MOMEN Lebaran dibarengi dengan santap berbagai hidangan. Banyak keluarga di Indonesia, merayakan Lebaran dengan menyajikan hidangan bersantan seperti opor ayam, lontong gulai, hingga rendang.
Bagi sebagian orang, ada yang meyakini, sakit kepala dan sensasi kaku di leher yang muncul disebabkan kadar kolesterol yang melonjak. Benarkah?
Dikutip detikcom, Ahli gizi masyarakat, dr Tan Shot Yen, meluruskan sebenarnya bukan kadar kolesterol naik, namun ada kemungkinan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Dokter Tan menyebut kadar kolesterol naik tak bakal memicu gejala pada fisik. Seperti yang diyakini sebagian orang berupa kepala nyut-nyutan pusing atau bahu-leher tegang.
"Kolesterol tinggi itu nggak mungkin ada gejala secara fisik. Jadi kalau ada orang mengatakan kepalanya, lehernya kenceng segala macam, cek tensinya. Jangan-jangan tensinya yang naik," sebut dr Tan beberapa waktu lalu.
"Jadi hipertensi barangkali bisa membuat gejala buat beberapa orang. Tapi bukan berarti orang yang tidak bergejala artinya tidak punya hipertensi. Jadi hipertensi memang lebih spesifik gejalanya. Tengkuknya kenceng, kepalanya cekot-cekot, bahkan ada yang penglihatannya sedikit berkunang-kunang," jelas dr Tan.
Fakta lainnya, ternyata santan dari kelapa, yakni bahan nabati dan tidak mengandung kolesterol sama sekali. Tetapi, dr Tan tetap mengingatkan supaya makanan bersantan tidak dikonsumsi secara berlebih. Sebab kadar asupan lemak jenuh pada santan juga perlu diperhatikan.
"Jadi kita harus meluruskan bahwa kenapa kita tidak menggunakan santan berlebihan, terlalu sering, terlalu banyak, bukan karena santannya punya kolesterol. Tetapi karena santannya itu dalam lemak jenuh yang kemungkinan bisa membuat Anda meningkatkan kolesterolnya," tutupnya. (*)
Tags : idul fitri 1444 hijriyah, momen lebaran, santap berbagai hidangan, kadar kolesterol naik,