PEKANBARU, RIAUPAGI.com - Nelayan Pulau Rupat menemui Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan keluh kesah terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kediaman.
"Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menerima pertemuan dengan para nelayan Pulau Rupat."
“Kami menyampaikan masalah bantuan BLT BBM untuk nelayan ini tidak merata Pak. Banyak yang belum mendapatkannya Pak,” kata Harianto seorang nelayan dalam pertemuan itu di depan Gubri seperti dilansir mcr, Minggu (6/11).
Pertemuan tersebut merupakan silahturahmi sekaligus para nelayan menyampaikan aspirasi tentang keluh kesah terkait BLT BBM hingga kondisi jalan di daerah Pulau Rupat.
Harianto mengatakan, bahwa dirinya belum mendapatkan bantuan langsung tunai BBM baik dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi.
Hardianto juga memaparkan jalan di Desa Sukadamai Kecamatan Rupat Utara mengalami kerusakan. Sehingga, akses transportasi di daerahnya itu susah dilalui saat musim hujan.
“Saya ingin menambahkan, ada lagi masalah jalan di Desa Suka damai rusak parah Pak, anak kami kalau sudah musim hujan susah untuk sekolah Pak. Untuk itulah kami bertemu Bapak Gubernur,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Gubri Syamsuar menyambut baik kedatangan para nelayan dari Pulau Rupat.
Gubri menjelaskan, Pulau Rupat merupakan bagian dari Kabupaten Bengkalis.
Dengan begitu, untuk memperbaiki jalan rusak di daerah tentu sudah ada aturan tertentu. Karena jalan itu ada pembagiannya kewenangan Nasional, Provinsi dan Kabupaten.
“Tadi saya dengar ada keluhan dari nelayan terhadap jalan rusak, jalan inikan ada kewanangan kabupaten, provinsi dan ada juga kewanangan nasional," kata Gubri.
"Terhadap jalan-jalan rusak seperti itu sebaiknya kami lihat terlebih dahulu, jadi makanya memang tidak bisa semuanya kami sembarangan memastikan untuk perbaikinya karena jika salah kewenangan malah jadi masalah hukum,” jelas Gubri.
Terkait bantuan langsung tunai BBM untuk nelayan Pemerintah Provinsi Riau telah menyiapkan anggarannya melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau.
“Sebetulnya kalau memang itu ada bantuan dari kami, bisa juga ada nanti dari bantuan kabupaten. Sebab pemerintah pusat sudah telah memerintahkan ke semua kepala daerah untuk dua persen dari dana transfer itu harus dialokasikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” terangnya.
Gubri mengungkapkan, masyarakat yang membutuhkan jika sudah terdaftar nama-namanya tentu akan mendapati BLT BBM ini baik dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi Riau.
“Jadi hal-hal seperti beginilah yang mungkin tidak jelas, saya sampaikanlah sekarang disini. Oleh karena itulah walaupun nanti tidak dapat bantuan dari pusat setidaknya mendapati bantuan BLT BBM dari kabupaten dan provinsi,” terangnya.
Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar dalam kunjungan kerjanya di Pulau Rupat mengajak pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), pemilik hotel dan homestay, dan generasi milenial untuk membuat konten kreatif promosi pariwisata dan sosialisasi pencegahan penyebaran COVID-19.
Ajakan itu Ia sampaikan ketika melakukan kunjungan kerja (kunker) di Pantai Lapin, Pulau Rupat utara, Kabupaten Bengkalis. Dalam rangkaian kegiatan Serbuan Vaksinasi Massal dan Silaturahmi bersama 50 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) serta pemilik hotel dan homestay, pada Kamis 7 Oktober 2021 lalu.
Gubernur Riau meminta kepada para pelaku parekraf di Pulau Rupat segera bersiap dan berbenah menyambut kedatangan wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan nusantara.
“Kunci yang paling utama adalah kesiapan masyarakat, baik menerima latar belakang wisatawan lokal maupun luar negeri, sampai dengan ketersediaan jajanan dan cenderamata yang bisa dinikmati oleh para pelancong," ujar Syamsuar.
Gubernur Riau mengungkapkan, dirinya selalu mempromosikan sektor pariwisata Pulau Rupat, ketika ia memberikan sambutan di sejumlah acara. Lantaran ia meyakini Pulau Rupat memiliki potensi yang luar biasa.
“Kita punya atraksi tarian Zapin Api, yang menjadi nilai jual pariwisata. Di setiap kunjungan kedinasan, saya selalu memperomosikan pariwisata, salah satunya adalah Pulau Rupat," ucap Gubernur Riau.
Syamsuar juga mengajak kaum milenial dan pelaku parekraf untuk turut membantu mempromosikan potensi parekraf dan mensosialisasikan pencegahan penyebaran COVID-19, dengan cara membuat konten-konten kekinian dan kreatif.
“Di era informasi dan teknologi saat ini, saya turut mengajak anak-anak muda milenial di Pulau Rupat untuk memperbanyak konten-konten menarik sebagai salah satu usaha mempromosikan Pulau Rupat dan mensosialisasikan pencegahan penyebaran COVID-19," ajaknya.
"COVID-19 belum berakhir, di negeri seberang Malaysia kasus corona masih tinggi dan Singapura juga lebih tinggi lagi. Kita harus waspada tak boleh abai menganggap COVID-19 sudah selesai," ujarnya.
Pulau Rupat saat ini telah memiliki 30 Homestay, 8 penginapan, dan 1 cottage. Ditambah lagi sejumlah objek wisata pantai yang memesona, hingga hidangan laut segar yang disajikan dengan bumbu khas warga setempat.
Syamsuar menyebut, Pulau Rupat adalah pulau yang diharapkan untuk pengembangan sektor pariwisata. Imbas hadirnya infrastruktur dan promosi yang kuat akan berpengaruh terhadap perkembangan Pulau Rupat.
"Kami bersama ibu Bupati Bengkalis berusaha untuk menyelesaikan infrastruktur yang hingga saat ini belum terselesaikan. Termasuk perkembangan Ro-Ro Dumai - Malaka yang InsyaAllah bisa terwujud," tandasnya.
Turut hadir pada kunker tersebut, Bupati Bengkalis, Kadis Pariwisata provinsi Riau, Kadiskes provinsi Riau dan Bengkalis, Camat Rupat Utara dan Jajaran Forkopimda Bengkalis. (*)
Tags : Nelayan Pulau Rupat Temui Gubernur Riau Syamsuar, Nelayan Menyampaikan Keluh Kesah, Nelayan Keluhkan BLT dan BBM, News ,