Riau   2021/06/29 17:33 WIB

Pemprov Riau Buat Kebijakan Swab Antigen Ulang, Untuk 'Cegah Masuknya Covid-19 Varian Delta'

Pemprov Riau Buat Kebijakan Swab Antigen Ulang, Untuk 'Cegah Masuknya Covid-19 Varian Delta'

Pemerintah Provinsi [Pemprov] Riau membuat  kebijakan Swab Antigen Ulang untuk mencegah masuknya Covid-19 Varian Delta.

PEKANBARU - Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi menyatakan kebijakan Pemprov Riau yang melakukan swab antigen ulang terhadap orang yang berkunjung ke Riau, baik melewati pelabuhan atau jalur laut maupun jalur udara di Bandara SSK II Pekanbaru adalah untuk mengantisipasi masuknya  Covid-19 varian Delta di Bumi Lancang Kuning.

"Pemprov Riau telah melakukan kebijakan untuk melakukan swab antigen kepada orang-orang yang berkunjung ke Riau, baik itu melewati Pelabuhan maupun Bandara SSK II. Gunanya adalah untuk melindungi masyarakat Riau dari masuknya Covid-19 varian Delta, yang saat ini tengah terjadi di Pulau Jawa," kata Yovi Indra pada pers, Selasa (29/6).

Terlebih, sambungnya, bahwa akses orang bisa masuk ke Provinsi Riau saat ini tidak ditutup. Cukup dengan memperlihatkan surat swab antigen negatif Covid-19 sehari sebelum berangkat di tempat asal penumpang tersebut. "Oleh sebab itulah Pemprov Riau membuat kebijakan untuk melakukan swab antigen ulang di Bandara SSK II. Supaya jangan sampai masyarakat kita  (Riau) juga terpapar Covid-19," terangnya.

Ia juga menjelaskan, jika penumpang yang dilakukan swab antigen tersebut dinyatakan positif Covid-19, maka akan langsung dilakukan pemeriksaan PCR. Dan kalau PCR-nya juga positif, makan orang tersebut akan dilakukan isolasi mandiri selama 10-14 hari kedepan sebelum diperbolehkan pulang atau melakukan aktivitas. "Kecuali orang tersebut negetif Covid-19, baru diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan," ujarnya.

Warga jauhi 6 tempat agar tidak tertular corona varian delta 

Kasus Covid-19 di Indonesia menggila dengan catatan rekor penambahan 21.342 hingga pada Minggu 27 Juni 2021. Angka tersebut naik 247 kasus dari Sabtu (26/6/2021) sebanyak 21.095. Total kasus Covid-19 yang dilaporkan hingga Minggu ini mencapai 2.115.304 orang terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020 lalu, seperti yang dilansir dari kompas.

Lalu pada periode 26-27 Juni tercatat ada penambahan pasien sembuh sebanyak 8.042 orang. Dengan demikian, jumlah pasien mbuh dari virus corona mencapai 1.850.481 orang dan pasien meninggal 57.138 orang. Kini muncul varian baru Covid-19 yang disebut Varian Delta dan pertama kali teridentifikasi di India. Varian baru ini sangat mudah menular dan lebih berbahaya.

Menurut Forbes, varian baru ini ditengarai bertanggung jawab atas sekitar 10 persen kasus corona di Amerika Serikat., seperti yang dilansir dari detik. Kepala petugas Kesehatan Queensland, dr Jeannete Young menyebut bahwa varian Delta ini dapat menulai melalui kontak dengan durasi sekitar 5 hingga 10 detik saja.

Sementara menurut Profesor Kedokteran Darurat dan Kesehatan Internasional di John Hopkins University, Dr Bhakti Hansoti, mereka yang terpapar varian Delta ini memiliki beberapa gejala umum, antara lain:

1. Sakit perut
2. Hilangnya selera makan
3. Mual
4. Nyeri sendi
5. Gangguan pendengaran.

Profesor Epidemologi Genetika di King's College London, Tim Spector, menyebutkan, gejala yang timbul akibat virus varian Delta itu seperti flu yang parah. Ada beberapa gejala Varian Delta yang dilaporkan oleh penderitanya, yakni:

1. Sakit kepala
2. Sakit tenggorokan
3. pilek
4. Demam

Sementara batuk dan kehilangan kemampuan penciuman yang merupakan gejala awal Covid-19 jarang terjadi. Sementara itu, untuk mencegah penularan varian Delta yang cepat ini, ada sejumlah lokasi yang disarankan untuk dihindari menurut situs Inline yang dilansir dari Kompas Tren. Lokasi tersebut adalah:

1. Bar atau kafe

Para ahli menyebutkan bahwa bar atau kafe merupakan salah satu tempat berisiko penularan Covid-19 selama pandemi.

Memang memakai masker dan menjaga jarak bisa membantu mengurangi risiko, namun ketika berada di bar atau kafe, protokol kesehatan itu sulit dilakukan karena harus makan atau minum.

2. Gedung konser atau tempat ibadah

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan agar jangan menghadiri pertemuan yang melibatkan sekitar 10 orang atau lebih karena beririsiko terpapar virus.

Hal itu karena pertemuan itu berpotensi menimbulkan kontak dengan orang yang memiliki virus. Sementara jaga jarak akan sulit dilakukan pada pertemuan itu.

3. Transportasi umum

Jaga jarak sulit dilakukan di dalam transportasi umum. Selain itu, kontak langsung dengan sesama penumpang pun berlangsung lama sehingga transmisi virus akan terjadi dengan cepat.

Apalagi, di kota-kota besar, transportasi umum cenderung penuh dan sesak.

Menurut Tony Abate, penumpang harus waspada terhadap permukaan yang sering disentuh pada transportasi, termasuk pegangan tangan dan tarikan pintu.

4. Pasar

Pasar juga berpotensi tinggi penularan virus varian Delta karena merupakan tempat orang berkumpul.

Di pusat perdagangan ini juga orang cenderung padat dan berdesakkan. Protokol kesehatan jaga jarak akan sulit dilakukan.

5. Sekolah

Sekolah juga menjadi lokasi potensial penularan virus corona varian baru. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pernah muncul klaster di Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa AD) di Bandung dengan jumlah kasus positif mencapai 1.262.

6. Tempat kerja

Tempat kerja, terutama lokasinya tertutup, juga harus dihindari karena rawan Covid-19. Apalagi jika lokasi kerja itu memiliki ventilasi yang buruk sehingga berisiko terjadinya penularan virus corona. (*)

Tags : Swab Antigen Ulang, Pemprov Riau Buat Swab Antigen Ulang, Swab Antigen Ulang Untuk Cegah Masuknya Covid-19 Varian Delta,