Kesehatan   2022/11/29 14:45 WIB

Pemerintah Genjot Vaksinasi Booster Dosis Keempat, 'karena Subvarian Baru XBB Sudah Muncul'

Pemerintah Genjot Vaksinasi Booster Dosis Keempat, 'karena Subvarian Baru XBB Sudah Muncul'
Ilustrasi subvarian baru XBB

KESEHATAN - Pemerintah terus genjot Vaksinasi Booster dosis keempat untuk perlindungan tambahan kelompok rentan. Layanan vaksin dosis keempat untuk Lansia pun dibuka.

Pemerintah menggenjot cakupan vaksinasi Covid-19 baik dosis lengkap atau booster. Itu upaya mitigasi peningkatan kasus dan munculnya subvarian baru XBB. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengizinkan pemberian vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua, atau suntikan keempat. Terutama ke Lansia berusia di atas 60 tahun.

Itu disampaikan Juru bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, M Syahril. Ia menyebutkan kebijakan itu dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap kelompok rentan. Guna mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat Covid-19.

Vaksin yang bisa digunakan untuk dosis booster kedua yaitu vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM. Serta rekomendasi ITAGI serta memperhatikan vaksin yang tersedia di masing-masing daerah.

"Adapun vaksinasi Covid 19 booster kedua untuk Lansia, bisa diberikan sekurang-kurangnya enam bulan sejak booster pertama diberikan. Sementara bagi lansia yang belum booster pertama segera dapatkan booster pertama, Kami mengimbau agar para Lansia dipastikan vaksinasi primernya harus dilengkapi dulu," kata dr Syahril.

Ia menekankan agar percepatan vaksinasi booster kedua Lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer dan booster pertama. Pelaksanaannya juga harus merata di seluruh Indonesia. Sebab masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi primer dan booster masih dibawah 70 persen dari populasi.

"Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien Covid 19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, Lansia dan orang dengan penyakit penyerta," ungkap dr Syahril.

Untuk itu, pihaknya mendorong agar daerah yang cakupan vaksinasinya belum mencapai target kekebalan kelompok yakni minimal 70 persen dari populasi terus digencarkan.

dr. Syahril juga mengajak masyarakat yang belum vaksinasi maupun yang belum melengkapi dosis primer juga booster terutama pada lansia agar segera melakukan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan atau di pos pelayanan vaksinasi terdekat.

"Mengingat faktor risikonya yang tinggi, kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga," ujar dr. Syahril. 

Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru juga sudah memulai, pemberian layanan vaksin dosis keempat atau booster dosis tahap dua bagi warga lanjut usia (Lansia).

"Ini untuk mencegah kembali penularan COVID-19 dan meningkatkan kekebalan tubuh khususnya lansia yang rentan," sebut Kepala Dinkes Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih di Pekanbaru, Senin (28/11/2022).

Ia menyampaikan, pemberian vaksin booster tahap dua dilakukan pada semua layanan Puskesmas, rumah sakit rujukan Covid-19, serta Mal Vaksinasi dan Imunisasi.

"Silahkan datang setiap hari kerja  untuk vaksin di tempat yang sudah disediakan, gratis," ujar Kadinkes Pekanbaru.

Zaini menyampaikan pelayanan vaksinasi dosis keempat ini sengaja dibuka di seluruh layanan kesehatan untuk mempermudah para Lansia dan masyarakat untuk menjangkaunya. Selain itu juga guna menggesa capaian vaksinasi booster tahap dua. Semuanya gratis.

Ia menyebut, untuk ketersediaan vaksin sendiri  sangat cukup guna melayani booster kedua bagi Lansia.

"Tapi vaksin ini sekarang kita tempatkan di provinsi. Karena saat ini di lapangan antusias masyarakat itu kurang. Jadi kalau memang ada masyarakat yang mau, kita tinggal minta ke provinsi," ungkapnya.

Penempatan vaksin di provinsi, lanjut dia, juga bertujuan untuk memperpanjang masa expired atau kedaluarsa vaksin. Sebab vaksin harus disimpan di suhu minus 70 derajat celcius. Sehingga bisa bertahan lebih lama.

"Kalau tidak disimpan pada suhu sangat dingin, maka vaksin dapat rusak dan tidak bisa digunakan. Selain itu, tempat penyimpanan vaksin kita juga terbatas, makanya kita tempatkan di provinsi. Kalau ada yang mau (divaksin), kita tinggal minta sesuai kebutuhan," tutupnya. (*)

Tags : Vaksinasi Booster Dosis Keempat, Vaksinasi Booster Dibelakukan, Subvarian Baru XBB,