Headline Bisnis   2022/05/22 14:30 WIB

Seiring Pelonggaran Pandemi, London Ingin Jadi Pusat Industri Keuangan Islam di Dunia

 Seiring Pelonggaran Pandemi, London Ingin Jadi Pusat Industri Keuangan Islam di Dunia
Pembangunan gedung Shard Tower di London yang dibiayai dari keuangan Islam.

BISNIS - London berketetapan ingin menjadi pusat industri keuangan Islam di dunia, kata kantor Kementerian Luar Negeri Inggris untuk Timur Tengah.

Tobias Ellwood, Wakil Sekretaris Kementerian Luar Negeri, mengatakan, London berambisi berdampingan dengan Dubai dan Kuala Lumpur sebagai pusat keuangan Islam global.

Dilaporkan The Telegraph, Kamis 26 Febriari 2015, Inggris merupakan yang pertama di luar negara-negara Islam yang mengeluarkan obligasi syariah, dikenal sebagai Sukuk, pada tahun lalu.

Obligasi senilai 200 juta pound sterling telah menarik minat investor kuat dan merupakan langkah pertama dalam mendorong investasi yang lebih luas ke London.

Inggris juga berkomitmen menjalin hubungan secara “damai dan sejahtera” dengan Timur Tengah, sekaligus memperluas hubungan perdagangan, yang pada tahun lalu mencapai 35 miliar pound sterling, kata Ellwood.

“Kita harus mempromosikan partisipasi politik yang inklusif dan penciptaan lapangan kerja di seluruh wilayah,” kata Wakil Sekretaris Kemenlu ini.

“Strategi keamanan jangka panjang harus menciptakan kemakmuran dalam hubungan ini.”

Saat ini ada enam bank syariah di Inggris, sementara terdapat 20 pemberi pinjaman yang menawarkan produk-produk keuangan Islam dan jasa. Jumlah ini lebih banyak dibanding negara Barat lainnya.

Menteri Keuangan George Osborne mengatakan telah mempromosikan industri keuangan Islam senilai hampir 2 triliun dolar untuk membuat Inggris sebagai “pusat keuangan global”.

Konsep-konsep baru yang ditawarkan 

Seiring dengan pelonggaran pembatasan Covid-19 di seluruh dunia, perjalanan terkait kebutuhan bisnis mulai bangkit kembali secara besar-besaran pada tahun 2022.

Perjalanan secara umum mengalami penurunan selama pandemi, namun perjalanan bisnis internasional, khususnya, mengalami pukulan keras, digantikan panggilan video untuk menjalani berbagai pertemuan.

Tetapi seiring dengan langkah dunia yang perlahan belajar untuk hidup dengan Covid, perjalanan bisnis kini bangkit kembali.

Menurut perusahaan manajemen perjalanan TripActions, pemesanan perjalanan bisnis untuk tiga bulan pertama tahun 2022 saja telah melampaui lebih dari setengah dari semua pemesanan untuk tahun 2021, dengan peningkatan sebesar 875% dari Maret 2021 hingga Maret 2022.

Serta, seiring dengan kebiasaan bekerja jarak jauh yang semakin umum, pelancong bisnis juga memesan masa inap "bleisure" (business leisure) yang lebih lama, menggabungkan perjalanan bisnis dan menambahkan hari inap untuk bersenang-senang. 

Lebih dari sepertiga pelancong bisnis memesan masa inap lebih lama (empat hingga tujuh hari), meningkat tiga poin persentase dari tahun lalu.

Seiring dengan pelonggaran pembatasan di seluruh dunia, tempat-tempat tertentu mengalami lonjakan terbesar dalam jenis perjalanan ini.

Ini adalah lima negara yang mengalami peningkatan yang signifikan, berdasarkan jumlah pemesanan perjalanan bisnis internasional (yang meliputi pemesanan penerbangan, hotel, kereta api, dan mobil) dalam platform TripActions, serta apa kata penduduk setempat tentang perubahan yang terjadi?

Pertemuan tatap muka tetap menjadi bagian penting dari budaya itu.

"Banyak perusahaan global memiliki kantor pusat di London," kata Ioanna Karelia, pendiri bisnis online Be Your Maverick.

"Melakukan bisnis secara langsung seringkali diperlukan untuk membangun kepercayaan dan kesepakatan." 

Inggris mencabut pembatasan perjalanan (termasuk tes saat kedatangan dan formulir pelacakan penumpang) pada pertengahan Maret, dan lonjakan dalam perjalanan bisnis telah terbukti secara jelas.

"Pejalan bisnis mulai berdatangan dari seluruh penjuru dunia," kata Harrison Sharrett, manajer pemasaran perusahaan persewaan kantor Prime Office Space.

