Headline Internasional   2022/01/01 14:58 WIB

Misteri Rumah Ratu Elizabeth II, Benarkah Sekarang jadi Restoran China?

Misteri Rumah Ratu Elizabeth II, Benarkah Sekarang jadi Restoran China?
Elizabeth Bowes-Lyon, ibu Ratu Elizabeth II, meninggalkan Jalan Bruton pada hari pernikahannya pada 1923

INTERNASIONAL - Di mana sebenarnya lokasi rumah tempat Ratu Elizabeth dilahirkan? Apakah selama ini para pelancong mendapatkan rumah yang salah? Dan, apakah klaim bahwa rumah itu hancur karena serangan bom udara, benar adanya?

Ratu Elizabeth II lahir pada 21 April 1926 di Jalan Bruton No. 17, Mayfair, London. Ia dilahirkan bukan di Istana atau rumah mewah atau bahkan di rumah sakit, tapi di sebuah rumah sederhana di tengah jalanan London yang sibuk.

Orang tuanya pindah ke rumah milik kakek-nenek yang merupakan bangsawan dari Skotlandia dan kerajaan Inggris, hanya beberapa minggu sebelum lahir.

"Ini pengingat bagaimana keluarga kerajaan tidak mewah, pada masa itu. Uang adalah masalah," kata sejarawan kerajaan, Robert Lacey dirilis BBC.

Elizabeth Alexandra Mary tidak dilahirkan untuk menjadi Ratu pada saat itu, sebagai putri dari putra bungsu raja, dia tidak diperkirakan untuk memperoleh tahta kerajaan.

Apakah tempat lahirnya 'dibom'?

Bangunan rumah pertama Ratu sudah tidak ada lagi - dan terdapat klaim terus muncul di internet bahwa rumah itu sudah hancur lantaran serangan udara selama Perang Dunia II.

"Rumah tersebut hancur karena serangan bom dan kemudian diratakan," kata Wikipedia, salah satu contoh dari banyak klaim serupa.

Akan tetapi setumpuk dokumen di Perpustakaan British dan arsip lainnya menunjukkan bahwa pada abad ke-18, rumah tersebut sudah tidak ada bahkan sebelum perang dimulai.

Rumah tersebut merupakan properti milik pengembang - lebih menyedihkan dari dugaan karena serangan udara - itulah yang menyebabkan keruntuhan rumah pertama sang Ratu.

Pada 1937, seorang pria dengan topi tinggi dan mantel panjang secara resmi menggusur rumah No. 17 di Jalan Bruton dan banyak bangunan di deretannya sampai ke tikungan Berkeley Square.

Saat itu ada rencana membangun sebuah hotel untuk perusahaan transportasi, Canadian Pacific Railway, akan tetapi kawasan tersebut digusur untuk pusat perkantoran besar dan kompleks ritel.

Ini merupakan masa-masa tak ada rasa kepedulian terhadap warisan budaya. Tanpa rasa penyesalan, geng penggusur meratakan bangunan yang digambarkan dalam satu laporan pada saat itu sebagai "20 rumah paling bersejarah di London".

Sebuah gambar pedih yang dibuat oleh seniman masa perang, Sir Muirhead Bone merekam para pekerja merobohkan bagian depan bangunan tua yang elegan.

Kalau masih ada keraguan mengenai sejarah ini, maka sebuah catatan surveyor pada Mei 1939 dari London Metropolitan Archive menutup hal itu.

Catatan ini mengkonfrimasi bahwa rumah No. 17 Jalan Bruton telah dihancurkan dan "situsnya berada di atas bangunan kawasan Barkeley Square House".

Astrea, perusahaan yang saat ini menjalankan pembangunan di kawasan Berkeley Square House, mengatakan sebuah bangunan baru di situs tersebut pernah ditempati oleh menteri urusan udara, menjelang Perang Dunia II.

Apakah saat ini menjadi restoran China?

Tapi ada klaim lain yang berulang-ulang mengenai tempat kelahiran Ratu - bahwa situs tersebut saat ini sudah digantikan restoran China.

Ini, sekali lagi, bukan cerita utuhnya.

Alamat Restoran Hakkan berada di alamat yang sama di Jalan Bruton 17. Begitu juga bentangan perkantoran dengan bangunannya tertutup di blok yang sama.

Ada pula pintu masuk perusahaan, dan area resepsionis berdinding kaca di sebelahnya. Kawasan perkantoran ini dibangun di atas tahun 1920-an, yang dulunya merupakan deretan rumah warga.

Ini mungkin bukan seperti kisah romantis. Tapi pintu masuk perusahaan anonim yang terlihat paling mendekati dengan lokasi rumah pertama Ratu Elizabeth di Jalan Bruton 17 adalah bagian pintu untuk masuk ke dalam beberapa perkantoran di Barkeley Square House.

Ruang pameran mobil

Di London Metropolitan Archive di Clerkenwell, terdapat bundelan dokumen lama dan gambar arsitek, dengan huruf jenis art deco, memperlihatkan tata letak rumah pertama Ratu Elizabeth II.

Dokumen ini menunjukkan rumah Ratu yang sudah musnah itu, diperkirakan berada di sekitar pintu masuk area ini, dengan bagian depan membentang ke bawah yang sekarang menjadi tempat pameran mobil yang menjual merk Bugatti dan Bentleys.

Temuan ini dikonfirmasi oleh Dewan Kota Westminster, yang menjadi perencana. Mereka mengatakan ini dapat dihitung berdasarkan garis batas bangungan aslinya di sisi lain jalan.

Salah satu ujung dari bangunan restoran China itu memang beririsan dengan rumah pertama Ratu, dan manajer umum Hakkasan, Sharon Wightman mengatakan, hubungannya dengan kerajaan merupakan "topik pembicaraan yang sangat menarik, yang cocok dengan pengunjung kami."

