Artikel   2023/11/05 14:43 WIB

Pulau Terpencil 'Surga Tersembunyi' Menyimpan Kekayaan Alam di Rohil, Bupati Afrijal Sintong: 'Kita Terus Benahi untuk Bisa Tingkatkan PAD'

Pulau Terpencil 'Surga Tersembunyi' Menyimpan Kekayaan Alam di Rohil, Bupati Afrijal Sintong: 'Kita Terus Benahi untuk Bisa Tingkatkan PAD'
Bupati Rohil Afrijal Sintong SIP MS.i

BANYAK pulau pulau terpencil sebagai 'surga tersembunyi' di Kabupaten Rokan Hilir [Rohil] terus dibenahi.

"Pemerintah Rohil komit untuk terus membenahi pulau terpencil seperti pulau jemur yang terletak di Kecamatan Pasir Limau Kapas."

"Ini untuk menjaga kelestarian pulau sebagai upaya untuk menjadikan pulau pulau kecil yang ada di Rohil sebagai tempat wisata yang andal. dan secara bertahap membangun pulau yang menyerupai pemandangan pulau dewata, propinsi Bali. Secara bertahap kita benahi," kata Bupati Rohil Afrijal Sintong SIP MS.i dalam pada kesempatan perbincangamnya yang diminta pendapatnya belum lama ini.

Menurutnya, ada 9 pulau-pulau terkecil di Rohil yang terus secara bertahap dibenahi, diantaranya Pulau Jemur, Pulau Pertandangan, Batu Adang, Batu Berlayar, Tokong Mas, Tokong Simbang, Labuhan Bilik, Tokong Pucung, dan Batu Mandi.

"Jadi ke 9 pulau itu masih dalam wilayah Pemerintahan Provinsi Riau."

"Hanya saja, posisi Pulau Jemur menjadi pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu didapuk sebagai ‘Zamrud Selat Malaka’ yang memiliki pesona biota bawah laut," kata Afrijal Sintong.

"Selain banyak terumbu karang yang penuh warna-warni dengan ikan-ikan kecil hilir-mudik berenang, di sisi lain, spesies unik seperti biawak air dan ular merah juga bisa ditemui di pulau itu yang perlu terus kita lestarikan," sambungnya.

Ia pun mengakui, Pulau Jemur menjadi satu tujuan wisata andalan Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Pulau Jemur atau dikenal juga dengan nama Gugusan Kepulauan Arwah, kata dia merupakan pulau-pulau terluar Indonesia yang terletak di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir Provinsi Riau.

"Pulau Jemur terdiri dari pulau-pulau kecil antara lain pulau Tekong Emas, Tekong Simbang, Labuhan Bilik dan pulau lainnya dengan luas total hanya 250 Hektar," jelasnya.

Diantara pulau tersebut adalah Pulau Batu Adang memiliki luas 0,58 hektar, terletak pada titik koordinat 2.8889.N dan 100.5708 E jarak dari Bagansiapiapi, ibukota Rohil sejauh 72,4 KM dan dari Port Klang Malaysia 64,3 KM.

Secara administratif Kecamatan Pasir Limau Kapas, Pulau Jemur berada di Kepenghuluan Pulau Jemur dengan penduduknya berada di pesisir pantai Kota Terapung, Panipahan.

Pemkab Rokan Hilir [Rohil] benahi fasilitas objek wisata handalan di Pulau Jemur

Kepenghuluan Pulau Jemur memiliki Kode Desa: 1409031005 namun di Gugusan Pulau-pulau tersebut tidak berpenghuni dan di sini terdapat 1 Pos TNI-AL dan 1 kantor Navigasi penjaga menara suar.

Dalam menjaga kelestarian pulau jemur, Pemerintah Kabupaten Rohil dengan komit untuk membenahi pulau jemur yang terletak di Kecamatan Pasir Limau Kapas.

Hal ini sebagai upaya untuk menjadikan pulau jemur tersebut sebagai tempat wisata yang andalan. dan secara bertahap membangun pulau yang menyerupai pemandangan pulau dewata, propinsi Bali itu tengah dibenahi secara bertahap.

Transposrtasi menuju Pulau Jemur, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) saat ini terus dipersiapkan. 

