Seni Budaya   2024/02/11 12:9 WIB

Perayaan Imlek Masyarakat Tionghoa Penuhi Vihara, 'untuk Laksanakan Sembahyang dan Berdoa'

Perayaan Imlek Masyarakat Tionghoa Penuhi Vihara, 'untuk Laksanakan Sembahyang dan Berdoa'

MENYAMBUT pergantian tahun baru Imlek 2575 Kongzili yang jatuh pada tanggal 10 Februari 2024, sejumlah masyarakat tionghoa mulai memenuhi vihara-vihara yang ada di Kota Pekanbaru. Salah satunya Maha Vihara dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya.

Masyarakat Tionghoa datang langsung ke vihara untuk melaksanakan sembahyang dan berdoa.

Suasana suka cita sangat terasa di Maha Vihara dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya. Meski perayaan Imlek tahun ini tak semeriah tahun sebelumnya, namun suasana hangat kekeluargaan sangat kuat terasa.

Selesai berdoa dan sembahyang, banyak dari masyarakat yang memilih untuk berfoto di booth yang telah disediakan pengurus vihara dengan tema naga kayu, dimana pada tahun ini bertepatan dengan shio naga kayu yang muncul sekali setiap 60 tahun.

Selain itu, masyarakat Tionghoa juga memiliki tradisi sekaligus di dalam ritual Mahayana, menjelang tahun baru itu ada melaksanakan puja dan sembahyang kepada Dewa Dapur atau Sang Sin pada tanggal 23 penanggalan lunar di bulan 12.

"Untuk vihara sendiri kita buka seperti biasa mulai dari jam 06.30 sampai jam 21.00 WIB. Jadi umat dipersilahkan datang bersama keluarganya untuk berdoa," ucap Humas Pusdiklat Bumi Suci Maitreya, Ket Tjing, Sabtu (10/2/2023).

"Selain itu, kita di sore hari ada open house khusus umat Buddha kepada yang ingin mengucapkan selamat tahun baru, kita persilahkan. Dimulai dari sore jam 4 sampai malam pada hari pertama imlek," tutupnya.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2575 yang jatuh pada hari Sabtu 10 Februrai 2024, selalu identik dengan tradisi dan simbol-simbol penuh makna.

Untuk tahun ini, Imlek dilambangkan dengan tahun naga kayu.

Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek merupakan momen istimewa untuk menyambut kebahagiaan, kemakmuran dan keberuntungan di tahun baru.

Dilansir berbagai sumber, berikut tujuh hal wajib yang harus ada saat Imlek:

  1. Dekorasi berwarna merah: Warna merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa. Oleh karena itu, dekorasi berwarna merah seperti lampion, angpao, dan hiasan lainnya menjadi hal wajib saat Imlek.
  2. Angpao: Angpao adalah amplop merah berisi uang yang diberikan kepada anak-anak dan orang yang belum menikah sebagai simbol keberuntungan dan rezeki. Memberikan dan menerima angpao menjadi tradisi yang dinanti-nantikan saat Imlek.
  3. Makanan khas Imlek: Ada beberapa makanan khas Imlek yang wajib disajikan, seperti Ikan, Pangsit, Mi panjang, Kue keranjang dan Jeruk.
  4. Sembahyang leluhur: Sembahyang leluhur adalah tradisi untuk menghormati dan mengenang leluhur yang telah meninggal. Tradisi ini dilakukan dengan membakar dupa, kertas sembahyang, dan persembahan makanan di altar leluhur.
  5. Reuni keluarga: Imlek adalah waktu bagi keluarga untuk berkumpul dan merayakan bersama. Tradisi reuni keluarga ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga.
  6. Pertunjukan barongsai dan liong: Pertunjukan barongsai dan liong adalah tradisi yang memeriahkan suasana Imlek. Barongsai dan liong melambangkan keberuntungan, kekuatan, dan kemakmuran.
  7. Salam Imlek: Salam Imlek yang umum diucapkan adalah "Gong Xi Fa Cai" yang berarti "Semoga Kaya dan Makmur". Ucapan salam ini disampaikan kepada keluarga, teman, dan kerabat sebagai harapan baik untuk tahun baru.

Selain tujuh hal di atas, masih banyak tradisi lain yang dilakukan saat Imlek, tergantung pada daerah dan budaya masing-masing. Namun, tujuh hal tersebut merupakan tradisi umum yang hampir selalu ada di setiap perayaan Imlek.(*)

Tags : imlek, tahun baru china, masyarakat tionghoa wajib penuhi vihara, masyarakat tionghoa sembahyang dan berdoa di vihara, seni budaya,