Tapi sebagian besar bagian rumah Ratu sekarang ini sudah berganti dengan pintu masuk perusahaan.

Terdapat dua penanda sejarah di dinding yang berdekatan yang menandai tempat kelahiran Ratu, termasuk dari Dewan Kota Westminster. Namun, penanda itu sudah dipindahkan karena bangunan telah berubah dan berada di salah satu ujung dari bangunan rumah Ratu.

Tak ada penanda sejarah resmi, karena seorang juru bicara untuk warisan budaya Inggris mengatakan hal itu harus merupakan bangunan asli - dan, juga, mereka tak akan memasang penanda sejarah bagi orang yang masih hidup.

Pada saat Ratu lahir pada tahun 1926 di rumah itu, kakek-neneknya datang mengunjunginya pada hari pertama.

Ratu Mary mencatat dalam buku hariannya bahwa cucu perempuannya itu "bayi kesayangan, dengan kulit indah dan rambut yang cantik".

Saat itu juga, Menteri Dalam Negeri, William Joynson-Hiks ikut berkunjung, bahwa saat itu terdapat protokol bahwa kementerian dalam negeri harus hadir dalam setiap kelahiran keluarga kerajaan. Ia dianggap begitu otoriter, dan dijuluki "Mussolini kecil".

Ini dulunya adalah rumah di mana ibu Ratu, Elizabeth Bowes-Lyon menikah dengan suaminya yang dikenal pemalu pada April 1923. Mereka kembali ke sana untuk melahirkan anak pertamanya, tiga tahun kemudian.

Rumah itu juga dekat dari Jalan Harley, kediaman terapi wicara Lionel Logue yang sejak 1926 membantu Raja George VI mengatasi gagapnya.

Tak ada jalur wisata

Lokasi ini semestinya menjadi tempat berkumpulnya kalangan kelas atas dan mode fashion Mayfair.

Tapi saat itu merupakan masa politik bergejolak. Aksi mogok buruh berlangsung hanya beberapa minggu setelah Ratu lahir, dan kakeknya, George V, telah memperingatkan: "Cobalah hidup dengan gaji seperti para buruh, sebelum kamu menghakimi mereka."

Ratu dan kedua orang tuanya kemudian pindah di tahun yang sama ke rumah yang lebih besar di Piccadilly.

Pernah ada rencana selanjutnya untuk mengubah rumah yang ada di Jalan Bruton menjadi perkantoran, dengan gambaran arsitektur yang menunjukkan bagaimana ruangan, termasuk di mana Ratu dilahirkan, akan diberi panel, pembatas, dan kembali dirancang ulang untuk pekerja kantoran.

"Ruangan di lantai pertama, merupakan tempat putri dilahirkan, adalah salah satu kamar yang paling sedikit berhias, juga salah satu yang paling cerah," tulis salah satu surat kabar pada saat itu.

Tapi rumah itu kemudian digusur - dan menyisakan rasa penasaran untuk tempat bersejarah seperti itu. Tak mungkin banyak rumah pribadi di London yang menjadi rumah keluarga bagi Raja dan dua Ratu di kemudian hari.

"Saya pikir, ini cerminan dari kesederhanaan Ratu," kata sejarawan, Robert Laceh. "Dia tidak menyombongkan diri."

Harganya sekarang

Situs ini masih menjadi bagian wilayah kerajaan, tapi dewasa ini, kawasan ini sudah menjadi milik keluarga kerajaan Abu Dhabi - bagian portfolio properti London di daerah ini dikatakan bisa bernilai £5 miliar atau setara Rp97 triliun.

Rumah di Jalan Bruton 17 pada awal 1930an dikelola oleh Howard Frank, salah satu pendiri agen pengembang Knight Frank.

Simon Burhoyne, saat ini bekerja di Knight Frank, salah satu perusahaan properti di kaasan Mayfair. Ia mengatakan area fashion ini dulunya merupakan area perumahan bagi keluarga pemilik tanah - dengan perkebunan di pedesaan - dan memiliki rumah sederhana sendiri di London.

"Tapi setelah perang, tak ada satu pun bisa mempertahankan bangunan-bangunan besar, tua, dan berantakan ini, jadi banyak dari mereka mengubahnya menjadi perkantoran," katanya.

Sekarang terus berkembang dan kembali lagi ke awal, kata Burgoyne, dengan perkantoran beralih menjadi hunian mewah. Jika rumah itu masih ada, mungkin nilainya bisa mencapai £25 juta (Rp96 miliar) atau bahkan mungkin £100 juta (Rp1,9 triliun).

Pecinta rahasia

Tapi rumah itu diratakan pada 1937, dan, hal yang tak diduga-duga, Elizabeth muda dan orang tuanya pindah ke Istana Buckingham.

Gonjang-ganjing politik kerajaan pada 1936, telah memberikan tempat kepada ayah Elizabeth untuk menerima tahta sebagai George VI. Hal ini setelah saudaranya Edward VIII turun tahta karena berencana menikahi seorang janda dari Amerika Serikat, Wallis Simpson.

Dalam kesempatan lain, Simpson telah diselidiki oleh petugas khusus selama gonjang-ganjing politik ini, dan penyelidikan mengungkapkan bahwa ia berselingkuh dengan seorang penjual mobil bernama Guy Marcus Trundle.

Pada puncak dramanya, alamatnya itu ditemukan di Jalan Bruton No. 18, yang saat ini menjadi bagian dari dealer Bentley. (*)

Tags : Ratu Elizabeth II, Inggris raya, Misteri Rumah Ratu Elizabeth II, Arsitektur Bangunan Tempat Lahir Elizabeth II ,