Tetapi Plt Sekda Rohil, Drs H Surya Arfan Msi, menerangkan eksotis Pulau Jemur menjadi wisata Bahari andalan yang sudah disediakan transportasinya.

"Banyak pesona yang ditawarkan oleh salah satu gugusan Kepulaan Arwah ini,  diantaranya Berenang di bibir pantai, menyaksikan Penyu Bertelur, Melihat Tukik (Anak Penyu Hijau)," terangnya.

Pemkab juga menyiapkan sebanyak 5 unit Boat untuk digunakan memancing oleh para wisatawan yang beekunjung kepulau tersebut.

Secara bertahap berbagai fasilitas dilengkapi, bahkan jika memungkinkan untuk menginap juga akan disiapkan. "Mess yang dibangun berbentuk kamar sudah ada, hanya saja perlu perbaikan karena sudah lama tidak ditempati," ujar Surya Arfan.

Pulau Jemur terdapat Pos Navigasi, Pos Al serta Mess Pemda, didalamnya juga terdapat bangunan tua masa Penjajahan Belanda serta Makam Prajurit Trikora.

Warna pasirnya khas berwaran putih disepanjang pantai. Namun harus berhati-hati saat berenang karena banyak bebatuan kapur di bibir pantai.

Berbeda dengan Pulau Labuhan Bilik diseberang Pulau Jemur, akan terlihat Pos dari Diskanlut Rohil, disini warna pasirnya berwarna putih. Selain itu juga terdapat sebuah sumur air tawar yang sangat jernih.

Masih banyak pulau-pulau lainnya di dekat Selat Malaka ini, diantarnya Pulau Batu Mandi yang terdapat Mercusuar yang dibanguan pemerintah, hanya saja pulaunya kecil dan sangat tidak mungkin dikunjungi karena sulit kapal bisa merapat karena banyaknya batu kapur.

Selain tiga pulau itu juga terdapat pulau kecil lainnya seperti Pulau Pertandangan, Pulau Batu Adang, Pulau Batu Berlayar, Pulau Tokong Mas, Pulau Tokong Simbang dan Pulau Tokong Pucung

"Di Pulau Labuhan Bilik ini banyak pohon rindang, namun harus hati-hati karena banyak ular di pepohohan sehingga tidak dibenarkan untuk duduk diatas pohon yang berada didekat pantai," jelas Surya Arfan.

Jadi seperti disebutkan Afrijal Sintong, gugusan pulau jemur tengah dibenahi untuk dijadikan sebagai tempat wisata andalan negeri seribu kubah, "karena pulau jemur ini salah satu aset yang kita miliki dan sangat diyakini nantinya mampu meningkatkan Pendapatan Asil Daerah [PAD] disektor kepariwisataan," katanya.

Pulau yang terletak diselat melaka dan berbatasan langsung dengan Por klang, Malaysia itu sejauh ini sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan maupun masyarakat tempatan karena keindahannya.

"Itu lah sebabnya mengapa keindahan pulau ini tentunya harus kita lestarikan dan dijaga oleh semua pihak agar tidak dicaplok oleh pihak luar."

"Uuntuk menjaga pulau ini tentunya tidak hanya dibebankan kepada TNI, Polri mapun pihak terkait lainnya, akan tetapi pulau ini juga tanggungjawab kita bersama untuk menjaganya, termasuk masyarakat Rohil," tutur Afrijal Sintong.

Agar pulau jemur itu bisa diketahui dan dikenal oleh masyarakat luar Rohil, dirinya mengajak masyarakat untuk ikut mempromosikannya lewat jejaring sosial berupa Face Book (FB) maupun melalui sanak famili yang berdomisili diluar Rohil.

"Kalau fasilitas, sarana dan prasarana dipulau jemur telah mulai kita lengkapi secara bertahap. Saat ini dipulau itu telah ada dermaga terapung, penginapan dan lain sebagainya," ujarnya.

Tahun ini Pemkab Rohil juga akan memprogramkan pembangunan tower telekomunikasi dan air bersih dipulau jemur. Diakui, dipulau itu sangat susah melakukan komunikasi dan kebutuhan air bersih.

"Selama ini penerangan listrik telah ada listrik solar Selt. Tapi yang penting adalah tower telekomunikasi dan air bersih, makanya tahun kita programkan pembangunannya," kata Afrijal.

