Sorotan   2020/12/26 17:33 WIB

Pemerintah Pastikan Kesiapan Distribusi Vaksin Covid-19

Pemerintah Pastikan Kesiapan Distribusi Vaksin Covid-19

Pemerintah memprediksi akan terjadi kenaikan kasus Covid-19 sebanyak 20 hingga 40 persen di pertengahan Januari 2021 sebagai akibat dari libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Distribusi vaksin mulai dipersiapkan.

ngka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau terus mengalami peningkatan yang cukup siginifikan. Namun persentase angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau sudah mencapai 90,7 persen, dengan tingkat kesembuhan pasien yang sudah mencapai 90,7 persen tersebut, pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan tinggal 7 persen.

"Pasien yang masih menjalani perawatan tinggal 7 persen, terdiri dari isolasi mandiri sebanyak 1.200 orang atau 4,9 persen. Yang dirawat di rumah sakit 493 orang atau 2,1 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan [Diskes] Riau Mimi Yuliani Nazir Mimi, Jumat (25/12).

Sementara itu, untuk jumlah kematian, provinsi Riau total berjumlah 559 orang. Untuk persentasenya yakni 2,3 persen. Sedangkan total pasien positif di Riau sebanyak 24.273 orang. "Dengan masih adanya pasien positif yang meninggal dunia tersebut, kami mengimbau kepada masyarakat untuk dapat terus menerapkan protokol kesehatan. Agar jumlah pasien positif Covid-19 tidak terus bertambah, dan angka kesembuhan bisa terus meningkat," imbaunya. 

Kembali menurunnya pada kasus terkonfirmasi Covid-19 baru sebanyak 79 orang. "Hari ini kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Riau kembali menurun, yang mana terdapat penambahan 79 kasus terkonfirmasi Covid-19 baru, dan Pekanbaru sumbang 29 kasus," ungkapnya.

Riau juga terdapat penambahan 280 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, serta ada penambahan 7 orang pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. "Dengan begitu, maka total jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau berjumlah 24.273 orang, dengan rincian diisolasi mandiri 1.200 orang, rawat di RS 493 orang, sembuh 22.021 orang dan 559 orang meninggal dunia," terangnya.

Sementara tambahan sebanyak 79 kasus hari ini tersebar di Bengkalis 2 kasus, Dumai 5 kasus, Inhil 3 kasus, Inhu 24 kasus, Kampar 1 kasus, Pekanbaru 29 kasus, Pelalawan 1 kasus, dan dari provinsi lain 4 kasus, Rohil 3 kasus, Rohul 2 kasus dan Siak 5 kasus. "Sedangkan untuk penambahan 7 orang pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19, yaitu Ny PN (57)  warga Kabupaten Bengkalis. Tn W (62)  warga Kabupaten Bengkalis. Ny A (47) warga Kabupaten Bengkalis. Tn S (50) warga Kota Dumai. Tn M (43) warga Kabupaten Indragiri Hilir. Tn BI (38) warga Kota Pekanbaru. Ny A (65) warga Kota Pekanbaru," imbuhnya.

Sebelumnya di Riau diprediksi akan terjadi kenaikan kasus Covid-19 sebanyak 20 hingga 40 persen di pertengahan Januari 2021 sebagai akibat dari libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menkes mengklaim pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi lonjakan tersebut dengan menambah pengadaan obat, alat kesehatan dan APD untuk 34 dinas kesehatan provinsi se-Indonesia.

Mimi memastikan pihaknya juga sudah bersiap dengan kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 pasca Nataru. "Masih ada 1.521 unit tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan pemerintah," kata Mimi seperti dilansir mediacenter riau, Jumat (25/12).

Sebanyak1.521 unit tempat tidur tersebut, lanjut Mimi, tersebar di 12 kabupaten/kota se-Riau. Selain menyiapkan tempat tidur di rumah sakit, Diskes juga menyiapkan tenaga kesehatan, obat-obatan dan fasilitas kesehatan lainnya. "Walau pemerintah sudah mengantisipasi, tapi janganlah sampai masyarakat lalai. Tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, jangan menyesal nanti kalau sudah sakit, kasihan juga para tenaga kesehatan," terangnya.

Suspek isolasi bertambah

Sementara itu, suspek yang diisolasi mandiri berjumlah 3.065 orang, isolasi di RS berjumlah 10 orang, selesai isolasi berjumlah 58.003 orang, meninggal berjumlah 168 orang. Total suspek berjumlah 61.246 orang.Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin memprediksi akan terjadi kenaikan kasus Covid-19 sebanyak 20 hingga 40 persen di pertengahan Januari 2021 sebagai akibat dari libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Menkes mengklaim pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi lonjakan tersebut dengan menambah pengadaan obat, alat kesehatan dan APD untuk 34 dinas kesehatan provinsi se-Indonesia. Sehari Kasus Covid-19 Bertambah 7 Ribu, Kemenkes Sebut Akibat Test Tepat Sasaran. Melalui Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan peningkatan kasus Covid-19 selama tiga hari terakhir dikarenakan testing yang tepat sasaran pada suspek atau kontak erat.

