PEKANBARU - Warga Desa Telayap mengeluhkan terkait partisipasi PT Adei Plantation perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang tidak menyalurkan Corporate Social Responsibility/CSR.
"PT Adei Plantation mengutamakan bantuan penyaluran CSR pada 6 desa di sekitar ring I perusahaan."
"Saya putra asli Desa Telayap, lahir di Telayap, sejak dari dulu sampai sekarang saya tau seperti apa perusahaan dengan masyarakat disini," kata ijun, warga Desa Telayap dalam pembicaraannya itu didepan media belum lama ini.
"Tapi sekarang sepertinya perusahaan itu sudah tak perduli lagi dengan kami. Ini kami rasakan dua tiga tahun belakangan ini," sambungnya.
Warga menyoal untuk kegiatan sosial yang ada di desa selama beberapa tahun belakangan ini.
Mereka menilai, pihak perusahaan sudah tidak lagi menyalurkan realisasi kegiatan CSR-nya di desa tersebut.
Ijun mengatakan, selama ini permohonan apapun atas nama masyarakat maupun pemuda sudah tidak lagi direalisasikan seperti dahulu.
"Bayangkan, kami mau minta bola kaki sama bola voli saja tidak dipenuhi, sampai saya berinisiatif mencarinya entah dari mana-mana, walaupun akhirnya dapat juga," kata Ijun.
Menurutnya, seharusnya PT Adei perduli dengan masyarakat sekitar perusahaan apa lagi dengan warga desa Telayap Kecamatan Pelalawan yang lokasinya bersebelahan dengan areal perusahaan.
"Sudah menjadi tanggung jawab pihak PT Adei untuk memberikan kebutuhan sosial bagi masyarakat sekitarnya," kata dia.
Sebelumnya, masyarakat dan tokoh adat desa telah menyampaikan semua rencana kegiatan CSR perusahaan melalui Musrenbandes.
Tetapi Budi Simanjuntak, Humas PT Adei Plantation Pelalawan justru mengaku tahun 2022 tetap menyalurkan CSR pada enam desa khususnya di ring I sekitar perusahaan.
"Kita utamakan pada enam desa di ring I, kemudian akan melanjutkan pada desa lainnya," kata Budi Simanjuntak saat dikonfirmasi lewat telepon elektronik WahatsApp (WA) nya,Jumat (24/6).
Ia tak menjelaskan secara rinci bantuan CSR pada enam desa tersebut, namun tahun 2021 diakui perusahaan telah menyalurkan dana CSR sejumlah Rp6 miliar.
Bahkan tahun ini PT Adei Plantation and Industry terus memberikan kontribusi bagi masyarakat di daerah beroperasinya.
"Berbagai program CSR tetap diselaraskan dengan program Pemda Pelalawan setiap tahun terus digelontorkan," kata dia.
Perusahaan juga mewujudkan pembangunan sebuah masjid, untuk masyarakat dan karyawan di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan.
Masjid dengan ciri khas timur tengah itu dibangun tepatnya, di divisi 1 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras.
Masjid yang diberi nama Al-Ikhlas menelan biaya setengah miliar rupiah ini dikerjakan terbilang singkat. Kini masjid sudah berdiri kokoh.
"Itu penting buat masyarakat setempat dan karyawan, bisa dimanfaatkan sebagai sarana ibadah," katanya.
Kades Kemang, Lukman juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya, kepada pihak perusahaan atas terealisasi pembangunan masjid Al-Ikhlas.
"Pembangunan masjid ini berdampak positif bagi kegiatan-kegiatan keagamaan, khususnya, di desa Kemang," sebutnya menambahkan dengan adanya masjid akan mempererat tali silahturahmi antara masyarakat. (rp.sdp/*)
Tags : PT Adei Plantation, Pelalawan, Dana Corporate Social Responsibility, CSR untuk Desa, News Daerah,