Selain membenahi pulau jemur itu melalui dana APBD secara bertahap, Pemkab Rohil juga membuka peluang bagi investor yang berminat untuk menanamkan modalnya untuk pulau tersebut.

"Jika investor berkeinginan, pulau itu juga bisa dibangun kereta gantung yang menghubungkan pulau satu kepulau lainnya, karena pulau jemur memiliki 9 pulau," pungkasnya.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki ribuan pulau nan indah yang wajib di kunjungi, seperti dibeberapa pulau yang isotik di Rohil, tetapi pulau-pulau kecil itu terus dikhawatirkan yang rawan dicaplok baik provinsi tetangga Sumatera Utara [Sumut].

Salah satunya adalah Pulau Jemur yang merupakan pulau terbesar di gugusan Kepulauan Arwah, di Kabupaten Rohil, Provinsi Riau yang terus dikhawatirkan, salah satu penyebabnya adalah kesulitan transportasi dan infrastruktur menuju pulau yang sudah menjadi lokasi wisata daerah.

Surya Arfan mengakui, banyak sekali pesona yang ditawarkan untuk di pulau-pulau kecil salah satu gugusan di Kepulaan Arwah.

Berenang di bibir pantai, menyaksikan penyu bertelur, melihat tukik [anak penyu hijau]. Kemudian pemkab juga menyiapkan sebanyak 5 unit Boat untuk digunakan memancing oleh para wisatawan yang beekunjung kepulau pulau tersebut.

"Secara bertahap berbagai fasilitas akan dilengkapi, bahkan jika memungkinkan untuk menginap juga akan kita siapkan. Mess yang dibangun berbentuk kamar sudah ada, hanya saja perlu perbaikan karena sudah lama tidak ditempati," ujar Surya Arfan.

Di pulau jemur terdapat pos navigasi, pos Angkatan Laut [AL] serta mess pemda yang didalamnya juga terdapat bangunan tua masa penjajahan belanda serta makam prajurit trikora. 

Berbeda dengan Pulau Labuhan Bilik diseberang Pulau Jemur, selain ada Pos dari Diskanlut Rohil, warna pasirnya berwarna putih juga terdapat sebuah sumur air tawar yang sangat jernih.

Pulau Batu Mandi yang terdapat Mercusuar yang dibanguan pemerintah, hanya saja pulaunya kecil dan sangat tidak mungkin dikunjungi karena sulit kapal bisa merapat karena banyaknya batu kapur.

Selain tiga pulau itu juga terdapat pulau kecil lainnya seperti Pulau Pertandangan, Pulau Batu Adang, Pulau Batu Berlayar, Pulau Tokong Mas, Pulau Tokong Simbang dan Pulau Tokong Pucung

"Di Pulau Labuhan Bilik ini banyak pohon rindang, namun harus hati-hati karena banyak ular di pepohohan sehingga tidak dibenarkan untuk duduk diatas pohon yang berada didekat pantai," terangnya.

Pulau Jemur atau Gugusan Pulau Arwah juga menyimpan sejarah panjang peradaban laut internasional. Salah satu kisah yang terkenal adalah tentang Panglima Layar.

Sebutan itu karena lanun atau bajak laut terkenal di Selat Malaka, bernama Panglima Layar menggunakan Pulau Jemur sebagai markasnya.

Markas Panglima Layar ini sangat disegani oleh Kerajaan Malaka yang saat itu sudah menjadi pusat perdagangan internasional. Dimana kapal-kapal dari seluruh dunia melewati jalur Selat Malaka.

Semua kapal yang berlayar di Selat Malaka pun diperingatkan untuk berhati-hati lewati daerah Pulau Jemur atau yang disebut Gugusan Pulau Arwah.

Keangkeran Pulau Jemur dibawah penguasaan Panglima Layar akhirnya hilang setelah berhasil ditaklukkan oleh orang-orang perantauan Bugis, keturunan Daeng Celak dan Datuk Tenalok.

Saat penyerangan itu, Panglima Layar akhirnya terbunuh.

Tetapi sejarah panjang Pulau Jemur dalam cerita ditengah masyarakat pun berkembang dan mengemuka.

Seperti disebutkan H Abdurahman Yus (63), tokoh masyarakat setempat kepada awak media ini di Panipahan yang juga salah seorang Pengurus Dunia Melayu Dunia Islam Kabupaten Rokan Hilir, ternyata ada pula mitos lain mengenai sebutan kepulauan Arwah tersebut.

