Nasional   2023/06/07 12:31 WIB

Mendag Zulkifli Hasan Optimistis Bursa CPO Meluncur Sesuai Target Juni 2023

Mendag Zulkifli Hasan Optimistis Bursa CPO Meluncur Sesuai Target Juni 2023
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimistis kebijakan ekspor minyak sawit atau crude palm oil (CPO) melalui bursa berjangka dapat hadir Juni 2023 seperti yang sudah ditargetkan.

Dalam pertemuan Konsultasi Publik Rancangan "Kebijakan Ekspor CPO Melalui Bursa Berjangka di Indonesia" di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (5/6/2023), Zulkifli mengatakan, keberadaan ekspor CPO melalui bursa berjangka akan mempermudah pengusaha, meningkatkan efisiensi dan transparansi, serta pada akhirnya meningkatkan perdagangan Indonesia.

"Ekspor CPO melalui bursa berjangka yang ditargetkan diluncurkan pada Juni 2023 ini diharapkan dapat menjadi pembentuk harga patokan CPO," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Saat ini ekspor CPO masih surplus meskipun tidak terlalu besar karena kondisi perekonomian global yang sedang melemah. Karena itu diperlukan inovasi seperti pengalihan perdagangan dari pasar tradisional ke nontradisional seperti Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika.

Menurut Zulkifli, hal ini diperlukan karena banyaknya aturan-aturan yang mempersulit ekspor seperti adanya kebijakan sertifikasi di Eropa dan Amerika.

"Selain pengalihan pasar dari tradisional ke nontradisional perlu juga memperkuat kebijakan ekspor Indonesia. Salah satunya melalui kebijakan ekspor CPO karena CPO merupakan salah satu penyumbang surplus neraca perdagangan," kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli, sebagai negara penghasil CPO terbesar di dunia, sudah selayaknya Indonesia memiliki harga acuan sendiri. Namun kondisi yang ada sekarang menunjukkan bahwa Indonesia belum berperan dalam memberikan harga acuan yang diakui di pasar dunia.

Harga acuan untuk komoditas CPO saat ini masih mengacu ke Pasar Fisik Rotterdam dan Pasar Berjangka di Kuala Lumpur (MDEX) sebagai basis penetapan harga CPO dunia.

Berkaitan dengan kebijakan tersebut diperlukan berbagai masukan agar ekspor CPO melalui bursa tidak merugikan pelaku usaha CPO. Proses bisnis yang ada sekarang tidak banyak berubah kecuali mewajibkan ekspor CPO melalui bursa berjangka.

"Kebijakan kewajiban pemenuhan DMO (Domestic Market Obligation) masih berlaku, sehingga eksportir tetap wajib memiliki HE (harga eceran) terlebih dahulu. Diharapkan pelaku usaha dapat mendukung keberadaan pengaturan ekspor CPO melalui bursa berjangka ini," ujarnya, seperti yang dilansir dari republika. (*)

Kaki Biksu yang Jalan Thailand - Candi Borobudur Mengelupas Begini, Bisa Disembuhkan Enggak Sih?

Perjalan para biksu dari Thailand untuk melakukan ritual thudong ke Candi Borobudur menjadi perhatian masyarakat. Pasalnya, para biksu rela berjalan kaki dari Nakhon Si Thammarat Thailand hingga Candi Borobudur.

Rupanya, di balik perjalanan panjang para biksu tersebut membutuhkan banyak pengorbanan yang dilakukan. Hal ini karena telapak kaki para biksu sampai harus melepuh dan mengelupas setelah tiba di Candi Borobudur.

Dalam video yang diunggah akun @bkm_cloth, terlihat kaki para biksu yang melepuh dan mengelupas akibat perjalanannya ityu. Bahkan, beberapa biksu harus menjahit kakinya agar tidak terlalu sakit dalam perjalannya.

"Gak bisa bayangin gimana rasanya. Sehat-sehat bhante. Salam toleransi," tulia akun tersebut seperti yang Suara.com kutip pada Minggu (4/6/2023).

Pada  video lainnya, saat cuaca matahari sedang terik-teriknya, salah satu biksu bahkan harus dilarikan ke klinik setempat di perbatasan negara Thailand dan Malaysia karena kakinya tampak melepuh.

Meski demikian, pada video tersebut para biksu tampak tetap tersenyum. Bahkan, setelah kulitnya terkelupas itu membuat para biksu tidak berhenti untuk melanjutkan perjalannya.

Mengutip Alodokter, dr. Arrum Putri Amalia menjelaskan, kondisi kulit dialami pada penderita eksim, kaki kapalan, yang memiliki jenis kulit kering, obesitas, ataupun karena kekurangan vitamin A.

Sementara itu, kondisi mengelupas tersebut terjadi karena kulit di area telapak kaki kering akibat berdiri terlalu lama, berjalan tanpa alas kaki, menggunakan sepatu yang tidak pas, bahkan penggunaan sabun yang iritatif.

Jika dibiarkan hal ini akan dapat memberikan dampak yang semakin parah. Bahkan orang tersebut bisa sulit berjalan karena adanya rasa sakit. Untuk itu, kondisi kulit mengelupas ini perlu diatasi.

Berdasarkan penjelasan dr. Arrum, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk atasi telapak kaki mengelupas seperti berikut.

    Memperbanyak konsumsi air putih
    Menggunakan sabun yang lembut
    Hindari mandi air panas terlalu sering

- Oleskan pelembab seperti petroleum jelly untuk mengatasi kulit mengelupas akibat kekeringan. Pelembab dapat dioleskan sebelum tidur.

Jika rasa perih menghilang, bisa juga gosok telapak kaki dengan batu apung atau scrub. Hal ini dapat membantu mengangkat sel kulit mati, kemudian perlu diikuti dengan penggunaan pelembab setelahnya.

Tags : mendag zulkifli hasan, bursa cpo, juni 2023, bursa cpo meluncur sesuai target ,