PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pertarungan di pemilu 2024 dengan sistem proporsional terbuka untuk para calon legislatif [Caleg] kelihatannya masih mengincar nomor urut ”cantik” seperti nomor urut teratas di surat suara karena diasosiasikan dengan peluang kemenangan.
"Sistim Pemilu 2024 tetap memakai proporsional terbuka, namun para caleg masih mengincar nomor urut cantik."
"Nomor urut di dalam sistem Pemilu terbuka itu hanyalah sebagai bahan untuk kita sosialisasi, untuk mengajak para pemilih untuk mencoblos nomor urut calon saja," kata Larshen Yunus, Caleg dari Partai Persatuan Indonesia [Perindo] tadi Sabtu malam (19/8) menilai.
Ketua DPD I KNPI Riau itu juga menilai nomor urut bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) tak terlalu berpengaruh dalam pelaksanaan Pemilu dengan sistem proporsional terbuka.
"Pada saat hasil pemungutan suara nomor urut tidak dibutuhkan lagi. Berbeda dengan sistem Pemilu tertutup, nomor urut sangat berpengaruh dan jadi penentuan siapa yang akan dipilih partai," kata Caleg Perindo nomor urut 2 dari Dapil Dua Kampar, Riau ini.
"Karena dalam Pemilu terbuka yang dibutuhkan adalah siapa yang memperoleh suara terbanyak di Pemilu nanti," sambungnya.
"DPW Partai Persatuan Indonesia [Perindo] sebelumnya telah mengajukan ke KPU nama-nama beserta urutan nomor urut Bacaleg untuk Riau."
"Nomor urut sudah diajukan ke KPU, cuma sesuai dengan etika politik sebelum ditetapkan DCS kita kan belum boleh mensosialisasikan nomor urut, kita hanya mensosialisasikan nomor urut partai," ujarnya lagi.
Diakuinya, Partai Politik memiliki kewenangan untuk menentukan nomor urut Calon Legislatif (Caleg) dalam pelaksanaan Pemilu.
Setiap partai memiliki kriteria dan standarisasinya tersendiri. Contohnya partai Perindo, dalam menentukan nomor urut, Perindo menggunakan metode PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela).
"Kalau kami di partai Perindo itu berdasarkan PDLT," kata dia.
Sehingga Caleg-caleg yang memiliki penilaian bagus soal PDLT tersebut akan mendapatkan nomor urut atas mulai 1,2 dan seterusnya.
Namun menurut Larshen dalam sistem proporsional terbuka ini sejumlah Parpol mengatakan bahwa nomor urut tidak terlalu berpengaruh, karena hanya menjadi penanda saja.
"Bahwa nomor urut tidak akan mempengaruhi, karena kalau sistem terbuka nomor kan hanya penanda saja," kata dia.
Jadi Larshen menyimpulkan nomor urut di dalam sistem pemilu terbuka hanyalah sebagai bahan untuk sosialisasi, untuk mengajak para pemilih untuk mencoblos nomor urut calon. (*)
Tags : pemilihan umum, pemilu 2024, pemilu sistem proporsional terbuka, caleg incar nomor urut cantik, News Kota,