Di pulau tersebut hingga kini hidup spesies ular merah di bebatuan gugusan pulau dan pasir. Jika digigit ular ular merah maka akan menemui ajal karena bisanya cukup berbahaya.

"Tapi itu mitos versi lainnya dan sampai kini kita masih mendengar tentang ular merah tersebut,'' sebut sosok Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau Kecamatan Pasir Limau Kapas ini.

Walaupun pulau Jemur kini tidak berpenghuni akan tetapi memiliki destinasi wisata laut yang indah dan cukup menarik bagi penikmat wisata bahari.

Di Pulau Jemur terdapat spesies penyu hijau dan penghasil telur penyu. Namun tidak sembarangan boleh ambil karena penyu itu merupakan hewan langka yang dilindungi.

Selain itu, di Pulau Jemur juga ada Goa Jepang, Menara Mercusuar, bekas telapak kaki manusia di atas batu cadas, Batu Panglima Layar atau disebut Batu Timang dimana Panglima Layar berlatih fisik silat saat itu, selain itu juga ada Pantai Pasir Emas (menguning) dan taman laut yang indah untuk olahraga menyelam.

Untuk transportasi ke Pulau Jemur memang belum ada travel khusus secara resmi, namun Kepenghuluan Pulau Jemur memiliki Kapal Desa untuk transportasi ke pulau-pulau tersebut, jika angin, gelombang dan cuaca baik di perairan Selat Malaka.

Secara administrasi pulau jemur bagian dari pemerintahan Kepenghuluan Pulau Jemur yang berjarak 45 Mil dari Kota Panipahan sebagai Ibukota Kecamatan Pasir Limau Kapas.

Sebelumnya, Camat Pasir Limau Kapas, Yahya Khan SH mengatakan, Pulau Jemur sejak dulu menjadi primadona wisata bahari di Rohil dan sering dik
unjungi masyarakat setempat dan pengunjung lainnya.

"Bupati Afrizal Sintong dan Wabup H Sulaiman SS MH siap mengangkat potensi Pulau Jemur karena memiliki destinasi wisata dan dijadikan lokasi memancing setiap akhir pekan,'' jelas Yahya Khan.

Fadli (39), salah seorang warga Bagansiapiapi yang hobi memancing menyebutkan walau secara resmi belum ada angkutan umum ke Pulau Jemur nanun pencinta mancing mania setiap akhir pekan berkelompok menyewa kapal motor untuk memancing di pulau tersebut.

"Tiap akhir pekan, Sabtu-minggu kita memancing di Pulau Jemur, selain tidur di kapal (boat) di Pulau jemur dekat Pos TNI-AL dan Lampu Suar Navigasi, juga ada mess, kita boleh istirahat disana,'' sebut Fadli.

Tetapi menurut Larshen Yunus lagi, Pemkab Rohil sejak lama sudah mengembangkan potensi wisata setempat dengan dihadirkannya lokasi penangkaran penyu hijau (anak penyu yang masih kecil disebut tukik) di pulau tersebut.

Karena keindahannya itu pula, Pulau Jemur atau Gugusan Kepulauan Arwah sering disebut Zamrutnya Rohil dan Riau di tengah Selat Malaka.

Kepulauan Arwah terkenal dengan kekayaan lautnya. Alhasil, jangan heran kalo menjumpai nelayan di area ini sedang mencari ikan.

Biasanya para nelayan itu, menjadikan Pulau Jemur sebagai tempat persinggahan atau peristirahatan.

Walau tak berpenghuni, pulau ini juga diperuntukkan sebagai Pos TNI Angkatan Laut Republik Indonesia yang bertugas sebagai garda terdepan dalam menjaga batas teritorial sehingga tidak diklaim negara lain, sebutnya.

Menurutnya, Pulau Jemur yang luasnya diperkirakan 250 hektar juga bisa menemukan sejumlah situs yang masih terjaga kelestariannya hingga saat ini.

Di antaranya mulai dari rumah peninggalan Belanda, makam tidak bernama, batu petir, goa-goa dan benteng peninggalan Jepang.

Tak terkecuali jejak kaki yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai tapak kaki Panglima Layar.

