PEKANBARU - Saat ini di Pekanbaru berada pada musim pancaroba. Tak heran, jika akhir-akhir ini banyak masyarakat yang mengalami batuk, pilek dan demam. Dalam musim pancaroba ini, cuaca tidak menentu. Terkadang dalam kondisi siang yang panas, bisa saja tiba-tiba malam hujan deras.
Mengingat kondisi itu, Kadiskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy mengatakan, memang untuk batuk dan pilek biasa terjadi. Namun masyarakat diingatkan untuk tetap jangan abai.
"Saran kami, karena ini juga masih dalam masa pandemi covid-19, dan batuk pilek kan bagian dari gejala covid-19, sebaiknya ketika ada gejala tersebut langsung mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) atau puskesmas terdekat untuk pemeriksaan," ujar Zaini, Kamis (25/8/2022).
Menurutnya, masyarakat jangan menganggap remeh terkait penyakit ini, apalagi di masa pandemi. Lain halnya kata Zaini, kalau pandemi Covid-19 itu sudah dihilangkan.
"Tapi sekarang kan posisinya covid-19 itu masih ada, itulah yang harus diwaspadai. Makin cepat kita ketahui terdeteksi, makin cepat ditangani dan semakin besar penyembuhannya sehingga tak menimbulkan hal-hal yak tak kita inginkan," ungkapnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap melaksanakan prokes agar tetap terhindar dari Covid-19. "Kita ingatkan untuk rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Tambah lagi dengan memakai masker, maka akan lebih efektif lagi. Ketika lawan bicara kita ada yang terinfeksi maka kita bisa terhindar dengan memakai masker ini," pungkasnya.
Berdasarkan data Diskes Kota Pekanbaru, untuk tanggal 23 Agustus 2022 terdapat penambahan 22 kasus Covid-19. Dengan penambahan jumlah tersebut, hingga saat ini di Kota Pekanbaru terdapat 192 kasus aktif Covid-19.
Penyakit rentan muncul
Musim pancaroba adalah musim peralihan dari satu musim ke musim yang lain, biasanya merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya.
Musim ini juga dikaitkan dengan datangnya berbagai jenis penyakit. Mengapa di musim pancaroba tubuh lebih rentan terkena penyakit? Apa saja macam-macam penyakitnya?
Perubahan cuaca yang terjadi begitu cepat dapat meningkatkan risiko tubuh terserang penyakit. Hal ini tidak lepas dari berbagai faktor, seperti peralihan suhu yang ekstrem.
Lalu, mengapa tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit? Virus lebih mudah bertahan dan lebih cepat berkembang biak berkali lipat di suhu yang dingin sehingga lebih mudah menyerang manusia.
Selain itu, udara dingin juga berdampak buruk pada kinerja sistem imun dalam melindungi tubuh dari virus-virus tersebut. Ketika tubuh terpapar udara dingin, pembuluh darah menyempit sebagai upaya mempertahankan suhu di organ-organ tubuh.
Akibatnya, sistem imun tubuh secara tidak langsung dapat terganggu dalam melawan infeksi virus.
Berbagai jenis penyakit yang menyerang saat musim pancaroba. Saat musim pancaroba melanda, waspadalah karena ada berbagai penyakit yang rentan muncul dan menyerang. Di bawah ini adalah berbagai penyakit yang rentan terjadi ketika musim pancaroba.
1. Sakit kepala
Saat musim pancaroba, turunnya tekanan udara, kenaikan tajam kelembapan udara, atau turunnya suhu udara secara tiba-tiba dapat memicu terjadinya sakit kepala, terutama migrain.
Selain itu, cuaca dingin yang ekstrem atau sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala.
Cuaca yang terlalu dingin juga dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga menghambat suplai darah yang menuju ke otak.
2. Batuk pilek
Penyakit lain yang sangat umum muncul di musim pancaroba adalah batuk pilek. Salah satu virus yang perkembangbiakannya semakin bertambah di musim ini adalah virus influenza dan rhinovirus.
Selain itu, saat terjadi perubahan cuaca dari dingin ke cuaca yang lebih hangat, orang-orang menjadi lebih sering keluar rumah, berjalan-jalan, dan berkumpul bersama. Ketika banyak orang berkumpul, penyebaran penyakit menjadi lebih mudah terjadi.
Batuk pilek biasanya ditandai dengan gejala batuk, hidung meler atau tersumbat, bersin, meriang, dan demam. Pastikan Anda selalu mengenakan masker untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penularan batuk pilek.
3. Nyeri sendi
Meskipun belum dapat dibuktikan, penurunan tekanan udara dicurigai dapat menyebabkan nyeri sendi.
Anda dapat membayangkan jaringan yang berada di sekitar persendian Anda seperti balon. Tekanan udara yang normal akan menahan balon tersebut sehingga tidak mengembang.
Namun, tekanan udara yang rendah dapat menyebabkan balon tidak tertahan sehingga perlahan-lahan balon atau jaringan di sekeliling persendian Anda akan mengembang. Inilah yang menyebabkan rasa sakit pada persendian.
4. Serangan asma
Penyakit selanjutnya yang banyak dikeluhkan muncul di musim pancaroba adalah kambuhnya penyakit asma. Serangan asma terjadi karena saluran udara mengalami peradangan.
Ketika suhu sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi lebih dingin. Saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin ini dan terjadi peradangan.
Hal ini diperparah terutama jika Anda melakukan aktivitas berat atau berolahraga di ruang terbuka.
Pertukaran udara yang cepat saat Anda beraktivitas berat menyebabkan udara tidak dapat dihangatkan terlebih dahulu. Ini bisa meningkatkan risiko inflamasi yang diakibatkan oleh udara dingin.
5. Demam berdarah
Demam berdarah adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Penyakit ini juga tergolong rentan muncul di musim pancaroba.
Saat memasuki musim hujan, suhu udara yang turun menyebabkan lingkungan menjadi lebih lembap. Genangan air pun terbentuk di mana-mana akibat hujan.
Kondisi ini yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes untuk berkembang biak. Akibatnya, penularan DBD pun lebih mudah terjadi di musim ini.
6. Sakit mata
Sakit mata alias konjungtivitis terjadi akibat peradangan atau infeksi pada selaput transparan yang melapisi kelopak mata dan bagian putih mata Anda.
Akibatnya, mata jadi terasa gatal, tampak kemerahan, selalu berair, dan lebih mudah mengeluarkan kotoran (belek).
Penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam waktu 7–14 hari seiring meningkatnya kekebalan tubuh Anda. Namun, sakit mata akibat infeksi virus mungkin butuh 2–3 minggu untuk hilang sepenuhnya. (*)
Tags : Musim Pancaroba, Riau, Cuaca Tak Menentu, Musim Pancaroba Timbulkan Batuk dan Pilek, Kesehatan,