"Kami melihat permintaan yang meningkat untuk ruang kerja bersama dan jenis ruang fleksibel lainnya yang kondusif untuk masa inap jangka pendek."

Untuk mengimbangi sebagian biaya karbon dari perjalanan internasional, pelancong bisnis dapat menginap di hotel dengan konsep keberlanjutan, seperti One Aldwych di Covent Garden London, yang mendapatkan akreditasi emas Green Tourism Business Scheme, berkat sumber makanan berkelanjutannya, system kompos dan kemasan biodegradable.

Atau Good Hotel, yang tidak hanya menyumbangkan keuntungannya untuk tujuan sosial di seluruh dunia, dan bangunan itu sendiri diubah dari sebuah hotel terapung terlantar dari Belanda.

Sementara sebagian besar pembatasan Covid telah dicabut, masing-masing negara (Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara) memiliki sisa aturannya sendiri yang harus dipastikan oleh para pelancong sebelum berangkat.
Spanyol

Dengan pemesanan perjalanan bisnis terbanyak kedua di Eropa tahun ini (setelah Inggris), Spanyol mencatat beberapa jenis perjalanan bisnis - khususnya liburan perusahaan - yang meningkat lebih kuat pascapandemi, terutama di kawasan Catalonia, yang penting secara ekonomi.

"PraCovid kami menerima rata-rata dua atau tiga pertanyaan acara perusahaan per bulan," kata Richard Calvin, pemilik Charming Villas Catalonia.

"Sejak Natal, kami sekarang menerima rata-rata delapan hingga 10 pertanyaan tiap bulan."

Kebiasaan perjalanan juga berubah. Jika sebelumnya kelompok pelancong ingin menginap di tempat-tempat dekat dengan Barcelona dan menghabiskan lebih banyak waktu di kota, permintaan aktivitas saat ini cenderung lebih berbasis ke pinggiran kota. 

"Keharusan untuk dekat dengan Barcelona tidak begitu tinggi," kata Calvin.

Perusahaan yang memesan perjalanan ke Spanyol juga memerhatikan lingkungan dengan lebih serius dari sebelumnya.

Menurut pengamatan Calvin, semakin banyak perusahaan meminta mobil listrik atau jenis hibrida, dan memilih bisnis lokal daripada merek global.

Untuk masa inap yang memadukan pesona sejarah dengan keberlanjutan masa depan, coba Can Cuch Hotel, yang terletak di rumah pertanian abad ke-10 di dalam wilayah Taman Alam Montseny Catalonia.

Properti ini hanya mengandalkan energi yang dihasilkan sendiri (terutama dihasilkan melalui pelat termal dan fotovoltaik), tanpa memerlukan bahan bakar fosil sama sekali.

Meksiko mencatat pemesanan perjalanan bisnis terbanyak di wilayah Amerika Latin.

Negara ini mempertahankan beberapa kebijakan perjalanan paling longgar selama pandemi, dengan siapa pun diizinkan tiba melalui udara untuk bisnis atau liburan, terlepas dari status vaksinasi.

Berkat kebijakan itu, negara ini menjadi tempat tujuan bagi banyak nomaden digital, dengan luasnya kebijakan kerja jarak jauh selama pandemi.

Tidak hanya itu, Meksiko juga menjadi destinasi bagi sejumlah perusahaan yang ingin mengadakan perkumpulan antara karyawannya di luar ruang kantor.

Sementara Mexico City tetap menjadi pusat ekonomi terpenting, Guadalajara, kota terbesar kedua di negara itu, telah melakukan investasi besar-besaran terhadap sektor bisnis selama dua tahun terakhir.

Pusat konvensi terbesar di negara itu, Expo Guadalajara, menginvestasikan lebih dari 23 juta peso Meksiko (sekitar Rp16,9 miliar) selama pandemi untuk memfasilitasi praktik-praktik higienis, menerapkan prosedur pengetesan, dan membangun area isolasi.

Wilayah ini juga telah melihat serentetan pembukaan bisnis baru pada tahun lalu.

Fernanda Landa, direktur Badan Pariwisata Guadalajara, merekomendasikan restoran Yunaites, yang dibuka pada Januari 2021.

"Ini adalah konsep baru di Mercado IV Centenario [pasar kota], yang terinspirasi oleh produk susu berkualitas tinggi dari kota kecil San José de Gracia," katanya.

"Cobalah mole cosechero [hidangan babi dan saus rasa jinten], minguiche taco [yang mencakup cabai, keju, dan krim] dan encotijadas [mirip dengan enchilada, tetapi dengan saus keju Cotija], yang dapat dinikmati dari tempat duduk komunal."

