Agama   25-06-2025 14:58 WIB

Kepulangan Jamaah Haji Indonesia Mulai Lancar Usai Serangan Iran ke Militer AS

Kepulangan Jamaah Haji Indonesia Mulai Lancar Usai Serangan Iran ke Militer AS

Jamaah haji harus menjadi agen perubahan di masyarakat.

AGAMA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan kepulangan jamaah haji Indonesia mulai lancar seusai serangan Iran ke pangkalan udara (lanud) militer Amerika Serikat di Qatar.

“Saya dengar hari ini sudah mulai lancar karena agak sedikit menyerong ke kiri (rute penerbangan kepulangan jamaah haji, red.),” ujar Nasaruddin usai menghadiri acara International Conference on The Transformation of Pesantren, di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa (24/6) malam.

Walaupun demikian, dia mengakui sempat ada satu penerbangan kepulangan jamaah haji yang tertunda imbas serangan Iran akibat eskalasi konflik dengan Israel tersebut.

Selain itu, dia mengaku bahwa sempat mengkhawatirkan konflik Iran dengan Israel, dan eskalasinya terhadap kepulangan jamaah haji Indonesia.

“Ya, ini yang kami khawatirkan ya bahwa dengan penyerangan terhadap Doha, Qatar, itu kan agak sedikit menyerong ke kiri ya. Jadi, itu bisa sedikit agak terganggu,” katanya.

Pada kesempatan itu, dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan keselamatan maupun kelancaran kepulangan jamaah haji tahun ini.

“Maka itu, kita berdoa semoga getting better (semakin membaik, red.) lah,” katanya.

Sebelumnya, Iran meluncurkan serangkaian rudal ke pangkalan udara militer AS di Qatar pada Senin (23/6) malam waktu setempat.

Kementerian Pertahanan Qatar pada Senin (23/6) mengumumkan sistem pertahanan udaranya telah mencegat 18 dari 19 rudal Iran.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah mengawasi proses penimbangan tas koper bagasi jamaah guna memastikan kelancaran proses kepulangan, mengingat jadwal pemulangan pertama jamaah haji Indonesia gelombang II akan dilakukan pada 26 Juni.

"Kami sudah menyampaikan kepada seluruh ketua kloter untuk menginformasikan kepada seluruh jamaah bahwa kapasitas bagasi koper tidak boleh lebih dari 32 kg," kata Kepala Sektor I Madinah Djumadi Wali di Madinah, Selasa. 

Djumadi menjelaskan proses penimbangan tas koper bagasi jamaah telah dimulai dan berjalan lancar. Selain itu, Djumadi juga menjelaskan bahwa tas Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang diberikan kepada jamaah tidak diperkenankan untuk diisi barang-barang yang akan dibawa pulang.

"Yang bisa diizinkan untuk dibawa pulang adalah koper besar dan koper tentengan yang bisa dibawa pulang ke Tanah Air," ujarnya. 

Djumadi bersyukur dalam proses penimbangan ini tidak ada masalah yang signifikan. Dia menyebutkan selama proses penimbangan ada beberapa koper yang beratnya antara 20-30 kg.

"Kalau untuk jamaah yang sudah terlanjur di-packing yang tidak mencukupi 32 kg tetap akan diangkut. Tapi kami minta kesediaan jamaah untuk mengeluarkan barang-bebannya supaya tidak lebih dari 32 kg," imbuhnya. 

Dia juga mengingatkan jamaah agar mematuhi larangan bawaan yang harus dipatuhi, termasuk larangan membawa air zamzam dalam koper.

"Makanya nanti ada petugas juga yang akan mengecek setelah koper jamaah masuk di x-ray. Ada nanti kalau misalnya terdeteksi ada jamaah yang mengisi zamzam di dalam koper tetap nanti akan dikeluarkan," ucapnya.

Proses penimbangan tas koper bagasi jamaah ini, kata dia, gratis dan akan dikawal langsung oleh maskapai penerbangan. Djumadi berharap jamaah dapat aktif membantu petugas dalam proses penimbangan ini.

"Kita berharap kalau bisa jamaah juga harus ikut aktif membantu kami para petugas, sehingga proses pemulangan ke tanah air ini bisa berjalan dengan lancar," ucapnya. (*)

Tags : Haji, haji 2025, petugas haji, tanah suci, jamaah haji, penyelenggaraan haji 2025, makkah, madinah, jeddah, Arab Saudi, kemenag, kementerian agama, ditjen haji, PPIH, panitia penyelenggara ibadah haji, melayani jamaah haji, kesehatan haji, istithaah,