Sejarah   2022/05/22 14:20 WIB

Penggalian Makam Firaun Tutankhamun yang Terkubur 100 Tahun, 'Mampu Menyihir Dunia'

Penggalian Makam Firaun Tutankhamun yang Terkubur 100 Tahun, 'Mampu Menyihir Dunia'

MAKAM Firaun Mesir kuno Tutankhamun di Luxor adalah salah satu penemuan paling terkenal dalam arkeologi modern.

Pameran baru di Perpustakaan Bodleian Universitas Oxford - Tutankhamun: Excavating the Archives - memperingati 100 tahun penemuan oleh Egiptologis Inggris, Howard Carter dan timnya.

Foto-foto dengan pencahayaan dramatis yang diambil oleh fotografer Harry Burton, beserta surat, rencana, gambar, dan buku harian dari arsip Carter memberi perspektif baru pada kisah penggalian makam yang berlangsung selama 10 tahun.

Makam sang Firaun merupakan makam raja Mesir kuno pertama yang diangkat dalam keadaan utuh.

Bukti-bukti tersebut juga menantang persepsi banyak orang yang selama ini memandang Carter sebagai pahlawan tunggal, sekaligus menyoroti kontribusi banyak pekerja terampil dari Mesir yang kerap diabaikan.

Seorang anak laki-laki Mesir yang tidak disebutkan namanya mengenakan kalung permata yang diambil dari peti mati di dalam makam Tutankhamun. Potret ini bak menyatukan Mesir kuno dan modern.

Beberapa orang kemudian mengaku sebagai bocah itu, termasuk Hussein Abd el-Rassul dari Gurna, yang membantu tim Carter - tetapi belum ada yang diverifikasi.

Foto ini adalah salah satu dari rangkaian foto yang mendapat panggung utama di pameran. Potret ini menunjukkan dua mandor dan seorang anak laki-laki dengan hati-hati membongkar dinding partisi untuk membuka ruang makam.

Empat mandor Mesir - Ahmed Gerigar, Gad Hassan, Hussein Abu Awad dan Hussein Ahmed Said - disebut namanya dan mendapat ucapan terima kasih oleh Carter dalam publikasinya.

Namun, tidak mungkin untuk mengidentifikasi mereka di antara para pekerja dalam gambar.

Dr Daniela Rosenow, seorang Egiptologis yang ikut mengkurasi pameran, mengatakan bahwa Carter merekrut lebih dari 50 pekerja lokal. Lalu ada pula puluhan pekerja lainnya yang direkrut, termasuk anak-anak, di lokasi.

Meskipun nama-nama mereka tidak dicatat, kata Dr Rosenow, gambar-gambar tersebut menantang stereotipe kolonial tentang penemu tunggal.

"Melalui foto-foto ini kita dapat melihat kontribusi penting [warga Mesir] dan itu memperjelas bahwa yang kita miliki di sini hanyalah satu bagian dari cerita."

Gambar yang diambil secara sengaja dan dramatis ini menunjukkan tim Carter membuka pintu kuil berlapis emas.

Carter berjongkok, sementara asistennya, Arthur Callender, dan seorang warga Mesir yang tidak dikenal berdiri di atasnya.

Gambar itu membantu mempublikasikan penemuan makam sang Firaun di seluruh dunia dan mempromosikan Carter sebagai seorang petualang dari Inggris. 

Sudut pandang Burton yang sangat dekat tentang bagian luar peti mati Tutankhamun berfokus pada karangan bunga jagung dan daun zaitun yang menghiasi dahi sang Firaun muda.

Tak lama setelah peti mati diangkat, bahan-bahan alami tersebut hancur. Keberadaannya sekarang diabadikan hanya dalam gambar yang mencolok ini.

Pakar bedah Inggris, Douglas Derry, membuat sayatan pertama ke dalam tubuh mumi Tutankhamun dalam "pemeriksaan ilmiah" yang dimulai pada 11 November 1925.

Kolega Derry dari Mesir, Dr Saleh Bey Hamdi, berdiri di sebelah kanannya. Carter, direktur jenderal Prancis untuk Layanan Barang Antik Mesir, Pierre Lacau, dan seorang pejabat Mesir juga termasuk di antara para penonton.

Topeng emas solid Tutankhamun, yang ditemukan pada tubuh muminya, adalah salah satu benda paling ikonik yang ditemukan di dalam makam.

Carter menamai gudang yang terletak di sebelah timur ruang pemakaman sebagai "Treasury".

Dalam foto ini, Burton sengaja menggunakan pencahayaan tersembunyi untuk menghasilkan efek yang menakutkan dan dramatis, menyoroti kuil dewa Anubis. (*)

Tags : Mesir, Arkeologi, Fotografi, Inggris raya, Sejarah,