Alkisah, seorang Panglima Layar dari Malaka diperintahkan oleh raja mencari telur yang tidak pernah ditemukan di tempat lain. Telur itu adalah keinginan sang permaisuri yang tengah ngidam.

Panglima Layar pun menuruti perintah itu, tapi tidak kunjung menemukan telur yang dimaksud.

Ketika tiba di Pulau Jemur, dia duduk termenung. Melihat hal tersebut, seekor penyu datang menghampiri dan menyapa Panglima Layar sambil menanyakan masalahnya.

Diceritakanlah kepada kura-kura laut ini terkait tugas berat yang sedang diembannya.

Selepas mendengar curhat Panglima Layar hingga selesai, si penyu merasa terenyuh dan tergerak hatinya ingin membantu sambil mewanti-wanti pada utusan Raja Malaka ini untuk menyerahkan telur tersebut pada permaisuri.

Permintaannya tak berhenti sampai di situ, sebab dilanjutkan lagi dengan memerintahkan agar membelah kepalanya dan mengambil telur yang ada di sana. Panglima Layar mengamini sembari mengangguk-angguk tanda setuju.

Janji sudah terucap, kepala telah dibelah, telur pun akhirnya didapat.

Sayangnya, panglima ingkar janji. Enggak cuma itu saja, bahkan malah memakan telur tersebut.

Kabar itu pun tersiar sampai ke telinga raja yang selanjutnya, melarang Panglima Layar pulang.

Lantaran tidak mempunyai tempat tujuan, Panglima Layar terpaksa tinggal di Pulau Jemur dan untuk bertahan hidup berubah jadi orang jahat menjadi perompak alias merampok setiap kapal yang lewat.

Berita itu pun tersorot oleh Raja Siak. Tak tinggal diam dengan aksi kejahatan panglima yang membelot itu, tentunya sudah mendapat izin dan saran dari Raja Malaka, maka Raja Siak segera mengutus tiga orang panglimanya yang berasal dari Kubu, Bangko, dan Tanah Putih.

Singkat cerita, lewat pertarungan ini, Panglima Layar berhasil ditaklukkan.

Balik lagi ke Pulau Jemur, menurut Larshen Yunus kegiatan yang perlu dilakukan di pulau ini adalah menyaksikan lebih dekat proses perkembangbiakan penyu hijau (Chelonia mydas) hewan langka dan dilindungi Pemerintah Indonesia di destinasi unggulan di Bumi Lancang Kuning.

Di Pulau Jemur ini pula, tiap tahunnya ada musim penyu bertelur. Khususnya, pada bulan-bulan tertentu, penyu-penyu itu ke daratan untuk bertelur. Secara naluri, hewan ini akan menggali pasir, mengeluarkan telur, dan menutup kembali telur-telur mereka dengan pasir.

Transportasi menuju ke Pulau Jemur

"Proses ini yang jadi golden momen saat liburan di pantai berpasir kuning emas di Pulau Jemur. Untuk mendapatkan momen tersebut," ungkapnya.

Seekor induk penyu mampu menghasilkan telur 100 hingga 150 per ekor, dan hewan ini juga dikelompokkan sebagai spesies langka.

Selain karena ancaman predator alami yang ada di laut, penyu ini juga sering diburu manusia untuk diambil cangkang hingga dagingnya. 

Atas dasar pertimbangan itulah, Pulau Jemur ditetapkan jadi salah satu lokasi konservasi penyu-penyu ini.

Setelah telur penyu menetas, anak-anak penyu akan dipindahkan ke kandang khusus. Kemudian akan dirawat dan dibesarkan di penangkaran selama 4 hingga 6 bulan. Selanjutnya, siap menghadapi bahaya di lautan luas.

Penangkaran penyu ini tidak dilakukan sembarangan. Penyu yang baru menetas tidak boleh digabung dengan anak penyu yang sudah besar karena berisiko dimakan.

Selain itu, jadwal makan para penyu juga harus teratur agar mereka tidak saling makan sesama teman.

Jadi surga tersembunyi yang berada di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau itu dapat ditempuh perjalanan sekitar 2 jam menggunakan speedboat. (*)

Tags : pulau terkecil, 9 pulau terkecil, rohil, pulau terkecil surga tersembunyi, pulau terkecil di zamrud selat malaka, pulau jemur menyimpan hewan langka terancam dicaplok,