Dia juga merekomendasikan restoran MATEOS yang terletak di dalam Bellworth Hotel yang baru dibuka, yang bertujuan untuk memudahkan orang beralih ke pola makan nabati dengan menawarkan pilihan vegetarian yang menonjolkan produk lokal dalam hidangan tradisional Meksiko.

Meskipun perjalanan bisnis sangat terpukul di sini, India tetap menjadi pemimpin dalam pemesanan bisnis di Asia-Pasifik, menempati peringkat kedua di kawasan ini setelah Australia.

Bahkan, maskapai penerbangan telah meluncurkan penerbangan non-stop baru antara kedua negara tersebut, yang akan memfasilitasi bisnis secara lebih jauh lagi.

Tanda-tanda pemulihan bisnis sudah terlihat, menurut penduduk setempat. 

"Jalanan sekarang kembali normal dan mungkin perlu waktu tambahan untuk berpindah dari satu titik ke titik lain," kata Seema Roy, direktur pengelola area untuk Preferred Hotels and Resorts, yang tinggal di Delhi.

"Perhitungkan lalu lintas, terutama saat merencanakan rapat."

Roy mengatakan para pelancong juga harus siap dengan perubahan signifikan yang telah dilakukan hotel untuk meningkatkan keamanan, termasuk pemindaian termal, check-in dan check-out tanpa kontak, dan menu digital di restoran.

Meskipun terletak di sebuah bangunan bersejarah tahun 1950-an, hotel bintang lima Ashok Hotel di Delhi telah melakukan banyak perbaikan dalam beberapa tahun terakhir untuk menjadi bersertifikat emas LEED, memanfaatkan air hujan dan menanam vegetasi asli wilayah itu dan taman organik di lokasi. 

Di Agra, Tree of Life Ecotainers yang baru dibuka mengubah bekas container menjadi kamar-kamar seluas 320 kaki persegi yang terletak di taman pribadi yang rimbun, lengkap dengan tempat duduk di luar ruangan.

Sementara pelancong tidak lagi harus memberikan hasil tes PCR saat tiba di negara tersebut, mereka masih harus mengunggah detail mereka melalui formulir pernyataan diri secara online dan mengenakan masker di sebagian besar tempat, meskipun ini mungkin berbeda dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya.

Menduduki peringkat kesembilan dalam pemesanan bisnis secara keseluruhan untuk tahun ini, Kanada menggaet banyak pekerja jarak jauh ke resor-resor setempat dan pemesanan masa inap bisnis yang lebih lama, menurut manajer properti sewaan.

Sementara sebagian besar angka pemesanan sejauh ini didorong oleh warga negara Kanada yang memanfaatkan bekerja jarak jauh (lebih dari 27% pekerja di Kanada disebut mengambil 'workcation' (work vacation) tahun ini), perjalanan internasional di sini diperkirakan akan terus meningkat lagi.

Negara tersebut menghapus persyaratan pengetesan pada bulan April untuk pelancong yang telah divaksinasi, dan diperkirakan akan menghasilkan masuknya pekerja asing dan lebih banyak konferensi internasional.

"Kami telah melihat perjalanan bisnis menjadi sektor yang terus meningkat dari bisnis kami," kata penduduk Vancouver Connor Griffiths, pemilik perusahaan sewa Lifty Life. 

"Ini didorong oleh pekerja jarak jauh yang memilih untuk menginap dalam jangka waktu menengah di luar musim liburan, dan perpindahan kami ke kota metropolitan yang lebih besar seperti Kelowna dan Calgary."

Griffiths memperingatkan bahwa Kanada memiliki biaya data seluler tertinggi di dunia, jadi pelancong bisnis harus bersiap dengan paket yang didukung secara internasional, jika memungkinkan.

Tergantung pada industrinya, perjalanan bisnis cenderung berfokus pada Vancouver dan Calgary di bagian barat negara itu, dan Montreal dan Toronto di timur.

Di Vancouver, hotel butik OPUS menyewakan para tamu sepeda gratis untuk menjelajahi kota serta menawarkan program koktail tanpa limbah.

Warga Toronto, Baruch Labunski, CEO di perusahaan pemasaran yang berbasis di Ontario, Rank Secure, merekomendasikan untuk menginap di Hotel X Toronto karena etos hijaunya.

"Ini bersertifikat LEED, memiliki atap hijau, mendaur ulang semua yang dimungkinkan, dan terletak di taman dan kebun yang indah," katanya.

"Tentu, Anda bisa menginap di chain hotel, tapi saya pikir kita harus merayakan kembalinya perjalanan bisnis dengan mengembangkan pengalaman unik, bahkan saat kita sedang bekerja dalam perjalanan". (*)

Tags : Seiring Pelonggaran Pandemi, London Ingin Jadi Pusat Industri Keuangan Islam di Dunia, Gaya hidup berkelanjutan, Bisnis,