PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprakirakan Provinsi Riau masih akan dilanda hujan hingga pertengahan Februari ini.
Curah hujan masih cukup tinggi, usai musim penghujan, Riau harus bersiap dengan kedatangan musim kemarau. "Musim kemarau di Provinsi Riau diperkirakan berlangsung dari Februari hingga pertengahan Maret," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki.
Marzuki mengatakan, musim kemarau juga menjadi musim kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Untuk saat ini, lanjutnya, musim kemarau di Riau diprediksi tidak terlalu ekstrem. "Tapi masyarakat tetap harus waspada, curah hujan mulai sedikit, membuat lahan kering dan rawan terbakar," ujarnya.
Marzuki mengingatkan, musim kemarau tidak hanya akan terjadi sekali sepanjang tahun 2021. "Periode Maret sampai April akan masuk musim penghujan lagi. Nanti masuk Mei kemarau lagi sampai lewat Juni, biasanya lebih kering," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau juga telah mensiagakan alat berat di dua daerah perbatasan Riau-Sumatera Barat (Sumbar), yakni di XIII Koto Kampar dan Lubuk Jambi. "Kita menyikapi dua daerah perbatasan Riau dengan Sumatera Barat seperti XIII Koto Kampar dan Lubuk Jambi waspadai longsor. Kami siagakan alat berat sebagai antisipasi kalau terjadi longsor, tapi mudah-mudahan tidak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edward Sanger pada media, Rabu (3/2).
Disiagakannya alat berat di dua daerah perbatasan tersebut, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor, akibat masih tingginya curah hujan. Menurut Edwar, langkah antisipasi mensiagakan alar berat itu, BPBD melibatkan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) termasuk Dinas Perhubungan baik tingkat Provinsi Riau maupun Kabupaten Kampar. "Alat Berat sudah disiagakan. Selain BPBD Riau, juga melibatkan PUPR dan Dishub Provinsi Riau dan Kampar," kata Edwar.
Upaya mensiagakan alat berat tersebut, sebagai upaya gerak cepat. Sehingga nanti jika ada terjadi bencana longsor, alat berat langsung bekerja membersihkan material di badan jalan, akibat longsor yang dapat mengganggu arus lalu lintas. "Ini bentuk antisipasi. Kita tak ingin, setelah ada longsor baru didatangkan alat. Kalau alat berat sudah disiagakan, bisa langsung bekerja, lalu lintas pun cepat dibuka," ungkap Edwar. (*)
Tags : Longsor dan Karhutla, Bencana Alam, Riau,