 kasus dengan rincian sedang menjalani isolasi mandiri sebanyak 4.582 orang, di rawat di rumah sakit 665 orang, sembuh 114.272 orang dan 3.714 meninggal dunia.

Menyikapi kasus Covid-19 terus bertambah ini, Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho mengakui persediaan vaksin yang terbatas untuk masyarakat di Riau kembali jadi perhatian. Pasalnya persediaan yang terbatas tak sebanding dengan keinginan masyarakat untuk divaksin. Tak jarang keterbatasan vaksin membuat masyarakat berebut ketika mendengar ada yang menyelenggarakan vaksinasi. "Vaksinasi masih banyak kekurangan untuk masyarakat," katanya.

Menurutnya, antusias masyarakat untuk divaksinasi juga meningkat, ia meminta agar Pemerintah Provinsi Riau mengupayakan persediaan ke pemerintah pusat. "Kami mendorong Dinas Kesehatan dan Pak Gubernur untuk melobi pusat sehingga kita tidak menjadi anak tiri dalam mendapatkan jatah vaksin. Kita berharap akhir tahun ini vaksinasi selesai di seluruh kabupaten kota," ujarnya.

Ia mencontohkan saat melakukan reses di daerah pemilihan Kota Pekanbaru, dimana banyak masyarakat yang mengeluhkan soal sulitnya untuk mendapatkan vaksin. Keluhan masyarakat ini terkait dengan pemberlakuan PPKM di Kota Pekanbaru dengan menyekat beberapa titik jalan dan hanya bisa dilalui dengan menunjukkan sertifikat vaksin. "Kami dengar masyarakat banyak yang sudah di-PHK. Masyarakat berharap PPKM level 4 ini tidak terlalu menghambat mereka yang mencari rezeki. Karena memang kondisinya sangat sulit," ucapnya. (*)