BATIK PESISIR seringkali dengan terinspirasi dengan kegiatan sehari-hari, namun tidak dengan yang satu ini. Diciptakan oleh mahasiswa ISI Yogyakarta sebagai tugas akhir, batik kontemporer berwarna biru putih ini terinspirasi dari sampah plastik di laut.
Rio Aditya menggunakan teknik tulis dan pewarnaan tutup celup. Foto batik itu kemudian diunggah ke Twitter. Di lini masanya, Rio mengaku batik tersebut merupakan tugas akhir kuliah.
Kepada warganet, Rio menawarkan batiknya bagi siapa saja yang berminat membeli. Dia menyebut, hasil penjualan batik itu akan digunakan untuk biaya hidup dan keperluan wisuda.
"Saya harap semoga karya karya ini bisa diapresiasi dengan baik," tulis Rio di Twitter.
Siapa nyana, unggahan Rio mendapat sambutan hangat dari warganet. Banyak yang bertanya harga batik karyanya, termasuk Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
"Saya kaget. Luar biasa. Saya kira paling banter berapa puluh, ternyata sampai delapan ribu retweet-nya. Banyak yang like," kata Rio kepada Yaya Ulya untuk BBC News Indonesia, saat ditemui di Plaza Fakultas Seni Rupa, ISI, Rabu (14/08).
Menurut Rio, batik juga bisa menjadi media untuk menyampaikan pesan bagi khalayak, termasuk soal perlindungan ekosistem.
"Kita sebagai negara maritim terbesar, malu jika lautnya kotor dan penuh sampah plastik," ujarnya. (*)
Tags : Mahasiswa Yogya Ciptakan Batik Bermotif Sampah Plastik, 'Sebagai Protes Pencemaran Lingkungan',