PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Rapat koordinasi Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Riau tahun 2023 diikuti perwakilan seluruh kabupaten/kota.
"Rakor BWI Riau diikuti perwakilan seluruh Kabupaten/Kota."
"Kita lihat negeri Bumi Lancang Kuning ini sangat kaya. Di bawah ini adalah minyak bumi dan di atas minyak sawit. Tentu ini suatu potensi yang sangat luar biasa yang seharusnya bumi Lancang Kuning ini menjadi percontohan dan nomor satu zakat dan wakaf yang sifatnya internasional,” kata perwakilan BWI Pusat, Hendri Tanjung pada pelaksanaan Rakor yang berlangsung di Hotel Ameera, Kota Pekanbaru yang juga dihadiri Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Selasa (4/7).
Pada kesempatan, Hendri Tanjung menyebut, potensi menggerakkan wakaf di Riau sangat besar. Sebab Riau mempunyai kekayaan alam yang luar biasa dan bisa diolah untuk ekonomi.
Dirinya sempat berbincang dengan Gubernur Syamsuar dan Ketua BWI Riau bahwa cocok sekali untuk dibangun Rumah Sakit yang sumbernya itu dari wakaf.
Hendri menambahkan, RS tersebut nantinya ditargetkan berskala Internasional.
“Saya tadi sempat mengusulkan, ingin di Riau ini ada satu rumah sakit wakaf skala internasional. Sehingga dengan kekuatan wakaf itu orang di negeri tetangga bisa berobat ke Riau,” jelasnya.
Menurutnya besarnya kekuatan zakat dan wakaf bisa mengarahkan untuk pembangunan infrastruktur di Riau. Maka dari itu, usulan dia terhadap rumah sakit tersebut diharapkan bisa menjadi terlengkap se-Asia.
“Dengan kekuatan zakat dan wakaf, kita bisa mengarahkannya untuk pembangunan infrastruktur kita. Maka dari itu rumah sakit yang diusulkan ini bisa menjadi terlengkap se-asia,” harap Hendri Tanjung.
"Saya juga harap bapak-bapak semua bisa melaksanakan rakor sebaik-baiknya. Dan nantinya dapat kita jadikan bumi melayu Lancang Kuning ini tempat wakaf dan zakat internasional," sambungnya.
Sementara itu, Gubri Syamsuar menyambut baik atas terselenggaranya rapat koordinasi Badan Wakaf Indonesia wilayah Provinsi Riau tahun 2023 ini. Gubri menerangkan rakor ini dapat menjadi langkah untuk memantapkan wakaf di Bumi Lancang Kuning.
Gubernur Syamsuar menuturkan, Pemerintah Provinsi Riau sudah dari dulu membuat program untuk menggerakkan wakaf. Tetapi untuk membangun rumah sakit, saat ini telah ada rencana dari pemerintah untuk membangun RS otak dan Jantung di Pekanbaru.
“Sebenarnya kita sudah akan membangun tambahan rumah sakit baru lagi, tanahnya itu dari wakaf dan rumah sakit ini akan dibangun pemerintah pusat. Tetapi rumah sakit ini beda dengan yang dimaksudkan dengan pak ustad tadi,” tuturnya.
Maka itu, Gubri berpesan setelah terlaksananya rakor ini BWI Riau dapat mensyiarkan tentang wakaf semakin luas. Sehingga semakin banyak potensi penyerapannya, dan banyak juga hal-hal yang bisa dilakukan dari wakaf tersebut.
“Kalau zakat di provinsi Riau sudah ada buktinya banyak sekali. Orang bisa melakukannya melalui Baznas maupun badan amil zakat lainnya. Tetapi gerakan untuk berwakaf ini orang yang masih belum banyak paham, sebab orang masih banyak ragu wakaf ini bentuknya seperti apa,” imbuhnya.
“Padahal wakaf itu bukan hanya berbentuk tanah saja, tetapi uang seribu rupiah saja bisa. Maka itu, mari kita bersama-sama kuatkan lagi syiar tentang berwakaf ini. Karena banyak kemungkinan yang bisa lakukan dari zakat dan wakaf ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Surya Dharma Panjaitan
Tags : badan wakaf indonesia, rapat koordinasi bwi, bwi riau, rakor bwi diikuti perwakilan seluruh kabupaten/kota, bwi riau gencarkan potensi wakaf,