PEKANBARU - Pagi itu, Senin 27 Juni 2022 sekira pukul 10.00 Wib dibawah terik matahari terasa masih menyegarkan kulit, terlihat seorang ibu bersama anaknya sedang mengais rezeki ditumpukan sampah.
"Jalan Paus, Pekanbaru terlihat sibuk, namun hal itu tidak menyurutkan semangat ibu muda pencari plastik dan kaleng bekas menjalankan aktivitasnya."
"Masih jauh dari pagar halaman rumah toko (ruko), aroma tak sedap di tumpukan sampah ini memang sangat terasa," kata Sukmawati (bukan nama sebenarnya) ini yang ditemani anaknya yang masih kecil untuk mencari rezeki di tumpukan sampah.
Ibu muda terlihat tak jauh dari pintu masuk halaman ruko, sedang asyik mengangkut karung berisi sampah. Perempuan berumur kurang lebih 40 tahun itu, tampak sehat dan kuat kala mengangkat sampah yang beratnya kurang lebih 10 kg.
"Lagi sibuk Bu," sapa wartawan media ini. Kemudian dengan senyumnya sang Ibu ini menjawab. "Biasalah, nak," jawabnya yang dipanggil Sukmawati tersebut.
Dengan hanya menggunakan kaos oblong berwarna hijau, dan celana panjang serta penutup wajah, Ibu Sukmawati menjalankan aktivitasnya.
Dia membongkar tumpukan sampah yang terhampar disamping ruko. Jika menemukan plastik botol air mineral dengan cekatan dimasukkan dalam keranjang. Lalu tumpukan lainya dibongkar lagi.
Sesekali, Ibu muda ini mengusap keringat yang membasahi wajahnya dengan baju kaos yang dikenakannya. Kemudian tangannya terus membongkar tumpukan sampah. Wanita muda ini mengaku menjadi pengumpul plastik sejak dua tahun belakangan ini.
"Aku cuma bisa bekerja ini saja (sambil menunjuk karung plastik sampah). Untuk makan keluarga," paparnya.
Tetapi makna kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus, sang Ibu ini sepertinya tidak menghiraukan hal tersebut.
Bahkan, Ibu muda yang menggunakan topi yang melingkar di kepalanya, hanya tertawa seolah tidak memperdulikan soal perayaan hari kemerdekaan itu.
"Kalau kami, seperti inilah, negara merdeka tapi kami tidak jadi lebih baik. Masih mengumpul sampah," ungkapnya dengan lirih.
Sukmawati seraya menundukkan kepalanya. Usai berbincang dengan Ibu muda yang tinggal di Kota Pekanbaru, Riau ini, pandangan kami tertuju pada anaknya yang ikut mengais di antara tumpukan sampah.
Meski aroma tidak sedap mereka tidak menghiraukan. Bahkan mereka terlihat akrab dengan kumpulan sampah tersebut. Mungkin saja, usia seumuran anaknya yang masih 4 tahun ini telah melewati masa bahagia itu di tempat yang lebih layak di taman bermain sambil belajar.
Mereka yang mengikuti orang tuanya bekerja mengumpulkan plastik dan sampah yang berserakan, bila beruntung mereka bisa menemukan bekas mainan atau apa pun bisa jadi mainan mengasyikan.
Jadi Ibu muda ini mengaku tahu kalau arti dari pada merdeka, "aku tau arti merdeka, tapi kami masih seperti terkurung dalam kehidupan yang mengekang ini," paparnya yang dirinya terlihat mengikutsertakan anaknya yang masih di bawah umur berkeliaran di tumpukan sampah yang artinya mereka secara tidak langsung masih belum merdeka. (*)
Tags : Mencari Rezeki Bersama Allah, IbuMuda Mengais Rezeki, Memungut Sampah, Merdeka Tapi Masih Memungut Sampah, Pekanbaru,