Headline Riau   2021/12/29 18:7 WIB

Legislator Bilang Aplikasi PeduliLindungi Jangan Sekadar Jadi Lips Servis

Legislator Bilang Aplikasi PeduliLindungi Jangan Sekadar Jadi Lips Servis

Aplikasi PeduliLindungi diharap tidak sekadar lips servis, selain Mal, Pusat Keramaian lainnya diminta ikut gunakan program pemerintah.

PEKANBARU - Tidak hanya mall, pusat-pusat keramaian lainnya seperti objek wisata, hotel dan sejenisnya diminta ikut memasang QR skrining PeduliLindungi kepada setiap pengunjung.

"Saat ini kita lihat tidak hanya mall, objek wisata yang ada di Pekanbaru sudah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, mudah-mudahan ini diikuti yang lainnya juga. Sebab jika hanya diterapkan di mal saja, terkesan ada tebang pilih dari pemerintah. Apalagi dikhawatirkan terjadinya persaingan bisnis," kata Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Nurul Iksan pada wartawan, Rabu (29/12). 

Tujuan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi semata-mata untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19, serta untuk mempercepat vaksinasi di Riau.

Menurut politisi Gerindra ini, penggunaan aplikasi tersebut untuk kebaikan bersama. Namun Nurul meminta penerapan dilakukan secara proporsional dan berlaku untuk semuanya.

Dia mengharapkan, penerapan ini tentunya harus dibarengi dengan pengawasan yang intens. Artinya, tim yang turun jangan hanya sekadar lips servis semata. Apalagi memilah tempat yang diawasi, hal itu jangan sampai terjadi, "ini berpotensi terjadinya persoalan di kemudian hari," katanya.

Tim Satgas Covid-19 bisa menyiapkan tim vaksinasi di mal, hotel, pusat perbelanjaan, tempat wisata. Sehingga pengunjung yang belum vaksin, bisa langsung divaksin.

"Jelang dan saat hingga usai Natal dan Tahun Baru, ini harus konsisten dilakukan. Terutama yang ada di Kota Pekanbaru. Karena potensi Kota Pekanbaru untuk terjadinya penularan ada. Makanya, harus benar-benar dilaksanakan," terangnya.

Bagaimana dengan masing-masing kuota vaksin yang terbatas, seperti vaksin astrazeneca, vaksin moderna, Pfizer. Yang paling banyak diberikan di Indonesia dan sudah banyak disuntikkan vaksin Sinovac atau Coronavac.

"Ini harus dicarikan solusinya. Apalagi masyarakat yang sudah suntik pertama, tapi suntik kedua, vaksinnnya habis. Dengan begitu, harapan pemerintah dan targetnya tercapai," harapnya.

Dia juga berharap agar pemerintah mencari solusi terdahap permasalahan yang banyak dikeluhkan masyarakat tentang aplikasi PeduliLindungi. Karena banyak masyarakat yang tidak mempunyai hp Android.

"Kebijakan pemakaian aplikasi PeduliLindungi oleh pemerintah tidak boleh menghalangi hak rakyat hanya karena tidak memiliki telepon seluler pintar (smartphone)."

“Sehingga yang bersangkutan tidak bisa mengunduh aplikasi PeduliLindungi. Sementara itu masyarakat sudah patuh untuk melakukan Vaksinasi,” ujarnya.

Pemerintah tidak hanya mempersyaratkan aplikasi PeduliLindngi untuk perjalanan saja. Juga diberlakukan sebagai syarat bagi masyarakat untuk masuk ke pusat perbelanjaan, ke tempat wisata dan berbagai aktifitas di ruang publik lainnya.

"Ada juga laporan dari masyarakat yang memiliki Smartphone dan mereka telah divaksin, tetapi masih enggan menggunduh aplikasi PeduliLindungi dalam Ponsel."

"Pemerintah harus mengkaji mekanisme terbaik dan aman untuk mendapatkan solusi persoalan ini. Tetapi tetap harus menjamin tidak terjadi juga pemalsuan kondisi kesehatan seseorang sebagaimana yang ada di PeduliLindungi saat ini," terangnya.

Jadi bagaimanapun hak masyarakat tidak boleh juga terkendala dengan kebijakan pemerintah yang sebenarnya baik untuk memantau pergerakan dan melindungi masyarakat saat melakukan aktivitas di tempat publik dalam rangka penanganan Covid-19 ini. (*)

Tags : DPRD, Pekanbaru, Legislator Minta Aplikasi PeduliLindungi Jangan Sekadar Lips Servis, Patuhi Program PeduliLindungi ,