Selama tiga hari terakhir, setiap harinya penambahan kasus Covid-19 lebih dari 7.000 kasus. Rinciannya, 7.514 kasus pada 23 Desember, 7.199 kasus pada 24 Desember, 7.259 kasus pada 25 Desember kemarin. Nadia menjelaskan, penemuan kasus yang banyak dikarenakan testing yang tepat sasaran, maka kasus positif Covid-19 lebih banyak ditemukan. Misalnya semua orang pernah kontak dengan kasus positif kita tes, jadi kita benar-benar tes orang yang paling mungkin terinfeksi atau terpapar Covid-19, jadi otomatis dengan data itu ternyata memang orang yang kita curigai benar positif, gitu, testing kita tepat sasaran," kata Nadia pada media, Sabtu (26/12).

Ini juga menjadi penyebab angka positivity rate Indonesia tinggi, yakni 15 persen berdasarkan Our World in Data pada Sabtu (26/12). Angka positivity rate Indonesia sebelumnya sempat dilaporkan sebesar 20,4 persen berdasarkan sumber yang sama. Nadia yang juga menjabat sebagai Direktur Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes ini juga mengatakan, banyaknya ditemukan kasus positif karena masyarakat yang abai dan melonggarkan protokol kesehatan. "Karena protokol pencegahannya ga jalan, jadi pelanggaran terhadap protokol kesehatan sehingga banyak orangterpapar, dan kemudian terinfeksi. Jadi itu kenapa banyak positif sekarang, karena upaya pencegahannya longgar," jelas Nadia.

Ia juga mewanti-wanti agar masyarakat kembali mematuhi protokol kesehatan karena upaya testing-tracing-treatment (3T) Covid-19 di Indonesia semakin membaik. Warga diminta berhati-hati menjalin komunikasi dengan orang positif Covid-19 atau suspek agar tidak ikut terinfeksi. "Ini menjadi menjadi kewaspadaan masyarakat bahwa ada peningkatan kasus karena upaya pencegahan lemah, 3T sudah membaik,kapasitas lab kita membaik sehingga kita juga bisa mendeteksi lebih cepat," tutur Nadia.

Diketahui akumulasi kasus positif Covid-19 tembus 700.097 kasus pada Jumat (25/12). Angka kasus meninggal sebanyak 20.847 kasus, 570.304 diantaranya sembuh, dan menyisakan 108.964 kasus aktif yang masih membutuhkan perawatan. 

Logistik vaksin dipersiapkan

Pemerintah pusat terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi vaksin Covid-19 berjalan dengan lancar. Salah satu yang dipersiapkan adalah logistik vaksin Covid-19. "Untuk distribusi vaksin akan dilakukan secara bertahap dan diutamakan pada populasi dan wilayah yang berisiko tinggi pada tingkat penularan yang tinggi," katanya Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nasional atau Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito pada media dalam agenda keterangan pers di Gedung BNPB, Kamis (24/12).

Kesiapan daerah secara umum sudah cukup baik, kata Wiku melanjutkan, uji klinis vaksin Sinovac saat ini tengah berlangsung dilakukan Universitas Padjajaran dan PT Bio Farma. Uji klinis dilakukan untuk melihat dosis yang aman dan efek samping yang mungkin terjadi. Selanjutnya, hasil uji klinis tersebut akan disampaikan kepada Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) sebagai syarat untuk dikeluarkannya ermergency use of authorization (EUA). Sementara itu, vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan oleh Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman adalah kandidat vaksin yang akan digunakan mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Setelah lulus uji klinis dan praklinis, diharapkan izin edar vaksin Merah Putih dapat dikeluarkan pada 2021. "Bibit vaksin Merah Putih berpotensi akan diserahkan oleh Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman kepada PT Bio Farma pada triwulan pertama pada 2021," jelasnya.

Wiku menegaskan bahwa pemerintah juga memastikan bahwa vaksin yang nanti digunakan aman, berkhasiat, minim efek samping dan tentunya halal. Saat ini, pemerintah pun sedang gencar mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dalam mengatasi pandemi Covid-19 agar kekebalan imunitas atau herd immunity semakin mudah tercapai. Pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi bagi masyarakat yang menolak untuk melakukan vaksinasi. "Agar masyarakat patuh dan ikut serta dalam program vaksinasi sehingga tercapai herd immunity," katanya. (*)

Tags : Vaksin Covid-19, Distribusi Vaksin, Kasus Covid-19 di Riau ,